Gen-Z Terancam Homeless

Ilustrasi yang akan terjadi saat anak gen z homeless ( sumber : https://pixabay.com/id )

Generasi z susah memiliki rumah, karena harga rumah setiap tahunnya naik 2%, kenaikan harga ini tidak seimbang dengan pendapatan mereka, sehingga membuat mereka kesulitan untuk memiliki rumah, adapun beberapa alasan lain yang menjadi pertimbangan yaitu keterbatasan finansial, harga properti yang tinggi, dan biaya hidup yang meningkat sehingga banyak anak muda yang memilih untuk menyewa tempat tinggal dibandingkan dengan membeli karna harga sewa yang lebih murah.

Generasi z mendapat tantangan yang besar untuk bisa memiliki rumah, karena biaya hidup yang semakin meningkat dan keterbatasan pendapatan menjadi faktor utama, mengapa generasi z sulit untuk memiliki rumah. Diliput dari Kompas.com 38 % generasi z yang sudah memiliki rumah mendapatkan bantuan finansial dari orang tuannya, dan 44% berencana untuk meminta bantuan finansial kepada keluarganya untuk bisa membeli rumah, namun generasi z yang tidak bisa meminta bantuan finansial kepada keluarganya harus bekerja lebih keras lagi, dan harus lebih pintar dalam mengelola keuangan

Kenaikan rumah yang signifikan menjadi hambatan untuk generasi z memiliki rumah, apalagi dengan pendapatan yang minim membuat generasi z sulit memenuhi syarat untuk pembelian rumah, menurut kementrian keungan Indonesia Dedy Sarif Usman kenaikan harga rumah yang terus meningkat setiap tahunnya, akan membuat anak muda susah punya rumah karena gaji yang di terima mereka tidak bisa mengcover uang muka dan cicilan rumah.

Dengan harga rumah yang terus melonjak naik setiap tahunnya, membuat generasi z terancam homeless karena tidak dapat membeli rumah, apalagi pendapatan yang minim membuat generasi z harus berpikir ulang apabila ingin mencicil rumah, namun impian tersebut bukanlah suatu hal yang tidak mungkin untuk di capai, apa bila kita sebagai generasi z bisa lebih pandai dalam mengelola keuangan, agar mimpi punya rumah bukan hanya sekedar mimpi, jadi marilah anak muda untuk belajar manajemen keuangan agar pengeluaran dan penghasilan bisa seimbang, sehingga bisa menyisihkan uang untuk berinvestasi atau menabung.