Jangan Sembarangan! Mahasiswa KKN Undip Edukasi Warga Kelola Minyak Jelantah

SEMARANG (23/07/2022) - Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah berubah warna dan baunya karena sudah digunakan sebanyak lebih dari 3 kali penggorengan. Minyak jelantah ini adalah salah satu jenis limbah rumah tangga yang sering sekali ditemui karena kegiatan memasak yang dilakukan setiap hari. Karena penggunaan minyak jelantah dapat mengakibatkan masalah kesehatan, maka minyak jelantah harus diganti dengan minyak goreng yang baru.

Berdasarkan informasi dari warga RT 08 RW 03 Kelurahan Karangtempel, mereka masih membuang minyak jelantah langsung ke saluran pembuangan. Padahal minyak jelantah tidak boleh dibuang begitu saja ke saluran pembuangan karena akan mengakibatkan pencemaran air, pencemaran tanah, dan sumbatan pada saluran air. Sumbatan tersebut juga dapat menjadi tempat berkembangbiaknya kuman dan bakteri yang nantinya akan menjadi sarang penyakit.

23/07/2022 - Edukasi Pengelolaan Minyak Jelantah Dari Rumah Dengan 3T

Karena minyak jelantah tidak boleh dibuang sembarangan, maka diperlukan pengolahan dan pengelolaan yang baik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Mahasiswa KKN Undip, Rimala Zahra Wibowo dari jurusan Teknik Lingkungan, melakukan edukasi kepada warga untuk melakukan pengelolaan minyak jelantah di rumah dengan 3T (Tiris, Tuang, Tampung). Setelah melakukan 3T, minyak jelantah dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang lebih bernilai ekonomi seperti sabun cuci, lilin penerangan, lilin aromaterapi, serta dapat ditabung di bank sampah.

23/07/2022-Dokumentasi Dengan Ibu-Ibu Peserta Sosialisasi

Edukasi dilakukan kepada ibu-ibu warga RT 08 RW 03 Kelurahan Karangtempel dengan memberikan penjelasan dan booklet sederhana tentang pengelolaan minyak jelantah di rumah. Dengan dilakukannya edukasi ini, diharapkan warga tidak membuang minyak jelantahnya sembarangnya dan melakukan pengelolaan minyak jelantah dengan baik di rumah. “Ternyata minyak jelantah tidak boleh dibuang sembarangan ya mbak dan bisa juga didaur ulang menjadi sabun dan lilin” ujar Ibu Endang sebagai salah satu peserta sosialisasi.

Penulis: Rimala Zahra Wibowo

Editor: Abdi Sukmono, S.T., M.T.

KKN Tim II Undip 2021/2022