Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI
5 Maret 2024 20:03 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Rina Susanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini salah satu penyakit tidak menular dengan tingkat kematian cukup tinggi adalah kanker. Padahal kanker bukan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Kanker bisa disembuhkan. Tingginya kematian akibat kanker diakibatkan keterlambatan mendeteksi kanker, sehingga saat dilakukan pengobatan kanker sudah stadium lanjut, menyebar sehingga sangat sukar bahkan pada banyak kasus tidak bisa disembuhkan.
ADVERTISEMENT
Kanker penyakit yang bisa disembuhkan, dengan syarat terdeteksi saat dini dan segera mendapat pengobatan. Dengan perkembangnya inovasi obat dan teknologi kedokterteran kanker dapat dideteksi sejak dini dengan cara melakukan skrining secara rutin. Apabila kanker dapat dideteksi pada stadium awal, tingkat kesembuhan pasien sangat tinggi dibandingkan stadium lanjut.
Bukan hanya itu, penanganan kanker dengan stadium lanjut memerlukan biaya lebih mahal dibandingkan jika dibandingkan pengobatan pada stadium awal.
Kanker disebabkan oleh mutasi genetik pada sel dalam tubuh. Ada penyebab yang pemicu mutasi genetik tersebut berbeda untuk setiap kanker dan setiap orang. Misal merokok dapat memicu kanker Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti namun ada beberapa faktor resiko yang dapat pemicu kanker payudara seperti, jika dalam keluarga ada yang memiliki riwayat kanker, perokok, pola makan buruk dsb.
ADVERTISEMENT
Seperti diungkapkan Maxi Rein Rondonuwu selaku Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pada acara peringatan hari kanker tahun 2024, kanker telah menjadi salah satu masalah kesehatan tertinggi di dunia. Trennya terus meningkat sejak tahun 2008 dan diperkirakan pada tahun 2040 akan ada 29,5 juta kasus baru dan 16.3 juta kematian akibat kanker.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melalui kementrian kesehatan penyediakan layanan deteksi kanker sejak dini mulai tingkat puskesmas. Pemerintah juga kerap bekerja sama dengan pihak swasta mengadakan event kesehatan yang salah satunya menyediakan layanan deteksi dini kanker.
Seperti dikatakan Maxi Rein Rondonuwu “Kami sudah melakukan berbagai perbaikan dalam program skrining kanker. Siapapun dapat memeriksakan diri ke puskesmas dan menjalani pemeriksaan kanker paru-paru, selain kanker payudara dan kanker serviks. Skrining kanker paru-paru dapat dilakukan di puskesmas secara gratis, jika pasien beresiko tinggi akan mendapatkan skrining secara penyeluruh dengan menggunakan CT scan dosis rendah.”
ADVERTISEMENT
Ada juga kanker yang bisa dideteksi sendiri, dilakukan di rumah dan dilakukan secara rutin yaitu kanker payudara.
SADARI
SADARI – Periksa Payudara Sendiri merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin. Bagaimana SADARI dilakukan?
1. Amati payudara di depan cermin (tanpa pakaian) dengan kedua tangan diangkat ke atas kepala. Adakah ada perubahan bentuk atau penjolan pada kulit dan puting payudara?
2. Rapatkan lengan agar payudara menonjol. Amati kembali apakah ada benjolan, kerutan atau cekungan.
3. Tekan dan urut daerah sekitar putting payudara kanan dengan tangan apakah ada cairan yang keluar seperti nanah dan terasa sakit.
4. Dalam posisi berbaring, letakkan bantal di belakang punggung. Letakkan tangan kanan di belakang kepala. Periksa payudara kanan dengan tangan kiri dengan cara mengurutnya secara pelan, apakah ada benjolan atau terasa sakit. Lakukan pada payudara kiri dengan tangan kiri.
ADVERTISEMENT
5. Raba payudara dengan gerakan memutar dari pinggir luar sampai puting searah jarum jam dengan ujung jari tengah.
6. Lakukan hal yang sama pada payudara kiri.
7. Lakukan SADARI pada hari ke 7 - 10 dihitung dari hari pertama menstruasi setiap bulan.
8. Jika terdapat hal yang tidak normal, seperti ada benjolan dan atau sakit, lakukan pemeriksaan ke dokter/rumah sakit.
Peringatan Hari Kanker Sedunia 2024 : “5K Amazing Run: Ambil Kendali dan Lakukan Skrining Kanker.”
Hari minggu tanggal 25 Februari 2024 lalu saya berkesempatan melakukan skrining kanker payudara secara gratis di acara peringatan Hari Kanker Sedunia 2024 yang diselenggarakan Kementrian Kesehatan RI bekerja sama dengan AstraZeneca Indonesia yang bertempat di kawan Car Free Day jalan Sudirman Jakarta.
ADVERTISEMENT
Walaupun saya tidak memiliki keluhan seputar payudara tapi berkeinginan melakukan skrining karena pada beberapa kasus kanker payudara tidak menunjukkan gejala awal dan baru terasa begitu kanker sudah memasuki stadium akut. Ini terjadi pada tetangga saya, yang tiba-tiba di vonis kanker payudara stadium 3 padahal sebelumnya tidak memiliki keluhan.
Acara yang bertajuk “5K Amazing Run: Ambil Kendali dan Lakukan Skrining Kanker.” Acara ini didukung dan dihadiri perwakilan Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Cancer Information Support Center (CISC), Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI( dan LovePink.
Pada acara ini peserta yang datang (acara ini free) dapat mengikuti kegiatan olahraga lari marathon 5K, senam zumba, dan menyimak talkshow seputar kanker payudara, kanker paru-paru, kanker serviks dan kanker prostat dengan narasumber yang ahli di bidangnya serta sesi berbagi pengalaman dengan penyitas kanker yang sudah sembuh.
Talkshow Skrining Kanker Sejak Dini
Selain skrining kanker payudara secara gratis pada acara ini juga bisa dilakukan skrining kanker paru-paru, kanker prostat dan kanker serviks.
ADVERTISEMENT
Pada acara ini juga ada talkshow tentang kanker yang menghadirkan narasumber Dr.dr. Elisna Syahruddin, Sp.P(K), Ph.D sosialisasi kanker paru-paru. Prof dr. Rainy Umbas, Sp.U, Ph.D sosialisasi kanker prostat dan Prof. Dr. dr. Noorwati Sutandyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, sosialisasi kanker payudara.
dr. Rainy, menekankan pentingnya melakukan gaya hidup sehat untuk mencegah kanker, selain pola makan yang baik, makanan bernutrisi juga menghindari stress.
Sementara dokter Elisna mengingatkan untuk tidak takut memeriksakan diri, melakukan skrining jika memiliki keluhan kesehatan yang beresiko kanker. Karena menunda sama dengan memperburuk keadaan, penanganan menjadi sulit dan resiko kematian menjadi tinggi.
Narasumber dari YKI berbagi pengalaman mengedukasi masyarakat untuk melakukan skrining kanker payudara. YKI menjadi mitra pemerintah dalam menekan angka kematian akibat kanker. YKI memiliki mamograf yang bisa digunakan untuk skrining kanker payudara secara gratis terutama untuk masyarakat prasejahtera. Ini tidak lain agar skrining yang dilakukan merata pada semua lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pemerintah pun melengkapi rumah sakit daerah dengan alat pendeteksi kanker dini.
Penyakit tidak memandang umur dan status sosial, bisa datang tak terduga. Namun beberapa orang memiliki resiko mengidap penyakit kanker karena gaya hidup yang tidak sehat, factor genetic dan lain-lain. Orang yang memiliki resiko ini dianjurkan melakukan skrinning kanker sejak dini dan secara rutin walaupun tidak memiliki gejala/keluhan.
Jika memiliki keluhan kesehatan sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memastikan penangan yang tepat.
Kolaborasi Pemerintah dan Pihak Swasta untuk Sosialisasi Skrining Kanker Sejak Dini
Saj Molaee, Presiden Direktur Interim AstraZeneca pada sesi wawancara di acara ini mengungkapkan, diperlukan kolaborasi dan kemitraan antara pemerintah, pihak swasta, kementrian, organisasi pasien dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pentingnya skrining kanker sejak dini dan menyediakan akses skrining, diagnosis dan pengobatan inovatif.
“Di AstraZeneca kami sangat berkomitmen untuk memajukan kesetaraan kesehatan dalam pelayanan kesehatan, khususnya dalam perawatan kanker. Kami memiliki visi untuk mendefiniskan kembali perawatan kanker dan suatu hari nanti menghilangkan kanker sebagai penyebab kematian.”
ADVERTISEMENT
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan Eva Susanti yang hari itu turut hadir menambahkan, “Pemerintah bersama AstraZeneca dan organisasi serta elemen peduli akan kanker mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran mendeteksi kanker sejak dini. Tahun ini pemerintah mentargetkan 90% masyarakat Indonesia melakukan skrining kanker. Sebagai contoh, pemerintah mentargetkan 12 juta orang melakukan skrining kanker paru-paru.”
Saj Molaee menambahkan “Melalui inovasi yang gigih, AstraZeneca telah membangun salah satu portofolio dan daftar inovasi yang paling beragam di industry, dengan potensi untuk mendorong perubahan dalam praktik kedokteran dan mengubah pengalaman pasien dalam melawan kanker.”
Referensi
www.p2ptm.kemenkes.go.id