Konten dari Pengguna

Wisuda ke-231 UNAIR: Dari Sambutan Khofifah hingga Kisah Inspiratif Wisudawan

Rimaya Akhadiyah
kumparan Buddies - Universitas Airlangga
6 Maret 2023 7:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rimaya Akhadiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan di acara wisuda ke-231 UNAIR. Foto: Dokumentasi Pribadi/Rimaya Akhadiyah
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan di acara wisuda ke-231 UNAIR. Foto: Dokumentasi Pribadi/Rimaya Akhadiyah
ADVERTISEMENT
Universitas Airlangga kembali menggelar upacara wisuda selama dua hari pada tanggal 4-5 Maret 2023 di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus C UNAIR. Acara yang rutin digelar setiap tiga bulan sekali tersebut sekaligus menjadi upacara wisuda ke-231 yang diadakan oleh UNAIR. Momen inipun menjadi ajang kampus peraih peringkat 369 dunia menurut QS World University Rangkings tersebut melepas putra-putrinya ke ranah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Di upacara wisuda ke-231 ini, UNAIR mengukuhkan total sekitar 2631 lulusan dari program D3, D4, S1, S2, hingga S3. Dari angka tersebut, sebanyak 35,5% atau 936 mahasiswa berhasil meraih predikat cum laude. Laporan tersebut disampaikan langsung oleh Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni. Ia mengucapkan selamat dan berharap agar lulusan UNAIR mendapatkan kebarokahan dan kemanfaatan dari ilmu yang diperoleh selama kuliah.
“Jadilah ksatria-ksatria Airlangga yang hebat, ksatria Airlangga yang secara tulus dan ikhlas berdharma bakti suci, berjasa mulia bagi masyarakat, nusa, bangsa, dan negara,” ujarnya.
Tidak lama kemudian, sepatah dua kata diberikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Ia menjadi tamu undangan yang hadir sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) UNAIR. Sebelum mulai memberikan sambutan, ia mengucapkan selamat datang kepada para lulusan yang pagi itu telah resmi menjadi keluarga besar IKA UNAIR. Dengan identitas baru tersebut, Khofifah mengajak wisudawan dan wisudawati agar senantiasa menjunjung tinggi nama almamater dengan cara memberikan dedikasi sekaligus pengabdian terbaik, baik untuk kampus, masyarakat, bangsa, dan negara.
ADVERTISEMENT
Selepas itu, Khofifah memberikan kartu tanda alumni UNAIR secara simbolis kepada salah satu perwakilan lulusan, yakni Felicia Tanalina. Sarjana asal Fakultas Hukum tersebut merasa bersyukur dapat menjadi perwakilan yang diperkenankan memberikan sambutan. Dengan menyandang status baru sebagai alumni, Felicia menekankan bahwa tanggung jawab sebagai mahasiswa boleh selesai di detik itu. “Namun, tanggung jawab atas ilmu dan gelar yang kami punya akan terus ada di pundak,” ujarnya.
Momen wisuda pertama di tahun 2023 ini rupanya membawa dua perasaan berbeda bagi Prof. Moh. Nasih selaku Rektor UNAIR. Di satu sisi ia merasa senang, sebab momen kelulusan dapat memberikan perasaan ‘merdeka’ untuk mahasiswa-mahasiswanya. “Jangan lupa berterima kasih kepada siapa saja yang sudah berkontribusi dan men-support keberhasilan Anda hari ini,” pesannya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, di sisi lain Nasih juga turut prihatin. Ia harus melepaskan dua ribu lebih lulusan di tengah keadaan ekonomi yang tidak sebagus tahun-tahun sebelumnya. Beruntung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur tumbuh melampaui perekonomian nasional. “Artinya, cukup banyak peluang kerja yang akan tercipta manakala investasi-investasi itu muncul, tumbuh, dan berkembang,” tuturnya. Oleh karena itu, Nasih menekankan bahwa semangat optimis harus tetap dijaga.
Sepakat dengan Felicia, Nasih juga menekankan kepada para lulusan untuk tidak pernah berhenti belajar menghadapi dunia yang penuh dengan ketidakpastian. “Jangan pernah berhenti belajar karena bumi kita tidak pernah berhenti sedikitpun untuk bergerak,” lanjutnya. Menurutnya, menguasai ilmu pengetahuan menjadi kunci sukses menguasai masa depan.
Tidak lupa, di akhir pidatonya Nasih memberikan kesempatan kepada beberapa wisudawan untuk maju ke depan memberikan sepotong kisah inspiratif selama berkuliah di UNAIR. Seorang lulusan terbaik FISIP dipanggil maju dan menceritakan bahwa memulai kuliah di UNAIR adalah herapan ibunya yang berhasil ia wujudkan. Walau mengalami kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung, ia berhasil membuktikan bahwa kerja keras tidak pernah mengkhianati usaha.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, salah satu kisah inspiratif juga berasal dari mahasiswa asing asal Gaza, Palestina. Sarjana Kedokteran yang disandangnya tidak pernah lepas dari perjuangannya jatuh-bangun sebelum mendapatkan beasiswa di UNAIR. Perjalanan yang tidak pernah disangkanya tersebut, membuatnya merasa lebih bersyukur atas takdir yang diberikan oleh Allah SWT.
Gelaran upacara wisuda itupun kemudian ditutup dengan pengambilan ijazah oleh para lulusan.