Konten dari Pengguna

Bisnis Ayam yang Ramah Lingkungan pada Wilayah Dataran Tinggi

Rina Khasuna
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
26 November 2022 19:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rina Khasuna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bisnis ayam di Dataran Tinggi, Foto: Rina Khasuna/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bisnis ayam di Dataran Tinggi, Foto: Rina Khasuna/kumparan
ADVERTISEMENT
Wonosobo merupakan wilayah dataran tinggi yang menjadi tempat bisnis ini didirikan, dataran tinggi wonosobo ini tidak hanya terkenal dengan wisatanya, di sisi lain wilayah ini juga digunakan untuk peluang berbisnis. Salah satunya bisnis ayam yang didirikan sejak tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Awal mula membangun bisnis di dataran tinggi ini karena memanfaatkan sebuah peluang, yang awalnya tanah kosong kemudian diubah menjadi tempat bisnis. Selain itu, walaupun udara di sini dingin namun tidak mematahkan semangat untuk berbisnis ayam ini.
Berikut merupakan cara mempertahankan keadaan ayam dari suhu udara yang dingin dengan menggunakan pemanas hingga usia 20 hari. Sedangkan dalam jangka waktu 1 sampai 7 hari, pemanas dinyalakan selama 24 jam. Agar udara berganti, pengelola juga perlu menggunakan kipas atau baling-baling.
Kondisi ayam yang masih dalam masa pertumbuhan, Foto: Rina Khasuna/kumparan
Sejauh ini sudah sebanyak 4.000 ekor ayam yang beliau kelola. Walaupun lokasinya di dataran tinggi namun, tempatnya jauh dari permukiman warga sehingga tidak mengganggu lingkungan.
ADVERTISEMENT
Isrofi juga menambahkan bahwa penghasilan yang didapat dari mengelola bisnis ini menjanjikan, jika bobot ayam melebihi tonase. Tonase di sini merupakan jumlah timbangan yang melebihi patokan yang telah ditentukan maka bisa mendapatkan penghasilan yang lebih. Terkadang bisa mencapai 5.000 rupiah per ekor serta didukung dengan pemasaran yang rutin digencarkan hingga ke kota-kota besar.
Akan tetapi, membangun bisnis ini juga banyak sekali rintangannya dan tidak mulus-mulus saja. Sudah banyak hal yang dikorbankan dan diperjuangkan sehingga tetap optimis berusaha mempertahankan bisnis disaat pandemi. Tentunya sangat berbeda dengan sekarang yang sudah mulai lancar kembali. Saat pandemi terkadang pemasarannya sulit dan keuntungan juga tidak maksimal. Akhirnya dengan usaha yang beliau lakukan, dengan tetap merawat ayam semaksimal mungkin, menjaga kesehatan ayam, serta mempertahankan kualitas ayam agar tetap sesuai target saat pandemi. Sekarang bisnis ini masih tetap bertahan dan menjadi lebih bagus lagi.
ADVERTISEMENT
Kedepannya pengelola akan menambah jumlah ayam yang dikelola menjadi sekitar 6.000 ayam dengan cara merenovasi tempat bisnis tersebut bagian lantai ke 2. Jika tertarik ingin berkunjung ke tempat bisnis ayam ini beralamat di Desa Karanganyar, Kalipuru, Kepil, Wonosobo.