Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sosiologi dalam Film Irrational Man
22 November 2023 7:50 WIB
Tulisan dari Rio Renaldi Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hidup ini absurd, ya? Kita lahir tanpa kita minta lalu seiring berjalannya waktu, kita menjadi tahu bahwa hidup ini hanya sementara. Hidup ini seperti tidak ada artinya. Kita sekolah, kuliah, kerja, menikah, kemudian menua dan mati. Hidup hanyalah kesia-siaan belaka menanti ajal tiba. Lalu untuk apa semua ini?
Film besutan Woody Allen ini benar-benar menarik untuk ditonton. Dinarasikan dua tokoh serta lebih komprehensif dan kaya akan sudut pandang, ditambah para tokoh yang apik dalam peranannya. Tema yang diangkat relate dengan kehidupan manusia modern dan jalan cerita yang sederhana namun menarik menjadi poin yang patut diperhatikan. Kita diajak untuk menyelami krisis eksistensial yang dirasakan Abe Lucas serta caranya mengatasi problem tersebut.
ADVERTISEMENT
ketika merasa life is nothing but the endless suffering, Abe justru menemukan gairah hidupnya lagi serta merasa terlahir kembali. namun pada titik ini juga Abe jadi keblinger.
Beliau terlalu mendewakan the meaningful act yang sudah menyelamatkannya dari problem kebanalan hidup dan larut dalam eureka-nya sampai melupakan aspek-aspek lainnya.“Berharap merupakan sia-sia tanpa mewujudkan,” kata Abe. manusia harus mengambil sikap riil menjadi reaksi tegas terhadap konflik yg dihadapinya.
Mirip yang pernah diungkapkan oleh Heidegger bahwa manusia bukanlah makhluk pasif yang berjarak dengan dunianya. Bukan hanya sebatas berpikir mirip cogito ergo sum ala Rene Descartes, tetapi juga terlibat konkret dalam mencapai kebebasan serta menciptakan dunia idealnya.
Awal film menceritakan Profesor filsafat Abe Lucas bergabung menggunakan fakultas di kampus perguruan tinggi pada kota mungil New England. dia mengalami krisis eksistensial , depresi, tidak melihat makna pada hidupnya, dan minum hiperbola. Meskipun demikian, dia menarik perhatian 2 perempuan : profesor kimia Rita Richards, serta Jill Pollard, keliru satu muridnya.
Jill punya pacar yg berfokus dan tinggal bersama orang tuanya. Rita tinggal bersama suaminya, namun merasa tidak puas menggunakan pernikahannya. Abe menentukan tidur menggunakan Rita namun berhati-hati supaya hanya menjalin korelasi platonis dengan Jill. Depresinya semakin terlihat waktu beliau tidak mampu ereksi ketika pengalaman seksual pertamanya dengan Rita.
ADVERTISEMENT
Waktu makan siang pada restoran, Abe dan Jill mendengar percakapan di meja sebelah; seseorang perempuan mengatakan dia akan kehilangan anak-anaknya pada perebutan hak asuh karena hakim yg tak etis di pengadilan keluarga. dia merasa terganggu dengan ketidakadilan tersebut serta menetapkan buat diam-membisu membantu perempuan tersebut dengan membunuh hakim. Abe beralasan kecil kemungkinannya beliau akan ditangkap sebab dia tak mengenal hakimnya.
sesudah menemukan tujuan hayati baru, depresi Abe pun terangkat. dia menjadi lebih senang dan mampu berafiliasi seks menggunakan Rita. beliau mengikuti hakim sebentar buat menelaah kebiasaannya. sehabis lari mingguan, juri selalu membeli juz serta duduk pada bangku buat menenangkan diri. Abe memutuskan bahwa cara terbaik untuk membunuhnya ialah dengan meracuninya. dia mencuri kunci laboratorium kimia kampus dari Rita daerah beliau membeli sianida . dia membeli juz berasal tempat yang sama dengan tempat hakim singgah, memasukkan racun ke dalam cangkir jusnya, duduk di bangku yang sama, lalu mengganti juz ad interim perhatian hakim teralihkan.
Hakim tewas sebab keracunan sianida . Abe merasa terlahir balik , berkata pada dirinya sendiri bahwa dia akhirnya melakukan sesuatu yang berharga dengan membersihkan dunia asal orang jahat. Persahabatannya serta Jill berkembang menjadi romansa. Pacar Jill, Roy, mengetahui korelasi tersebut dan putus dengannya.
ADVERTISEMENT
Meskipun Abe merencanakan menggunakan matang, Jill dan Rita, yang bersahabat, mulai mencurigai keterlibatan Abe pada pembunuhan tadi selesainya mengumpulkan petunjuk, seperti kunci yg hilang serta kehadiran Abe pada laboratorium kimia. Rita menetapkan meskipun beliau bersalah, beliau ingin meninggalkan suaminya serta tinggal bersama Abe.
Jill masuk ke kediaman Abe melalui ventilasi dan menemukan catatan yang memberatkan. saat dia menghadapinya, Abe mengakui kesalahannya. beliau memilih buat berhenti pada percintaan mereka. Jill menekan Abe buat melapor ke polisi waktu seseorang pria yang tak bersalah dituduh melakukan kejahatan tadi, mengancam bahwa beliau akan melaporkannya.
Dalam masalah ini, dia sudah mengambil tindakan konkret yang membentuk dirinya merasa telah terlibat aktif pada memenuhi apa yang dikatakan filsuf Jerman, Martin Heidegger sebagai Das sein atau sebagai ‘ada’ pada dunia. Sebenarnya Abe adalah orang asing bagi Carol namun dia memilih untuk melibatkan diri. Kenapa? karena Abe mempunyai rasa simpati kepada Carol. Sebuah sensasi emosional yang telah lama tidak dia nikmati dalam fase hidupnya yang stagnan.
ADVERTISEMENT
Meskipun akhir cerita yang relatif ‘mengambang’, tidak mengakibatkan suatu problem karena kecerdasan Woody Allen sebagai sutradara pada menyelipkan teri-teori filsafat dalam beberapa dialog sepanjang film yang menjadikan penonton merasakan kenikmatan dalam berpikir.