Perhatian Kecil yang Manis

Rina Anita Indiana
Universitas Bhayangkara Surabaya. Brevet ABC Perpajakan. Bersertifikat Konsultan Pajak B. Kuasa Pengadilan Pajak.
Konten dari Pengguna
22 September 2021 14:57 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rina Anita Indiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : unsplash
zoom-in-whitePerbesar
sumber : unsplash
ADVERTISEMENT
Dulu setiap malam Jumat, di masjid rumah saya diadakan yasinan. Anak saya selalu ikut. Saya kadang ikut, kadang tidak karena saat sampai rumah biasanya setelah Maghrib.
ADVERTISEMENT
Kadang-kadang anak saya membawa pulang satu kue dari masjid untuk saya.
“Mama, aku bawakan kue. Mama suka ini?”
Kue yang dibawanya namanya putu ayu. Kue berwarna hijau cerah dengan kelapa parut di atasnya.
“Waah kesukaan mama ini.” Aku mempersuasi oleh-olehnya.
Minggu berikutnya anakku membawakan kue putu ayu lagi, Minggu berikutnya dia bawakan lagi. Setiap selesai yasinan anakku selalu membawakan kue putu ayu.
Kadang saya tersentuh juga oleh perhatiannya. Betapa dia mengantri kue putu ayu untuk mamanya lalu menyimpan satu di tasnya. Kadang sampai rumah kue putu ayu yang ada di dalam plastic itu sudah tergencet mukena, tidak terbentuk lagi. Tapi saya tetap menerimanya dan memakannya dengan suka cita.
ADVERTISEMENT
Perhatian itu kebaikan. Alangkah manisnya perhatian kecil dari orang yang kita sayangi dan orang di sekitar kita. Perhatian terhadap makanan kesukaan kita, hari-hari special. Betapa itu sangat berarti.
Teruslah berbuat baik, karena kebaikan itu menular.