K-popers Ambil Tindakan Setelah Idola Mereka Dijadikan Sebuah Meme

18 Desember 2017 lalu, dunia entertaiment Korea dihebohkan dengan berita kematian salah satu personil boyband SHINee, Kim Jong-hyun, 27 tahun.

Sejak dikonfirmasi oleh pihak SM entertaiment, Kim Jong-hyun menghembuskan nafas terakhirnya akibat menghirup asap briket yang mengandung karbon monoksida di apartementnya Cheongdam, Seoul. Kematian Jonghyun disebut sebagai aksi bunuh diri karena pesan yang sempat ia kirim kepada kakak perempuannya.

"Ini benar-benar sangat sulit sampai saat ini. Tolong antarkan aku pergi. Katakan pada semuanya aku telah menderita. Ini salam terakhirku."

Kematian Jonghyun tentu saja meninggalkan luka bagi semua SHAWOL (sebutan fans SHINee) diseluruh dunia, kepergian mendadak sang idola yang menurut mereka terlalu cepat.

Disisi lain, salah satu akun twitter Meme Comic Indonesia (MCI) membuat meme ditengah kematian Jonghyun "Ribuan manusia dibunuh di Palestina mereka diam. 1 plastik bunuh diri mereka menangis," kalimat yang dikeluarkan oleh akun tersebut membuat semua k-popers Indonesia, tidak hanya SHAWOL langsung naik pitam dan mengambil tindakan.

(20/12/2017) Salah satu SHAWOL Indonesia, Wina Andana. Ia berinisiatif untuk mematahkan meme tersebut dengan melakukan open donasi melalui website kitabisa.com dengan judul 'From Jonghyun to Indonesia and Palestine'. Tidak hanya untuk membantu warga Palestine, donasi tersebut juga dibuka untuk membantu warga Indonesia yang membutuhkan.

Setelah link donasi tersebar melalui akun instagram @shinee.indo antusias para k-popers yang tidak hanya SHAWOL begitu luar biasa, kurang dari 24 jam donasi tersebut menembus angka 80 juta dan saat ini hampir menembus angka 400 juta. Jumlah yang fantastis bukan?

Dengan donasi ini para k-popers berharap untuk tidak diremehkan oleh orang lain yang bukan k-popers. Seperti pesan dari Siti Prihatianti dalam kolom donasi, "Mencoba menyentuh hati non-kpopers khususnya di Indonesia, kami k-popers dan kami peduli, membully bukan solusi. Ayo kita saling merangkul."