Penerbit Salah Cetak Kalimat Subhanallah Menjadi Subhana Tuhan

29 Mei 2017 13:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Buku (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Buku (Foto: Pixabay)
Buku berjudul Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs terbitan Paramitra Publishing, ditarik peredarannya di masyarakat. Informasi tersebut sempat viral di media sosial, karena di salah satu bagian buku ditemukan kata Suhana Tuhan, Laa ilaha illa Tuhan dan Alhamdu Lil Tuhan.
ADVERTISEMENT
Dari informasi yang diterima kumparan (kumparan.com), Senin (29/5), buku tersebut diedarkan sebagai pegangan para guru konseling. Namun di halaman 77, pembaca menemukan 3 kalimat tersebut, sehingga sempat menimbulkan perdebatan di media sosial.
Buku Bimbingan Konseling Paramitra (Foto: Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Buku Bimbingan Konseling Paramitra (Foto: Facebook)
Menanggapi hal tersebut, Hani Rochmanudin sebagai pimpinan penerbit Paramitra menyampaikan permintaan maaf atas kekhilafan tersebut. Hani mengatakan telah terjadi kesalahan penulisan buku, tanpa ada unsur kesengajaan.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas semua kesalahan penulisan di buku tersebut, karena kekhilafan kami dan tidak ada unsur kesengajaan yang kami lakukan," ujar Hani dalam klarifikasi tertulis yang diterima kumparan.
Klarifikasi dari penerbit mengenai salah cetak (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Klarifikasi dari penerbit mengenai salah cetak (Foto: Dok. Istimewa)
Hani memastikan bahwa buku tersebut merupakan pegangan guru dan tidak diperjualbelikan. Begitu penerbit menemukan kesalahan penulisan, mereka langsung menarik buku tersebut dari peredaran.
ADVERTISEMENT
"Kami hanya bisa melakukan permohonan maaf dan melakukan dengan cepat revisi/pembetulan, setelah itu kami kirimkan revisi tersebut serta mengambil hikmah dari kejadian tersebut untuk tidak terulang lagi," kata Hani.
Dalam surat pernyataan dari Paramitra Publishing yang diterima kumparan, masyarakat yang sudah terlanjur memiliki buku tersebut diminta untuk mengembalikannya melalui ketua atau pengurus MGBK di daerah masing-masing.
Klarifikasi dari penerbit mengenai salah cetak (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Klarifikasi dari penerbit mengenai salah cetak (Foto: Dok. Istimewa)
"Rupiah pembelian buku tersebut akan kami kembalikan kepada masing-masing pembeli. Ongkos kirim buku dari ketua/pengurus MGBK ke alamat penerbit akan kami tanggung sepenuhnya," jelas dia.