Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Kasus PPOK Diprediksi akan Melonjak, Perawatan Paliatif Jadi Solusi Penting
25 November 2024 11:41 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Serina Dwiyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah kasus dalam beberapa dekade mendatang. Berdasarkan penelitian Boers et al. (2023), jumlah penderita PPOK di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 592 juta orang pada tahun 2050. Laporan terbaru dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menunjukan bahwa PPOK menempati posisi keempat sebagai penyakit penyebab kematian terbanyak di dunia dengan 3,5 juta kasus kematian pada tahun 2021 (WHO, 2024).
ADVERTISEMENT
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan penyakit kronis pada paru-paru yang berkembang secara bertahap akibat adanya kelainan pada saluran napas atau alveoli, sehingga aliran udara menjadi terhalang. Gejala yang biasanya muncul pada penderita PPOK meliputi sesak napas, batuk, dan produksi dahak yang berlebihan (Venkatesan, 2023). Namun gejala utama yang paling sering menimbulkan penderitaan adalah sesak napas, gejala tersebut sangat mempengaruhi kehidupan penderita karena membatasi aktivitas sehari-hari dan mengurangi aktivitas sosial, termasuk aktivitas dengan keluarga. Kondisi tersebut dapat memicu depresi dan kecemasan yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kualitas hidup (Asyrofy et al., 2021).
Penurunan kualitas hidup pada penderita PPOK akan terus terjadi sejalan dengan tingkat keparahan penyakit (Hasaini, 2020). Tingkat keparahan PPOK diklasifikasikan menjadi empat tahap, yaitu tahap ringan, tahap sedang, tahap berat, dan tahap sangat berat (Nishimura et al., 2024). Penderita yang berada pada tahap sangat berat mempunyai kualitas hidup yang paling buruk dibandingkan dengan penderita yang berada pada tahap lainnya.
ADVERTISEMENT
Di tengah ancaman PPOK dan dampak yang ditimbulkannya, berbagai penelitian menunjukkan manfaat besar penerapan perawatan paliatif pada penderita PPOK. Perawatan paliatif yang diberikan untuk penderita PPOK telah terbukti efektif dalam:
a. Memperbaiki Kondisi Fisik dan Psikologis
Penelitian oleh Qian et al. (2018) menunjukkan bahwa setelah diberikan perawatan paliatif, gejala sesak napas pada penderita mengalami perbaikan yang signifikan. Selain itu, kecemasan dan depresi juga mengalami penurunan, sehingga kesehatan mental penderita meningkat secara keseluruhan.
b. Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Manajemen Diri
Berdasarkan penelitian Rocker et al. (2017), perawatan paliatif dapat meningkatkan kemampuan penderita dalam mengelola kondisi mereka sendiri. Penderita menjadi lebih percaya diri dalam mengatasi gejala dan dalam merawat diri sendiri, termasuk dalam mempersiapkan diri untuk menjalani perawatan lebih lanjut tanpa harus bergantung sepenuhnya pada tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
c. Mengurangi Frekuensi Kunjungan ke UGD dan Lama Rawat Inap
Penelitian yang dilakukan oleh Lupati & Ensor (2016) mengungkapkan bahwa penderita yang menerima perawatan paliatif cenderung lebih sedikit melakukan kunjungan ke Unit Gawat Darurat (UGD). Selain itu penderita juga menghabiskan lebih sedikit waktu untuk menjalani perawatan di rumah sakit, sehingga lama rawat inap menjadi berkurang.
d. Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita dan Pemahaman Pengasuh
Penelitian oleh Scheerens et al. (2020) menunjukan bahwa perawatan paliatif secara signifikan meningkatkan kualitas hidup penderita. Peningkatan yang terjadi mencakup perbaikan dalam persepsi kesehatan fisik dan kondisi mental. Selain itu, pemahaman pengasuh mengenai penyakit dan cara pengelolaannya juga meningkat, sehingga pengasuh lebih terbantu dalam melakukan perawatan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
e. Meningkatkan Kepuasan Penderita Terhadap Dukungan Kesehatan
Vitacca et al. (2019) dalam penelitiannya menemukan bahwa perawatan paliatif meningkatkan kepuasan penderita terhadap dukungan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Hal tersebut berdampak pada penurunan perasaan terisolasi yang dialami penderita serta meningkatkan hubungan emosional antara penderita, keluarga, dan tenaga kesehatan.
Melihat hal tersebut, perawatan paliatif adalah solusi yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan penderita PPOK. Perawatan paliatif berperan penting dalam meredakan masalah fisik dan psikososial yang dialami penderita (Hidayat & Farhan, 2023). Hal tersebut karena perawatan paliatif berfokus pada upaya untuk mengurangi penderitaan yang timbul akibat gejala penyakit (Hamka et al., 2024). Tujuan utama perawatan paliatif adalah untuk meningkatkan kenyamanan penderita serta memberikan dukungan kepada pengasuh atau keluarga (Radbruch et al., 2020). Sehingga perawatan paliatif adalah perawatan yang tepat untuk diberikan secara berkelanjutan pada penderita PPOK, terutama bagi mereka yang telah mendekati akhir hayat (Shatri et al., 2020).
ADVERTISEMENT
Referensi
Asyrofy, A., Arisdiani, T., & Aspihan, M. (2021). Karakteristik dan Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruksi Konik (PPOK). NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 7(1), 13-21. http://doi.org/10.30659/nurscope.7.1.13.
Boers, E., Barrett, M., Su, J. G., Benjafield, A. V., Sinha, S., Kaye, L., Zar, H. J., Vuong, V., Tellez, D., Gondalia, R., Rice, M. B., Nunez, C. M., Wedzicha, J. A., & Malhotra, A. (2023). Global Burden of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Through 2050. JAMA network open, 6(12), e2346598. https://doi.org/10.1001/jamanetworkopen.2023.46598.
Hamka, Maulana, I., Amanupunnyo, A., N., Hasan, M., S., Kamariyah, Tamunu, N., E., Fatm, L., P., E., Ainun, K., Betty, Jurwita, L., Agritubella, M., S., & Kristiani, A. (2024). Konsep Perawatan Penderita Terminal. Cilacap: Media Pustaka Indo.
ADVERTISEMENT
Hasaini, A. (2020). Length of Illness with Quality of Life in Patients with PPOK: Lama Menderita dengan Kualitas Hidup Penderita PPOK. Journal of Nursing Invention, 1(1), 1-8.
Hidayat, A. A., Kusnadi, E., & Farhan, Z. (2023). Perawatan Paliatif (Palliative Care): Sejarah, Filosofi, Tujuan, dan Posisi Terapi Komplemen-Spiritual. Jakarta: Prenada Media.
Lupati, S. P., & Ensor, B. R. (2016). Do community hospice programmes reduce hospitalisation rate in patients with advanced chronic obstructive pulmonary disease?. Internal Medicine Journal, 46(3), 295–300. https://doi.org/10.1111/imj.12947.
Nishimura, K., Kusunose, M., Shibayama, A., & Nakayasu, K. (2024). Comparison of Disease Severity Classifications of Chronic Obstructive Pulmonary Disease: GOLD vs. STAR in Clinical Practice. Diagnostics, 14(6), 646. https://doi.org/10.3390/diagnostics14060646.
Qian, M. Y. Y., Politis, J., Thompson, M., Wong, D., Le, B., Irving, L., & Smallwood, N. (2018). Individualized Breathlessness Interventions May Improve Outcomes in Patients with Advanced COPD. Respirology (Carlton, Vic.), 23(12), 1146–1151. https://doi.org/10.1111/resp.13324.
ADVERTISEMENT
Radbruch, L., De Lima, L., Knaul, F., Wenk, R., Ali, Z., Bhatnaghar, S., Blanchard, C., Bruera, E., Buitrago, R., Burla, C., Callaway, M., Munyoro, E. C., Centeno, C., Cleary, J., Connor, S., Davaasuren, O., Downing, J., Foley, K., Goh, C., . . . Pastrana, T. (2020). Redefining Palliative Care-A New Consensus-Based Definition. Journal of Pain and Symptom Management, 60(4), 754–764. https://doi.org/10.1016/j.jpainsymman.2020.04.027.
Rocker, G. M., Amar, C., Laframboise, W. L., Burns, J., & Verma, J. Y. (2017). Spreading Improvements for Advanced COPD Care Through A Canadian Collaborative. International Journal of Chronic Obstructive Pulmonary Disease, 12, 2157–2164. https://doi.org/10.2147/COPD.S140043.
Scheerens, C., Pype, P., Van Cauwenberg, J., Vanbutsele, G., Eecloo, K., Derom, E., ... & Chambaere, K. (2020). Early integrated palliative home care and standard care for end-stage COPD (EPIC): a phase II pilot RCT testing feasibility, acceptability, and effectiveness. Journal of pain and symptom management, 59(2), 206-224.https://doi.org/10.1016/j.jpainsymman.2019.09.012.
ADVERTISEMENT
Shatri, H., Faisal, E., Putranto, R., & Sampurna, B. (2020). Advanced Directives pada Perawatan Paliatif. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia| Vol, 7(2). https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i2.315.
Venkatesan, P. (2023). GOLD COPD Report: 2023 Update. The Lancet Respiratory Medicine, 11(1), 18. https://doi.org/10.1016/S2213-2600(22)00494-5.
Vitacca, M., Comini, L., Tabaglio, E., Platto, B., & Gazzi, L. (2019). Tele-assisted palliative homecare for advanced chronic obstructive pulmonary disease: a feasibility study. Journal of Palliative Medicine, 22(2), 173-178.https://doi.org/10.1089/jpm.2018.0321.
World Health Organization (WHO). (2024). Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Geneva: WHO. https://www.who.int.