Pembelajaran Berbasis Proyek Tingkatkan Hasil Belajar Siswa

Pembelajaran PJBL membuat tangram

Pembelajaran berbasis proyek. Sumber : Dokumen Pribadi

Peningkatan hasil belajar merupakan salah satu tujuan utama dari proses pendidikan. Salah satu yang dapat dilakukan guru untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan adalah dengan merencanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan baik. Perencanaan pendidikan yang baik diharapkan dapat membantu terciptanya suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan pehaman peserta didik dan membantu mengakomodasi peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya baik dari segi kekuatan, spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, yang bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif, yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Model Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan yang mengintegrasikan konsep dan teori pembelajaran dengan pembelajaran berbasis proyek. Dalam pembelajaran menggunakan model PjBL peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar/sebuah karya.

Presentasi hasil proyek. Sumber : Dokumen Pribadi

Pelajaran Matematika menjadi salah satu pelajaran yang kurang diminati di SD Muhammadiyah Pandes. Selain karena materi yang cukup rumit dan abstrak, kegiatan pembelajaran di kelas IVB masih didominasi ceramah. Hal tersebut membuat hasil belajar peserta didik rendah, dibuktikan dengan hasil pretest yang hanya mendapatkan nilai rata-rata 59,11 dan terdapat 20 dari 34 siswa belum lulus.

Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL) dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika guna meningkatkan hasil belajar siswa pada materi komposisi dan dekomposisi bangun datar. Penulis melakukan penelitian di kelas IVB SD Muhammadiyah Pandes dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan setiap siklus dilaksanakan sebanyak dua pertemuan. Pada kegiatan pembelajaran, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi memecahkan masalah dan membuat proyek yang telah ditentukan.

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar. Hasil pada siklus 1 menunjukkan adanya peningkatan jumlah peserta didik yang lulus KKM dan peningkatan pada nilai hasil belajar peserta didik yaitu sebanyak 18 peserta didik atau 52,94 % namun dengan rata-rata kelas yang belum mencapai KKM yaitu sebesar 70,44. Pada siklus 2 didapatkan hasil sebanyak 23 peserta didik lulus KKM atau 67,65 % dengan rata-rata kelas mencapai 77,85.

Guru sebaiknya menerapkan berbagai model pembelajaran dalam proses belajar mengajar agar siswa tidak merasa jenuh. Pembelajaran berbasis proyek dapat dijadikan sebagai alternative kegiatan pembelajaran yang inovatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Muderawan, dkk (2013) juga berpendapat bahwa metode project based learning ini cukup efektif dan menantang sebagai alat untuk membelajarkan peserta didik secara aktif karena peserta didik didorong untuk lebih mandiri dengan tidak bergantung sepenuhnya pada guru, tetapi diarahkan untuk dapat belajar mandiri. Pembelajaran dengan model project based learning menjadikan pengetahuan menjadi lebih bermakna melalui kegiatan proyek yang mampu mengubah konsep yang selama ini bersifat abstrak menjadi nyata. Sehingga konsep tersebut dapat bertahan lama dalam pikiran siswa (Lukman, et al., 2015).

Rina Isnaeni - Mahasiswa PPG Prajabatan 2022 - Universitas Ahmad Dahlan