Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Imbauan Kapolri untuk Para Pemudik Jelang Lebaran 2017
8 Juni 2017 0:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada Sabtu dan Minggu, tanggal 23 dan 24 Juni mendatang. Kapolri Jenderal Tito Karnavian memiliki sejumlah pesan pada pemudik, untuk menghindari hal-hal tak terduga selama perjalanan.
ADVERTISEMENT
"Saya mengimbau kepada masyarakat libur anak-anak tanggal 19 Juni, kalau memang orangtua nya sudah cuti, mungkin mereka bisa mendahului pulang sehingga tidak semuanya pada satu atau dua hari yang sama di Sabtu dan Minggu, kalau tidak nanti akan terjadi penumpukan," ujar Kapolri usai meninjau jalur mudik di Cikopo, Puwakarta, Jawa Barat, Rabu (7/6).
Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, Tito meminta mereka untuk mengecek kembali mesin kendaraanya.
"Jangan sampai terjadi lagi peristiwa yang terjadi di Puncak rem blong, Cipularang rem blong, kendaraan tolong di cek betul kendaraan pribadi masing-masing. Sepeda motor, kendaraan kecil, kendaraan besar semua," kata Tito.
Dinas Perhubungan juga diminta Kapolri untuk mengatur arus kendaraan besar untuk tak melewati jalur yang dipakai oleh pemudik. "Pada saat puncak arus mudik (kendaraan besar) akan dialihkan untuk tidak masuk jalur tertentu," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Para pemudik juga diingatkan untuk membawa perlengkapan secukupnya selama perjalanan, khususnya obat-obatan serta makanan dan minuman.
"Ini kan masih dalam suasana bulan Ramadhan dan puasa, biasanya penumpukan terjadi menjelang Magrib, semua ingin masuk ke rest area. Kalau bisa bawa bekal sendiri lebih baik," saran Kapolri.
Tito mengatakan bahwa saat ini telah dilakukan penambahan toilet di beberapa titik mudik yang rawan macet, sehingga pemudik tak perlu mengantre panjang di rest area.
Yang lebih penting, Tito mengingatkan pada pemudik untuk tak melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor dengan jumlah penumpang yang berlebihan. Sebaiknya ikut program mudik bersama, yang jauh lebih aman ketimbang mudik menggunakan sepeda motor.
ADVERTISEMENT
"Khusus sepeda motor, tolong kalau bisa apalagi yang bawa anak istri upayakan enggak usah naik sepeda motor tapi naik program mudik bersama. Kemenhub menyiapkan itu, BUMN, kantor-kantor juga menyiapkan mudik bersama, itu akan jauh lebih aman dibandingkan dengan bawa sepeda motor anak istri depan belakang, berbahaya," pesan Tito.