Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kebanyakan, tujuan orang melakukan diet adalah untuk mengurangi berat badan. Diet memang bisa jadi diperlukan jika kamu mengalami kegemukan bahkan obesitas serta demi menjaga tekanan darah, menyeimbangkan kolesterol, tingkat gula darah, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Namun seringkali diet hanya diukur dari berapa kilogram berat badan yang berhasil diturunkan. Angka di timbangan dijadikan parameter untuk menentukan target dan tingkat keberhasilan program diet. Dahaga untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan dengan memperbesar hasil yang diinginkan pun muncul.
Seolah, semakin cepat berat badan mengalami penurunan semakin baik, semakin banyak berat badan yang diturunkan semakin sukses.
Hasrat mengejar hasil yang cepat dan besar itu kemudian bisa membawa seseorang untuk memilih jalan pintas dalam melakukan diet. Yang penting berat badan turun, hingga diet ekstrem pun rela dilakoni.
Berikut beberapa jenis diet ekstrem dan dampaknya pada tubuh.
Diet Jus
ADVERTISEMENT
Program diet ini menganjurkan seseorang hanya mengonsumsi jus buah dan atau sayuran segar, minimal tiga gelas sehari.
Diet seperti ini mengakibatkan ketidakseimbangan gizi. Hanya dengan mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, kamu akan kehilangan energi yang seharusnya diperoleh dari karbohidrat, protein, lemak esensial, dan mineral kalsium.
Dilihat dari apa yang dianjurkannya saja, sudah jelas diet ini tidak sehat. Meskipun berat badanmu akan cepat turun menggunakan cara ini, namun cepat pula melonjak segera setelah pola makanmu kembali normal.
Jika kamu melakukan diet jus terus menerus, maka kamu akan menderita anemia dan tulang-tulang dalam tubuhmu akan menderita karena kekurangan kalsium. Dalam jangka panjang, jus buah dalam jumlah besar akan mempengaruhi tekanan gula darah.
Diet Gula
ADVERTISEMENT
Banyak jenis program diet yang menganjurkan untuk menghindari berbagai jenis gula dan glukosa dari buah-buahan hingga produk olahan susu.
Diet ini menganjurkan kamu untuk mengurangi penggunaan gula dan konsumsi karbohidrat. Anjuran ini bukan hanya tidak realistis, tapi juga tidak sehat.
Dampak dari diet seperti ini adalah risiko anemia, konstipasi, mudah lelah, dan kekurangan energi.
Diet Satu Jenis Makanan
Sebagaimana kita tahu, tidak ada makanan yang menyediakan nutrisi lengkap nan sempurna yang diperlukan oleh tubuh.
Program diet ini justru memintamu untuk makan satu jenis makanan saja, seperti anggur atau kubis. Hanya satu jenis makanan saja. Ingat, hanya satu.
Tentu saja program diet ini sangat tidak sehat, meskipun dilakukan dalam jangka pendek.
ADVERTISEMENT
Berat badanmu mungkin akan turun dengan cepat, tapi bukannya mengurangi lemak, kamu hanya akan kehilangan cairan dan otot. Dampaknya dalam jangka panjang mulai dari anemia, osteoporosis, kelelahan, kurang energi, diare, dan dampak lainnya tergantung jenis makanan.
Sleeping Beauty Diet
Diet ini dilakukan dengan cara memperbanyak waktu tidur untuk mengurangi kesempatan makan. Sehingga banyak penganut program diet ini dengan menggunakan jalan pintas: mengonsumsi obat penenang.
Bahaya yang muncul akibat diet seperti ini bukan hanya badan yang lemas tak bertenaga, tapi juga mempengaruhi secara psikologis. Kamu akan mengalami ketergantungan pada obat yang bisa menyebabkanmu depresi dan mengalami gangguan makan.
[Baca juga: Bahaya di Balik Sleeping Beauty Diet ]
Diet Makanan Bayi
ADVERTISEMENT
Makanan bayi dipercaya mudah dicerna dan rendah kalori. Itulah salah satu alasan program diet ini tercipta.
Namun, mengganti konsumsi makanan normal dengan makanan bayi, bukanlah hal yang sehat. Kalori dan energi yang diperlukan oleh orang dewasa tentu berbeda dengan bayi. Maka dampak yang bisa timbul akibat diet ini adalah diare hingga kekurangan nutrisi.
Diet Pencuci Perut
Program diet 10 hari yang dikembangkan oleh Stanley Burroughs pada 1941 ini menganjurkan konsumsi Lemon atau Sirup Mapel. Gagasan besarnya adalah detoksifikasi. Tubuh dipercaya harus mengeluarkan semua racun yang didalamnya demi menurunkan berat badan dan mengobati penyakit.
Maka, selama 10 hari itu tidak ada yang dikonsumsi selain jus lemon, sirup mapel, dan cabe rawit. Namun beberapa orang bahkan melakukannya selama 45 hari.
ADVERTISEMENT
Alhasil, banyak risiko penyakit muncul akibat kurangan nutrisi dan vitamin yang diperlukan tubuh dalam jangka waktu lama.
Diet Kapas
Apakah kamu percaya memakan kapas bisa membantumu diet? Beberapa meyakininya. Bagi mereka memakan kapas akan mengurangi nafsu makan, rendah kalori, dan kaya serat.
Padahal kapas yang banyak beredar di pasaran --yang biasa digunakan sebagai alat kecantikan atau kebutuhan bayi-- terbuat dari serat sintetik yang pada dasarnya adalah plastik.
Bukan hanya tidak sehat, diet macam ini juga berbahaya.
Karena bukan makanan sebenarnya, maka tidak ada nutrisi apapun yang terkandung dalam kapas. Sebaliknya, ia berbahaya bagi sistem pencernaan.
Diet Cacing Pita
Beberapa orang di Amerika Serikat pada 1950 amat sangat berhasrat menurunkan berat badan.
ADVERTISEMENT
Ada kepercayaan bahwa cacing pita bisa membantu mencerna makanan. Jadi, kamu bebas makan apapun dan cacing pita akan mencernanya, di dalam perutmu.
Caranya? Kamu meminum pil yang berisi telur cacing pita yang kemudian akan tumbuh di dalam perutmu dan mencerna makanan yang kamu makan. Selain cukup menjijikkan, diet ini juga berbahaya bagi kesehatan mulai dari diare, keram perut, dan berbagai gangguan pencernaan lainnya.
Kini, diet cacing pita telah dilarang oleh WHO karena bahaya yang ditimbulkannya.
Hati-hatilah memilih program diet.
Diet, tidak menjamin berat badanmu akan terjaga selanjutnya. Lebih jauh lagi, diet tidak menjamin kamu makin bahagia ataupun sehat.
[Baca juga: Aturan Tepat Diet ala Sleeping Beauty ]
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini