Konten dari Pengguna

Keindahan Kampung Halamanku

risa maharani
Mahasiswa semester 4 jurusan Penerbitan Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
28 Mei 2022 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari risa maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pantai Glagah, Kulon Progo, Yogyakarta. Foto: dokumen pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Glagah, Kulon Progo, Yogyakarta. Foto: dokumen pribadi.
ADVERTISEMENT
Indonesia terkenal dengan keindahan alamnya. Salah satunya Purworejo, Jawa Tengah yang merupakan kampung halamanku. Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku pulang ke kampung halaman. Hal yang paling aku rindukan yaitu suasana kampung yang tenang dan sunyi.
ADVERTISEMENT
Pulang kampung kali ini tidak direncanakan sebelumnya, tiba-tiba saya bude mengajakku pulang kampung. Keluargaku memutuskan untuk menggunakan mobil sebagai alat transportasi. Perjalanan pulang kampung merupakan hal yang sangat menyenangkan. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di mobil, seperti nonton drama, makan, dan berfoto.
Setelah kurang lebih 12 jam perjalanan, akhirnya aku sampai. Sesampainya di kampung, aku langsung disambut dengan pemandangan sawah berlatarkan langit senja berwarna oren keunguan. Suasana kampung sangat berubah dari terakhir kali aku datang. Satu hal yang tidak pernah berubah yaitu suasana tenang dan asri.
Pada hari pertama sampai, keluargaku memutuskan untuk makan bakso langganan. Entah mengapa rasa bakso di kampung halamanku lebih otentik dibanding bakso yang ada di Jakarta. Lalu hari berikutnya budeku yang tinggal di kampung mengajak berbelanja ke pasar dekat rumah. Pasar di Purworejo masih sangat tradisional, banyak orang yang berjualan makanan khas daerah, dan sayur yang jarang ditemui di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sepanjang perjalanan dari rumah ke pasar aku disuguhkan dengan hamparan sawah yang berada di kanan kiri jalan. Tidak ingin melewatkan momen, akupun mengabadikannya dengan kamera ponselku. Udara di kampung juga masih bersih tidak terkontaminasi polusi. Sesekali aku membuka jendela mobil untuk merasakan udara Purworejo.
Hari selanjutnya keluargaku pergi ke Pantai Dewa Ruci. Sudah lama sekali aku tidak pergi ke pantai, bisa dibilang pantai merupakan tempat wisata favoritku. Banyak hal menyenangkan yang aku lakukan di pantai, salah satunya yaitu bermain ATV bersama sepupu sambil mengelilingi pantai. Pemandangan pantai dengan langit kebiruan juga menjadi daya tarik sendiri bagiku.
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih tiga hari, keluargaku memutuskan untuk bermalam di hotel dekat rumah nenek buyut. Hotel tempat bermalam berada di tengah kota Purwokerto. Pada malam hari aku dan sepupu berjalan kaki untuk membeli oleh-oleh dan tidak lupa untuk kulineran di sekitar alun-alun Purwokerto. Suasana malam di Purwokerto sangat ramai dan aman.
ADVERTISEMENT
Sebelum menuju ke rumah nenek, sepupuku mengajak makan bubur bakar yang terkenal enak di Purwokerto. Ternyata rasanya memang sangat enak, porsinya banyak, dan harganya murah. Sebenarnya nenek buyutku sudah meninggal sekitar 5 tahun lalu. Keluargaku datang untuk mengunjungi saudara dan berziarah ke makam. Rumah nenek terasa sangat berbeda semenjak nenek buyut meninggal.
Biasanya aku selalu disambut nenek buyut yang sangat girang dikunjungi cicit-cicitnya. Nenek buyut juga selalu masak ayam goreng untuk dibawa pulang ke Jakarta. Kenangan-kenangan itu yang masih ku ingat. Rumah nenek buyutku ini juga sangat asri, seberang rumah ada sawah yang cukup luas. Saudaraku yang tinggal di rumah nenek buyut juga memiliki peternakan ayam.
Sebelum kembali ke Jakarta kami menyempatkan diri untuk pergi ke tempat wisata Bukit Teletubbies. Benar-benar tempat yang cocok untuk healing bersama keluarga. Tempat wisata yang menawarkan pemandangan perbukitan dan domba-domba lucu sangat menarik perhatianku. Pulang kampung kali ini sangat menyenangkan dan berkesan, sampai jumpa lagi!
ADVERTISEMENT
(Risa Maharani Putri/Politeknik Negeri Jakarta)