Konten dari Pengguna

Ajak Remaja Cegah Stunting Sejak Dini

Rini Kemala
Mahasiswa Gizi Universitas Diponegoro
8 Februari 2024 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Tulisan dari Rini Kemala tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ajak Remaja Cegah Stunting Sejak Dini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi nasional yang gencar diatas oleh pemerintah. Stunting merupakan kondisi tubuh kekurangan gizi kronik yang disebabkan karena tingkat konsumsi zat gizi yang mencukupi dan berlangsung sejak lama. Kejadian stunting diidentifikasikan berdasarkan ukuran tinggi badan anak sehingga salah satu ciri dari stunting yaitu postur tubuh lebih pendek dari seusianya. Kelompok usia remaja termasuk dalam golongan yang rentan mengalami masalah kesehatan, khususnya remaja putri yang dapat memengaruhi periode kehidupan selanjutnya dimana remaja putri akan menjadi ibu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro mengadakan pendampingan pencegahan stunting pada remaja di Desa Pengkol. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan di dua Posyandu yaitu di Pilang dan Grumbul. Yaitu pada tanggal 28 Februari 2024 dan 2 Februari 2024. Kegiatan ini didampingi oleh ibu bidan dan kader posyandu lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan stunting dan sadar untuk melakukan pencegahan dini dengan pemenuhan gizi secara optimal.
Kegiatan diawali dengan pengukuran antropometri remaja yaitu tinggi dan berat badan yang kemudian dilanjutkan dengan pengukuran tekanan darah. Setelah semua remaja diukur, dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro mengenai stunting, pencegahan stunting, dan gizi seimbang. Remaja akan diberikan leaflet yang berisi mengenai stunting, gizi seimbang, dan pencegahan stunting sebagai informasi tambahan peserta dalam memahami materi dan dapat dibawa pulang sehingga dapat dibaca kembali saat di rumah. Kemudian dilanjutkan untuk berdiskusi dengan remaja dan ibu bidan.
ADVERTISEMENT
Sebagai implementasi dari kegiatan pendampingan pencegahan stunting pada remaja, Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro memberikan Tablet Tambah Darah ( TTD) pada remaja putri yang akan dikonsumsi bersama-sama setelah pemaparan materi. Konsumsi TTD merupakan salah satu dari upaya pencegahan anemia. Tablet Tambah Darah mengandung zat besi dan asam folat yang disarankan dikonsumsi 1x/minggu.
Remaja putri lebih mudah terkena anemia dikarenakan mereka memasuki masa pubertas dimana mereka mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat serta remaja putri yang sudah mengalami masa menstruasi setiap bulannya. Kejadian anemia ini akan berdampak negatif pada produktivitas dan pertumbuhan kognitif mereka. Selain itu, jika tidak segera diatasi, anemia akan berlanjut hingga saat hamil yang berpengaruh buruk pada perkembangan janin.
ADVERTISEMENT
Remaja yang mengikuti kegiatan terlihat antusias. Dengan adanya edukasi mengenai peran remaja dalam pencegahan stunting, diharapkan remaja lebih paham mengenai cara mencegah stunting dan lebih memperhatikan pola makan yang sehat.