MRT Beroperasi 1 Maret 2019

23 Februari 2017 7:38 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lokomotif MRT. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Kapan masyarakat luas akan bisa menikmati kereta MRT? Catat: 1 Maret 2019. Pada tanggal ini, MRT tahap I dari Stasiun Lebakbulus hingga Stasiun Bundaran HI sepanjang 16 KM akan mulai dioperasikan.
ADVERTISEMENT
Semua pengerjaan proyek MRT tahap I, termasuk ujicoba akan tuntas pada pertengahan Februari 2019. “1 Maret 2019, kita mulai operasikan,” kata Dirut MRT Jakarta William Sabandar, Kamis (23/2).
Ada 16 kereta yang disiapkan MRT Jakarta untuk memenuhi rute Lebakbulus-Bundaran HI pergi-pulang. Namun tiap harinya, hanya 14 kereta yang dioperasikan, sedangkan dua kereta akan dicadangkan. Tiap kereta memiliki 6 gerbong. “Setiap kali perjalanan, satu kereta bisa menampung 1.200 - 1.800 orang,” jelas William. Jumlah penumpang yang bisa diangkut MRT ditargetkan sekitar 173.000 per hari.
Bagaimana dengan tarif? William menjelaskan tarif yang direncanakan memang harus ada subsidi. Hingga saat ini pembahasan mengenai tarif masih terus dilakukan. Namun, sebagai gambaran, bila ada subsidi, maka tarif perjalanan Lebakbulus-Bundaran HI kira-kira sebesar Rp 12.000.
ADVERTISEMENT
Pengerjaan di area stasiun Bundaran HI (Foto: Doc. Istimewa)
Dengan adanya MRT, perjalanan dari Lebakbulus hingga bundaran HI bisa lebih cepat. Dengan MRT, perjalanan Lebakbulus-Bundaran HI maupun sebaliknya ditempuh hanya 30 menit. Kereta MRT akan diberangkatkan tiap 5 menit.
Rute Lebakbulus-Bundaran HI akan melalui 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. 7 Stasiun layang, yaitu Lebakbulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan 6 stasiun bawah tanah yaitu Bundaran Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. Jarak antarstasiun berkisar 0,8 - 2,2 km.
William memastikan bahwa MRT tidak bisa dioperasikan saat Asian Games berlangsung di Jakarta pada 18 Agustus-2 September 2018. Pada saat itu, pengerjaan proyek masih berlangsung. Lagipula pembangunan MRT ini mengikuti standar-standar internasional termasuk terkait keamanan.
ADVERTISEMENT
Mengenai lokomotif kereta yang sempat dipersoalkan Pemprov DKI yang memiliki desain jangkrik, William menjelaskan desain lokomotif sudah diubah. Akhirnya pilihan lokomotif diputuskan menggunakan desain yang berwarna biru (lihat gambar di bawah ini).
Desain muka rolling stock. (Foto: Doc. istimewa)
Infografis MRT Tahap Pertama (Foto: Ridho Robby/kumparan)