5 Hal ini yang Perlu Disiapkan Menjelang Persalinan

Konten dari Pengguna
21 Agustus 2018 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rinda Gusvita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Hal ini yang Perlu Disiapkan Menjelang Persalinan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Persiapan sebelum melahirkan bagi saya bukan sekedar belanja perlengkapan bayi. Sebagai calon ibu, saya, Rinda Gusvita (29 tahun) yang berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Lampung merasa sangat membutuhkan persiapan mental untuk menyambut sang buah hati dan bersiap menjadi ibu bekerja.
ADVERTISEMENT
Sebagai calon ibu tentu saya tidak luput dari kebingungan bahwa saya harus menyiapkan apa dalam menjelang kelahiran bayi saya, kelahiran saya sebagai ibu, kelahiran suami saya sebagai ayah. Nyatanya persiapan yang matang membuat saya merasa lebih tenang dalam menghadapi kelahiran.
1. Mempersiapkan metode persalinan
Sebelum melahirkan melalui proses operasi c. section dua minggu lalu yang lancar dan membahagiakan, saya telah melakukan persiapan setidaknya sejak kehamilan trimester kedua. Waktu itu saya divonis hamil dengan kondisi plasenta previa totalis. Kondisi plasenta yang menutupi jalan lahir dan beresiko terjadi perdarahan ini membuat dokter obgyn mewanti-wanti saya untuk bersiap jika nanti tidak bisa melalui proses kelahiran vaginal.
Lantaran tidak bisa banyak melakukan persiapan fisik seperti orang kebanyakan, saya menyiapkan mental agar saya siap melahirkan dengan metode apapun. Saya memberikan affirmasi positif bahwa saya akan melalui persalinan yang bahagia dan nyaman. Di ruang operasi saya mendengarkan musik dan bercengkrama dengan tim dokter. Hal itu nyata terbukti dan persalinan saya berlangsung cepat dan lancar. Saya dapat langsung melihat bayi saya setelah diangkat dari perut saya.
ADVERTISEMENT
Bagi perempuan dengan kondisi fisik sehat dan berencana melahirkan lewat proses vaginal birth, dapat menyiapkan fisik dan mental sejak kehamilan trimester tiga awal. Mengikuti kelas prenatal yang memberikan pelatihan yoga, senam hamil, pernapasan, dan menyiapkan payudara demi ASI yang lancar sejak usia kehamilan 36 minggu.
2. Survey fasilitas kesehatan atau provider
Lagi-lagi demi menikmati persalinan yang nyaman tentunya perempuan hamil harus yakin terhadap provider yang membantunya. Jika persalinan direncanakan dilakukan di rumah, maka pastikan bidan atau dokter yang dapat langsung datang ketika dibutuhkan. Jika di Puskesmas, klinik, atau rumah sakit pastikan terdapat kamar kosong denganfasilitas sesuai harapan kita. Alih-alih melahirkan dengan nyaman, jika tanpa persiapan malah justru bisa stress gara-gara dokter yang menangani tidak sesuai rencana atau fasilitas dan pelayanan fasilitas kesehatan tidak sesuai dengan harapan. Hal yang harus ditanyakan ketika survey dan membuat janji antara lain mengenai harga, fasilitas, dan ketersediaan di tanggal-tanggal genting.
ADVERTISEMENT
3. Perlengkapan persalinan dan bayi
Kebanyakan orang justru sibuk mempersiapkan perlengkapan bayi ini daripada mempersiapkan tubuh agar siap melahirkan dengan nyaman. Perlengkapan bersalin bagi ibu dan perlengkapan bayi sebaiknya disiapkan ketika kehamilan mulai memasuki usia 7-8 bulan atau awal trimester ketiga. Dalam usia ini perut belum terlalu berat, kehamilan sudah lumayan kuat, dan napas masih bisa diatur.
Untuk kasus kehamilan seperti saya, sebaiknya memang berbelanja di toko online yang terpercaya. Daripada harus keliling toko, mall, apalagi pasar yang sangat berisiko. Selalu minta bantuan suami atau orang lain untuk melakukan hal yang berat seperti membawa belanjaan yang banyak, atau mengantri di kasir.
Siapkan tas untuk dibawa ke rumah sakit yang berisi perlengkapan bayi seperti baju, celana popok, diapers, kain bedong, dan topi. Perlengkapan Ibu juga tak kalah penting seperti baju kancing depan, sarung, kain panjang, pembalut bersalin, korset dan bra menyusui. Untuk ayah juga tak kalah penting, harus bawa baju ganti, charger, perlengkapan ibadah, dokumen-dokumen, uang cash dan kartu debit atau kredit. Untuk klaim asuransi seperti BPJS, perlu selalu disiapkan fotokopi kartu keluarga, KTP, dan kartu BPJS Kesehatan.
ADVERTISEMENT
4. Fisik dan Mental
Selain kekuatan tubuh dan pernapasan ibu yang perlu dilatih, kondisi kesehatan janin juga perlu diperhatikan. Saya selalu berusaha mengonsumsi makanan sehat selama hamil dan skin care yang naturally based products.
Kebutuhan nutrisi yang tepat untuk saya dan si kakak bayi waktu masih dalam kandungan juga saya lengkapi dengan minum susu. Bahkan saya terkadang juga jajan susu UHT di minimarket padahal di rumah juga sudah minum Anmum Materna setiap pagi dan malam sebelum tidur.
Anmum adalah susu bubuk tanpa lemak yang mengandung DHA, vitamin, mineral, asam folat dan serat pangan. Selama hamil saya menderita konstipasi parah sehingga harus disupport dengan serat pangan tambahan selain dari buah dan sayur.
ADVERTISEMENT
Selain itu saya juga mengonsumsi kurma dan madu. Kurma sering saya rendam dalam segelas air dan disimpan di kulkas sekitar delapan jam. Airnya diminum langsung, sedangkan kurmanya saya blender dengan susu. Rasanya enak banget.
Sebagai pelengkap treatment di rumah sakit saya juga membawa difuser dan essential oils untuk dihirup di dalam kamar perawatan. Cara ini membuat pikiran dan tubuh rileks karena meski saya menjalani operasi, bukan vaginal birth, tapi juga lelah dan khawatir rasanya. Selain itu saya juga tetap memboost tubuh dengan madu dan kurma.
Selain persiapan fisik, persiapan mental juga tak kalah penting. Ayah dan ibu harus membekali diri dengan pengetahuan yang cukup dari sumber yang valid terkait persalinan, pengasuhan bayi, perubahan fisik dan psikhis ibu, dan segala hal terkait bagaimana menjadi orang tua baru.
ADVERTISEMENT
5. Dana persalinan
Dana ini terbagi menjadi tiga, yaitu dana pasti yang akan dipakai untuk membayar biaya rumah sakit yang didapat ketika survey, dana tak terduga, dan dana untuk di rumah setelah pulang dari rumah sakit. Meski sudah menggunakan asuransi kesehatan, kita tetap harus menyiapkan dana untuk membaya treatment yang tidak dicover BPJS, vaksin untuk bayi, koyo pereda nyeri paska operasi, dan obat-obatan.
Surprisingly, setelah sampai di rumah juga masih butuh biaya. Kita perlu menyiapkan suguhan untuk tamu, membeli perlengkapan newborn yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, dan yang yang paling penting adalah dana untuk akikah.
Dengan adanya persiapan yang matang, rasa gugup, takut, dan kerepotan saat melahirkan dan paska melahirkan menjadi sedikit berkurang. Hal ini menjadi sangat penting karena setelah melahirkan, kita akan sibuk dengam bayi yang dunianya masih terbalik antara siang dan malam, menyusui tiap dua jam sekali, mengganti popok, hingga melayani tamu yang datang menjenguk. Persiapan ini juga dapat mengurangi stress dan depresi yang sering terjadi setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
Story ini berdasarkan pengalaman pribadi Ibu, konsultasikan ke dokter untuk keterangan lebih lanjut.