Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Sugeng Haryono, Pelopor Motor Pustaka di Lampung Selatan
2 Mei 2017 15:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Walau hanya lulusan SMA, pria asal Lampung ini tak patah semangat menyebar hobi membaca pada masyarakat sekitar. Dialah Sugeng Haryono, seorang pelopor perpustakaan keliling menggunakan sepeda motor di Desa Klaten di Kabupaten Lampung Selatan.
ADVERTISEMENT
Sugeng memang hobi membaca, tak ada sumber bahan bacaan di kampung halamannya. Yang lebih miris, banyak warga sekitar yang tak tahu apa itu perpustakaan. Melihat kenyataan itu, hatinya tergerak untuk menciptakan motor pustaka.
"Idenya saya dari keprihatinan diri saya sendiri. Saat saya tanya di mana ada perpustakaan terus dijawab, perpustakaan itu apa mas?. Dari situlah saya dari hati saya dan Alhamdulillah ide motor pustaka itu ada," kata Sugeng di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5).
Hobi membaca ditularkan Sugeng ke 4 desa yang ada di Kecamatan Penengahan tersebut. Perjalanan demi mencerdaskan generasi penerus bangsa, ditempuh Sugeng menggunakan sepeda motor yang telah disulap menjadi perpustakaan berjalan.
"Itu Desa Pasuruan, Desa Klaten, Desa Kuripan. Ada empat desa biasanya di Kecamatan Penengahan yang diakses oleh motor pustaka dan di situ setiap harinya minimal 40 (buku) dan itu satu desa ada yang harus (menetap) hingga 2 hari. Dan sekali jalan motor pusatkan bawa 120 an buku karena enggak bisa muat banyak juga," jelas Sugeng.
ADVERTISEMENT
Untuk biaya membangun perpustakaan berjalannya, Sugeng menghabiskan dana untuk memodifikasi sepeda motor miliknya hingga Rp 1,5 juta. Uang tersebut didapatnya dengan bekerja sebagai penambal ban.
"Ya jadi ini kan mesin sama sasis saja dapatnya itu GL Max tahun 1986 dan itu nyicil beli tangki, jok nya vespa dan aksesoris lain seperti lampu dari mobil Carry," tuturnya.
Berkat perpustakaan berjalan kreasinya, Sugeng pun berhasil melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan tinggi, setelah mendapat beasiswa kuliah dari Universitas Terbuka.
"Ia betul, saya adalah lulusan SMA, sekarang sedang studi di Universitas Terbuka jurusan Perpustakaan dan ini beasiswa dari UT," ucap Sugeng bangga.
Sugeng mengaku senang ketika Presiden Joko Widodo mengundangnya beserta perpustakaan berjalannya ke Istana Negara saat memperingati Hari Pendidikan Nasional. Jokowi pun sempat menaiki perpustakaan berjalan kreasinya, dan hal itu membuatnya bangga.
ADVERTISEMENT
"Pasti senang bapak mau naik motor yang saya bawa jauh dari Lampung," cerita Sugeng sambil tersenyum.