Konten dari Pengguna

Faktor Risiko Hipertensi

Ilham Hariyadi Rohmatulloh
Saat ini bekerja sebagai dokter umum di Kota Sawahlunto
6 Juni 2023 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilham Hariyadi Rohmatulloh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya, dan juga Anda, tentu pernah mendapati informasi seorang anggota grup media sosial yang meninggal dunia secara mendadak. Mungkin juga ada di antara mereka yang sakit secara serius.
ADVERTISEMENT
Banyak dari masyarakat yang belum faham bahwa di antara penyebabnya adalah hipertensi. Hipertensi seringkali menjadi the silent killer karena dapat menyebabkan kematian secara mendadak tanpa adanya keluhan sebelumnya. Tetapi kemudian pasien mendapatkan dirinya sudah mengidap komplikasi dari hipertensi, seperti jantung berdebar dan gangguan pada fungsi ginjal.
Menurut Kementerian Kesehatan RI hanya sepertiga penderita hipertensi (36,8%) yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan, kemudian hanya 0,7% saja pasien yang minum obat.
Untuk itulah mengetahui apa saja yang menjadi faktor risiko hipertensi yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi sangatlah penting. Faktor risiko ini terdiri dari yang tidak dapat diubah dan dapat diubah.
Terdapat faktor risiko yang tidak dapat diubah seperti usia, jenis kelamin, dan genetik. Berikut adalah penjelasan singkatnya.
ADVERTISEMENT
1. Usia
Tekanan darah cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Semakin tua, semakin besar kemungkinan seseorang terkena tekanan darah tinggi. Biasanya, muncul di usia di atas 60 tahun.
Hal ini karena seiring bertambahnya usia, pembuluh darah secara bertahap kehilangan sebagian dari kualitas elastisnya, yang dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.
Namun, anak-anak juga bisa mengalami tekanan darah tinggi walaupun tidak sebanyak kasus pada orang berusia tua.
lansia
2. Jenis kelamin
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wanita memiliki kemungkinan yang sama dengan pria untuk mengembangkan tekanan darah tinggi di beberapa titik selama hidup mereka.
Hingga usia 64 tahun, pria lebih mungkin terkena tekanan darah tinggi daripada wanita. Sementara, pada usia di atas 65 tahun, wanita lebih mungkin untuk mendapatkan tekanan darah tinggi.
ADVERTISEMENT
3. Genetik
Faktor risiko yang tidak dapat diubah selanjutnya yaitu riwayat keluarga (genetik). Gen memainkan beberapa peran dalam tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kondisi terkait lainnya.
Ketika anggota keluarga mewariskan sifat dari satu generasi ke generasi lain melalui gen, proses ini disebut hereditas. Nah, riwayat kesehatan keluarga adalah alat yang berguna untuk memahami risiko kesehatan dan mencegah penyakit yang dapat anda diskusikan dengan tenaga medis yang berkompeten.
Selain itu, juga terdapat faktor risiko yang dapat diubah seperti obesitas, kebiasaan konsumsi alkohol, merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan kondisi medis tertentu. Berikut adalah sedikit penjelasannya.
1. Obesitas
Memiliki obesitas berarti memiliki kelebihan lemak tubuh. Saat ini terjadi, maka jantung pun harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Seiring waktu, tekanan pada jantung dan pembuluh darah pun menjadi bertambah.
ADVERTISEMENT
Selain tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan juga dapat memicu penyakit jantung dan diabetes, hingga penyakit berbahaya lainnya.
kondisi obesitas pada manusia
2. Alkohol
Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan risiko hipertensi. Hal ini karena alkohol menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan aliran darah dan detak jantung secara simultan.
Sama seperti obesitas, kecanduan alkohol dapat menyebabkan permasalahan jantung, stroke, dan aritmia.
3. Merokok
Nikotin dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan menghirup karbon monoksida yang dihasilkan rokok. Artinya, mengurangi jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh darah.
Nah, kandungan ini dapat merusak jantung dan pembuluh darah, termasuk meningkatkan hipertensi.
4. Stres
Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Pasalnya, tubuh menghasilkan gelombang hormon saat kita berada dalam situasi stres.
ADVERTISEMENT
Hormon inilah yang sementara meningkatkan tekanan darah sehingga menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit. Teknik relaksasi dan meditasi efektif menurunkan tekanan darah.
5. Diet tidak sehat
Faktor risiko hipertensi lain yang dapat anda hindari adalah riwayat diet yang tidak sehat. Diet rendah serat yang tidak sehat, terutama terlalu tinggi konsumsi garam, kalori, dan gula, membawa risiko tambahan tekanan darah tinggi.
6. Kurang aktivitas fisik
Aktivitas fisik dan olahraga meningkatkan aliran darah melalui semua arteri tubuh, yang menyebabkan pelepasan hormon alami dan sitokin yang mengendurkan pembuluh darah.
Pada akhirnya menurunkan tekanan darah sekaligus meningkatkan risiko kelebihan berat badan.
7. Memiliki kondisi medis tertentu
Hipertensi juga bisa termasuk gejala dari kondisi medis tertentu. Beberapa penyakit yang juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
-Diabetes -Gangguan ginjal -Obstructive sleep apnea