Konten dari Pengguna

Guru Zaman Now Yang Keren, Gaul dan Mendidik Dengan Hati di Indonesia

rini rendhy
Seorang ibu rumah tangga biasa yg berprofesi sebagai guru sejak lulus kuliah dan saat ini mengajar Bina Pribadi Islam di SMPIT Cordova dan mengajar privat bid study MaFiA (Mtk, Fis, IPA)
29 Oktober 2024 6:51 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari rini rendhy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dunia pendidikan selalu menarik untuk diperbincangkan, apalagi dengan sistem pendidikan di Indonesia yang selalu berubah setiap pergantian kabinet. Menjadi seorang guru, bukanlah sekedar mengajar dan transfer ilmu saja, tapi ada sisi lain yang membuat para guru merasa bahagia dengan memilih profesi ini. Guru sebagai ujung tombak peradaban, adalah profesi yang sangat mulia di dunia, namun apresiasi yang diberikan setiap negara tentu saja berbeda-beda. Di negara kita misalnya, kesejahteraan guru masih belum merata. Namun, profesi ini tetap diminati oleh banyak orang. Guru merupakan sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia di suatu negara, jadi pengembangan sumber daya di kalangan para guru pun, tentulah menjadi persoalan yang sangat penting untuk dibahas.
ADVERTISEMENT
Beberapa pekan lalu dunia penddikan dihebohkan dengan kasus seorang guru yang dilaporkan oleh anak didiknya dengan tuduhan penganiayaan. Tentu saja kasus tersebut sangat menodai dunia pendidikan, dan masih banyak lagi kasus-kasus seperti itu, yang sebenarnya tidak terekspos media. Dahulu guru yang suka melaporkan kenakalan anak-anak didik mereka kepada orang tuanya, sedangkan sekarang seorang siswa mempidanakan gurunya, sungguh dunia ini sudah mengalami pergeseran moral yang sangat memprihatinkan. Jika saja seorang guru bisa menjadi sosok yang lebih dekat dengan siswa-siswanya, bisa mengikuti perkembangan zaman namun masih menjunjung tinggi nilai agama dan moral, serta mampu mendidik siswa-siswinya dengan hati, mungkin kasus-kasus tersebut tidak akan pernah ada. Begitupun dengan sikap para siswa yang tidak baperan, sedikit-sedikit ambekan, dan ber-ego tinggi, tentu saja akan tercipta hubungan yang harmonis diantara para guru dan para siswanya.
Suasana kelas yang santai dan berkualitas
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kelas yang santai dan berkualitas

Mengapa pengajar di bimbingan belajar lebih menyenangkan?

Dan karena alasan-alasan itulah, yang menjadi alasan betapa pengembangan sumber daya para guru menjadi hal yang urgent dan harus dilakukan secara terus menerus. Di tahun 2.000 an perkembangan sektor pendidikan non formal begitu pesat. Tempat-tempat bimbel tumbuh menjamur, sangat diminati dan juga menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. Mengapa bimbel-bimbel tersebut begitu diminati oleh para siswa? Dan kenapa para orang tua siswa begitu percaya, serta sukarela mengeluarkan uang jutaan untuk menitipkan anaknya agar mendapatkan pelajaran tambahan di tempat tersebut? Ternyata semua itu kuncinya terletak di para pengajarnya yang disebut dengan mentor atau instruktur. Yang sebenarnya para pengajar tersebut kebanyakan merupakan guru-guru yang juga mengajar di sekolah negeri maupun swasta. Kenapa para siswa lebih merasa nyaman dengan pengajar di tempat bimbel dibandingkan dengan guru-guru di sekolaah mereka sendiri? Karena para pengajar di tempat bimbel lebih sabar, humoris, cerda, gaul dan menyenangkan, sehingga para siswa lebih nyaman berinteraksi dengan para mentor tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal-hal yang menjadikan para pengajar di tempat bimbel menjadi begitu disenangi oleh para siswanya tentulah tidak lepas dari pengembangan sumber daya manusia yang ada di lembaga bimbel tersebut. Sebagi seorang yang pernah berkecimpung di dunia pendidikan, yaitu sebagai seorang guru sekolah formal dan juga sebagai seorang mentor di lembaga bimbel, saya bisa menjabarkan apa saja yang menjadi kunci agar bisa menjadi guru zaman now yang keren, gaul dan mampu mendidik dengan hati, yaitu dengan cara mengadakan pelatihan rutin setiap bulannya, untuk meningkatkan skill mengajar dan juga skill bersosialisasi serta beradaptasi yang dibawakan oleh para senior di lembaga tersebut untuk para juniornya. Para senior di lembaga tersebut tidak pelit ilmu, mereka begitu berdedikasi tinggi dan semangat dalam mentransfer ilmu-ilmu berharga yang mereka miliki kepada junior mereka. Tentu saja hal ini tidak lepas dari apresiasi yang diberikan oleh lembaga kepada para senior tersebut. Karena sesungguhnya kecerdasan, kebaikan, kejujuran hanya bisa diwarisi oleh orang-orang yang memiliki hal tersebut di dalam diri mereka.
ADVERTISEMENT
Jika kita ingin anak didik kita yang mendapat label sebagai anak-anak zaman now, atau disebut juga generasi Z merasa aman, nyawan dan dekat dengan kita secara emosional, maka para guru harus terus mengupgrade dirinya agar menjadi pendidik yang keren dan gaul. Keren disini adalah seorang guru mampu meningkatkan skill pengetahuan di bidangnya masing-masing. Sedangkan gaul disini maksudnya, seorang guru dapat memahami apa yang disukai maupun yang tidak disukai oleh para siswanya. Para guru juga tahu dan faham apa saja yang sedang menjadi tren di kalangan anak-anak zaman now, baik dari segi minat, bahasa yang mereka gunakan dan gaya hidup mereka, sehingga para guru faham dan tidak canggung saat berinteraksi dengan para anak didiknya.
ADVERTISEMENT