Konten dari Pengguna

Pemikiran serta Perjuangan Moh. Safii dalam Perkembangan Pendidikan Indonesia

Rio Fernandes
Saya merupakan seorang pemuda yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Jember
23 Januari 2024 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rio Fernandes tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perkembangan Pendidikan di Indonesia. Sumber : https://www.shutterstock.com/id/image-photo/yogyakarta-indonesia-july-28-2020-children-2012527454
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perkembangan Pendidikan di Indonesia. Sumber : https://www.shutterstock.com/id/image-photo/yogyakarta-indonesia-july-28-2020-children-2012527454
ADVERTISEMENT
Mohammad Safii atau Moh. Safii merupakan salah satu tokoh intelektual Indonesia yang berjuang selama periode kolonialisme Belanda. Moh. Safii dikenal dengan hasil pemikirannya mengenai konsep pendidikan yang bertentangan dengan sistem pendidikan kolonial Belanda pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Beliau juga dikenal sebagai teman dekat Ki Hajar Dewantara dalam memperjuangkan pendidikan bagi kaum bumiputera. Tentunya Moh. Safii juga sangat berjasa dalam proses perkembangan pendidikan di Indonesia.
Perjuangan yang dilakukan Moh. Safii salah satunya dilatar belakangi oleh ketidakpuasannya terhadap sistem pendidikan yang diterapkan oleh colonial Belanda. Moh. Safii berpendapat bahwa pendidikan pada masa kolonial Belanda hanya mementingkan kecerdasan saja tanpa memperhatikan sama sekali kemampuan dalam perkembangan rasa, kecakapan serta ketangkasan.
Pemikiran Moh. Safii mengenai sistem pendidikan di Indonesia cukuplah kritis. Beliau mengomentari sistem pendidikan di Indonesia pada masa kolonial Belanda yang lebih menekankan pada gaya belajar menghafal dibanding peningkatan keterampilan diri. Moh. Safii juga berpendapat bahwa anak-anak Indonesia perlu diajarkan untuk bekerja dengan mengandalkan anggota tubuh di samping menggunakan kepandaiannya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dikutip dalam buku Sejarah Pendidikan karangan Leo Agung dan T. Suparman menjelaskan bahwa hasil pemikiran Moh. Safii tersebut bertujuan supaya sumber daya manusia Indonesia dapat terbentuk menjadi pribadi yang berani, tegak sendiri, berusaha sendiri, dan tidak selalu bergantung terhadap pemerintah.
Oleh karena itu, Moh. Safii berinisiatif untuk mendirikan sekolah dengan sistem pendidikan yang mengutamakan “pelajaran ekspresi”. Salah satu sekolah yang berhasil didirikan oleh Moh. Safii ialah Indonesische National School (INS) yang terletak di Kayu Tanam, Sumatera Barat.
Selama INS berdiri, Moh. Safii tidak menerima tunjangan sedikitpun dari pemerintah kolonial Belanda. Sebab jika sekolah tersebut menerima tunjangan maka terdapat beberapa persyaratan yang akan merusak kredibilitas sekolah yang telah dibentuk oleh Moh. Safii itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sekolah dirian Moh. Safii ditujukan untuk mengembangkan kemampuan anak-anak bumiputra dalam mengekspresikan diri mereka melalui penggunaan tangan serta pembuatan barang-barang yang berguna bagi keperluan sehari-hari.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, Moh. Safii melengkapi pengajarannya dengan mengutamakan kegiatan menggambar, menyanyi, dan pekerjaan tangan. Sebagai penunjang dari pengajarannya, Moh. Safii memberikan kesempatan bagi anak-anak didiknya untuk bekerja sendiri dalam mengembangkan daya serta keterampilan diri masing-masing.
Pemikiran Moh Safii mengenai teknik pengajarannya tersebut beliau dapatkan dari hasil belajarnya di Belanda. Tidak tanggung-tanggung, Moh Safii berhasil mendapatkan ijazah music, menggambar dan pekerjaan tangan di negeri Belanda.