Pendaki Gunung Raung yang Hilang ditemukan Tidak Bernyawa

Mendaki adalah hal yang sudah tidak asing saat ini, siapapun bisa mendaki gunung. Akan tetapi masih banyak yang mendaki tanpa memperhatikan hal-hal kecil, seperti peralatan mendaki (tas, pakaian, sepatu dll), dan menganggap pengetahuan mendaki tidaklah penting. Salah sedikit hal tersebut dapat merenggut nyawa kita loh guys.

Kabar duka datang dari Gunung Raung. Disebut dalam instagram milik @rm.tok bahwa kepergian Zaki Putra Andika adalah karena keegoisan seorang teman. Pasalnya berita yang sudah tersebar tidak sesuai seperti apa yang @rm.tok alami. Karena beliau sempat bertemu almarhum sebelum meninggal.

Diceritakan bahwa orang yang terakhir bersama Zaki sebelum menghembuskan nafas terakhir adalah teman yang berinisial S.

Zaki dan S, diceritakan berpisah saat berada ditempat yang disebut 'tusuk gigi'. Menurut pemilik akun instagram @rm.tok, Zaki ditinggal dibawah 'tusuk gigi' oleh S yang melalui jalan ekstrim, sedangkan Zaki sebenarnya ingin melalui jalan aman. Disamping itu, informasi yang didapat, keduanya hanya membawa tali webbing yang cukup panjang hasil meminjam salah seorang dibasecamp namun mereka tidak menggunakannya, hanya dipegang saja.

Lalu setelah 2(dua) malam S didapati sudah turun ke camp 7 seorang diri, tanpa bantuan apapun sedangkan Zaki tidak ada kabar apapun.

Menurut informasi, S sempat ditawari rekan @rm.tok untuk pergi bersama, tapi ditolak. Sedangkan salah satu teman S dan Zaki, B yang memang tidak memutuskan untuk ke puncak karena cuaca yang ekstrim, ikut turun bersama rombongan @rm.tok karena dilihat sudah menggigil kedinginan karena peralatan yang tidak memadai, itupun setelah dipaksa rombongan.

yang memang tidak memutuskan untuk ke puncak, ikut turun bersama rombongan @rm.tok karena dilihat sudah menggigil kedinginan karena peralatan yang tidak memadai, itupun setelah dipaksa.

Pada akhirnya Senin, 4 Februari 2018 Zaki harus kembali ke bawah hanya namanya saja, Ia ditemukan tewas oleh tim SAR Gunung Raung.

Zaki ditemukan hanya menggunakan sandal gunung, celana jeans dan jaket jeans. Sedangkan S turun dengan sandal gunung, syal, kaos & sarung tangan.

Dari kejadian ini, mari kita semua lebih bijak dalam mendaki. Pahami ilmu-ilmu dasar mendaki, gunakanan peralatan memadai karena keselamatan yang utama, puncak hanyalah bonus dan jangan lupa untuk bisa melawan keegoisan didalam diri, karena saat kita berada dialam bebas kita hanyalah 'tamu' dan ketika menjadi 'tamu' pahamilah adabnya.