Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Jangan Jadikan Wasit Biang Keladi Kekalahan
9 Juli 2017 20:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari rindy alvaro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Baru saja usai pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia U-19 melawan Persewangi FC di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Minggu (9/7/2017). Pada pertandingan itu, skor akhir menunjukkan 1-0 untuk anak asuh Indra Sjafri.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya gol pada pertandingan tersebut dicetak oleh pemain yang dipanggil dari Spanyol, Syahrian Abimanyu di menit ke 65.
Sudah jelas bukan jika pertandingan itu dimenangkan oleh timnas atau sering disebut Tim Garuda Nusantara. Tapi apa jadinya jika pertandingan yang amat berjalan rapi itu masih saja dipandang berbeda? Terlebih, masih ada dari pihak yang kalah menyalahkan kinerja pengadil lapangan.
Sebenarnya, posisi seperti itu merupakan hal yang klasik terjadi di sepak bola. Tapi tak selamanya dan semua pertandingan dikalahkan dengan upaya non teknis yang kurang seportif. Ya, mungkin saja ads tapi tak semua.
Semua tahu, Persewangi kalah di kandangnya. Mereka kalah dengan dominasi permainan anak-anak muda yang cukup impresif. Bahkan pelatihnya mengakui jika penampilan anak asuhnya cukup baik. "Tidak ada strategi khusus yang kita terapkan, kita main mengalir saja," kata Pelatih Indra Sjafri, Minggu (9/7/2017).
ADVERTISEMENT
Tapi tanggapan berbeda dilayangkan dari kubu lawan. Kekalahan yang didapatnya justru bukan lantaran hukuman atas permainan yang kurang meyakinkan itu. Tapi melainkan karena wasit yang bertugas.
Entah pelatih Persewangi FC, Bagong Iswahyudi melihatnya dari sisi mana hingga menyatakan hal demikian. Tak menyalahkan orang bakal berpandangan apa. Tapi setidaknya dalam pertandingan haruslah tetap mampu menjaga atmosphere seportifitas.
"Kita akui pemain kita kalah disisi fisik dan organisasi permainan. Kita akui persiapan yang mepet itu sangat berpengaruh bagi tim," ungkapnya.
Sebenarnya memang faktanya demikian. Pantas saja, lha wong persiapannya penuh paling baru 2 hari. Maklum karena banyak pemain yang masih terlambat berkumpul lantaran musim libur kompetisi liga 2 beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Sekarang tinggalkan pertandingan Timnas kecil vs Persewangi senior tersebut. Selanjutnya beralih ke pertandingan Madura United vs Persib Bandung di Stadion Ratu Pamelingan, Madura. Skor akhir pertandingan menunjukkan kejumawaan tuan rumah yang menggelontor 3 gol berbalas sebiji alias 3-1.
Bolehlah kalau hari ini Madura United menang di kandangnya. Tapi bagaimana jika dilihat dari kacamata pecinta bola mengenai beberapa kali keputusan wasit itu. Dua kali lho, kesebelasan negeri Pasundan di PhP in oleh wasit.
Tepatnya, sang hakim lapangan itu telah menganulir dua gol yang dicetak oleh Persib. Satu gol dinyatakan gak sah karena adanya pelanggara. Dan satu gol lagi dari Michael 'Bison' Essien yang ditiup peluit karena diputuskan ada yang berada di posisi Off-side.
ADVERTISEMENT
Padahal dalam tayangan ulang, mereka tidak melakukan sesuatu hal yang disabgka oleh wasit kepada pemain tersebut. Rugi sudah pasti, tapi kembali lagi lah pada sisi seportifitas tadi.
RR
Jika wasit dalam pertandingan yang menjadi beban, maka sebaiknya jangan disalahkan. Tapi lebih baik beri laporan kepada petingginya. Saya yakin, di sana ada komisi wasit (Komwas) yang mengintainya.
Kesimpulannya, kalau mau main bola tentunya harus yakin dan bersumpah untuk main dengan baik. Junjung tinggi nilai seportifitas dalam lapangan.
Termasuk wasit, jangan lagi menjadi biang keladi kekalahan. Tunjukkan jika mampu menjadi petugas yang selalu seimbang dalam menentukan keputusan. (ito)
Pecinta bola boleh saja tidak setuju dengan kondisi itu. Tapi, mereka yang bertugas juga memiliki pandangan dan keputusan lain kok. Jadi, terima gak terima ya dengan berat hati harus diterima.ecinta bola boleh saja tidak setuju dengan kondisi itu. Tapi, mereka yang bertugas juga memiliki pandangan dan keputusan lain kok. Jadi, terima gak terima ya dengan berat hati harus diterima.
ADVERTISEMENT
E
P
AS