news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Rahasia Jitu Agar Remaja Mau Berkomunikasi Dengan Ortunya

Rini Rendhy
Mahasiswa Universitas Pamulang Jurusan Magister Manajemen Pendidikan Berprofesi sebagai guru sejak lulus kuliah dan saat ini mengajar Bina Pribadi Islam di SMPIT Cordova -. Mengajar privat bid study MaFiA (Mtk, Fis, IPA)
2 Maret 2025 12:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rini Rendhy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Membangun komunikasi yang baik dengan remaja adalah tantangan tersendiri. Mereka sedang dalam fase pencarian jati diri, mencari kebebasan, dan terkadang merasa orang tua tidak memahami mereka. Namun, komunikasi yang kuat dengan anak remaja adalah kunci untuk menjaga hubungan yang sehat dan harmonis. Bukan berarti harus selalu sepaham, tetapi bagaimana membangun jembatan agar mereka merasa nyaman berbicara dan terbuka dengan orang tua.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar mereka mau berbicara lebih banyak dan menjadikan orang tua sebagai tempat bercerita yang aman dan menyenangkan.
1. Dengarkan Remaja Anda
Remaja butuh didengar tanpa dihakimi. Saat mereka berbicara, beri perhatian penuh, tunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli dengan apa yang mereka rasakan. Tahan keinginan untuk langsung memberi nasihat sebelum mereka selesai bicara. Jika anak Anda laki-laki, tidak perlu menatap wajahnya, Anda bisa ngobrol santai dengannya sambil melakukan aktifitas yg lain, agar tidak harus menatap wajahnya. Sedangkan jika anak Anda perempuan, harus fokus dan tatap matanya, karena hal tersebut akan membuat putri Anda lebih dihargai keberadaanya.
2. Tawarkan Bantuan Tanpa Kata "Kenapa?"
Setelah mereka bercerita, tawarkan bantuan dengan tulus. Hindari bertanya "kenapa?" karena kata ini sering kali membuat mereka merasa diinterogasi atau disalahkan. Gunakan pertanyaan terbuka seperti, "Apa yang bisa Papa/Mama lakukan untuk membantumu?"
ADVERTISEMENT
3. Fokus pada Hal yang Mereka Sukai
Remaja adalah makhluk yang egois dan lebih suka berbicara tentang hal yang mereka gemari. Jika ingin membangun kedekatan, tanyakan tentang hobi atau minat mereka, lalu coba ikut serta dalam aktivitas yang mereka sukai. Ini akan membuat mereka merasa dihargai dan lebih nyaman berbicara. Jangan gampang emosi dengan remaja, karena sesuai dengan namanya REM-AJA.
4. Jadwalkan Kencan Berdua
Luangkan waktu khusus untuk melakukan aktivitas bersama, seperti makan berdua, berbelanja, atau sekadar merapikan rumah bersama. Kegiatan ini bisa menjadi momen yang tepat untuk berbincang dengan santai tanpa tekanan. Jika anak Anda lebih dari satu, maka buatlah jadwal Nge Date dengan waktu yang berbeda.
5. Sedia Setiap Saat
ADVERTISEMENT
Remaja mungkin tidak selalu berbicara saat Anda siap mendengar. Oleh karena itu, sering-seringlah menghabiskan waktu bersama mereka tanpa tekanan. Dengan begitu, mereka tahu bahwa Anda selalu ada ketika mereka membutuhkan tempat bercerita.
6. Berbagi Rahasia
Seseorang akan lebih mudah berbagi rahasia jika mereka merasa dipercaya. Cobalah berbagi cerita atau pengalaman pribadi yang relevan dengan kehidupan mereka. Berbagilah rahasia dengan remaja Anda, karena ini akan membuat mereka merasa lebih dekat dan dipercaya, melatih mereka bertanggung jawab untuk menjaga rahasia dan akhirnya mereka mau membuka diri dengan sukarela.
7. Jangan Menginterupsi
Biarkan mereka berbicara sampai selesai tanpa disela. Jika Anda terlalu cepat menanggapi atau memotong pembicaraan, mereka bisa merasa tidak dihargai dan memilih untuk diam di lain waktu. Ini juga tentang adab berbicara, agar mereka tidak menjadi orang yang suka memotong saat ada orang yang berbicara
ADVERTISEMENT
8. Berhenti Menginterogasi
Mengajukan terlalu banyak pertanyaan yang bersifat menekan hanya akan membuat remaja menutup diri. Biarkan percakapan mengalir secara alami tanpa harus terus menggali informasi dengan cara yang membuat mereka tidak nyaman.
9. Pilih Momen yang Tepat
Waktu dan suasana sangat berpengaruh dalam komunikasi dengan remaja. Jangan memaksakan percakapan saat mereka sedang marah atau sibuk. Cari momen yang santai, seperti saat bepergian bersama atau setelah makan malam. Tips terbaik berbicara dengan Remaja laki-laki yaitu saat dia sedang makan, jangan pernah menasehatinya saat mereka sedang lapar. Sedangkan dengan remaja perempuan, saat mereka sedang sedih atau galau, gunakan sentuhan lembu, seperti usapan di punggungnya, pelukan hangat, menguatkan dengan menggenggam tangannya atau dengan mengelus kepalanya.
Dokumen Pribadi
Dengan menerapkan cara-cara di atas, hubungan dengan remaja bisa lebih dekat dan komunikasi menjadi lebih lancar. Yang terpenting, tetaplah menjadi orang tua yang bisa dipercaya dan selalu siap mendengarkan tanpa menghakimi. Karena Orang tua yang mau mendengar tanpa menghakimi akan selalu menjadi tempat pertama yang dicari anaknya saat butuh bercerita.
ADVERTISEMENT