Aktivis 98 Peringati 19 Tahun Tragedi Trisakti

12 Mei 2017 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Acara "Melawan Kebangkitan Orde Baru" (Foto: Teuku Valdy/kumparan)
Mantan aktivis 1998 berkumpul di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Mereka menggelar aksi menyalakan lilin untuk memperingati Tragedi Trisakti yang terjadi 19 tahun lalu pada hari ini, Jumat (12/5).
ADVERTISEMENT
Lilin untuk mengenang 19 tahun reformasi (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Selain menyalakan lilin, aktivis yang tergabung dalam PENA 98 (Persatuan Nasional Aktivis 98) memamerkan foto-foto dan pemberitaan terkait Tragedi Trisakti. Lagu-lagu perjuangan yang dilantunkan saat demontrasi hampir dua dekade silam juga kembali dinyanyikan.
Lilin untuk mengenang 19 tahun reformasi (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Mereka juga memasang sejumlah nisan, bertuliskan sejumlah nama yang hingga kini tak diketahui keberadaannya. Mereka hilang dalam beberapa tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi di Indonesia.
Acara "Melawan Kebangkitan Orde Baru" (Foto: Teuku Valdy/kumparan)
Roy Simanjuntak selaku panitia acara, menyebutkan kali ini mereka mengambil tema "Melawan Kebangkitan Orde Baru". Tema ini diambil karena para aktivis mereka merasa ada pola-pola yang dipakai rezim Soeharto untuk mengadu domba kembali dipakai saat ini.
Acara "Melawan Kebangkitan Orde Baru" (Foto: Teuku Valdy/kumparan)
"Isu SARA kami lihat bangkit. Ini cara-cara orba. Jangan-jangan mereka mau bangkit, karena itu kami ingin lawan," kata Roy kepada kumparan (kumparan.com).
Acara "Melawan Kebangkitan Orde Baru" (Foto: Teuku Valdy/kumparan)
Mereka juga memutar sejumlah film-film dokumenter yang menampilkan perjuangan mahasiswa masa reformasi. Aksi teatrikal yang menggambarkan upaya bangkitnya orde baru, ikut dipertontonkan dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Acara "Melawan Kebangkitan Orde Baru" (Foto: Teuku Valdy/kumparan)
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998. Saat itu TNI dan Polri menyerang mahasiswa yang sedang berorasi di kampus kawasan Jakarta Barat. Enam empat orang mahasiswa tewas dalam kejadian itu.