Konten dari Pengguna

Tradisi Miton asal Jawa Tengah

risa maharani
Mahasiswa semester 4 jurusan Penerbitan Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
19 Juni 2022 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari risa maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto ketika calon Ibu sedang melakukan siraman 7 bulanan. Foto: dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Foto ketika calon Ibu sedang melakukan siraman 7 bulanan. Foto: dokumentasi pribadi.
ADVERTISEMENT
Tradisi 7 bulanan sudah ada sejak berpuluh tahun lalu di Indonesia. Tradisi ini dilakukan oleh ibu hamil yang sudah memasuki tujuh bulan usia kandungan. Dalam adat Jawa Tengah, tradisi 7 bulanan ini disebut mitoni.
ADVERTISEMENT
Mitoni merupakan upacara kehamilan yang diadakan dengan tujuan untuk memperlancar kehamilan sang Ibu sampai persalinan tiba. Selain itu Mitoni juga merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kenikmatan luar biasanya. Tradisi 7 bulanan ini hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat saja dan biasanya dilakukan di rumah sang Ibu.
Ada beberapa tahapan yang harus diikuti sang Ibu. Biasanya Mitoni dipimpin oleh orang yang dituakan atau yang paling tua di keluarga. Pada keluargaku sendiri, Mitoni biasanya dipimpin oleh nenek buyut dari keluarga Ibu. Nenek buyut juga bantu mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk upacara 7 bulanan ini. Berikut merupakan tahapan 7 bulanan yang dilakukan oleh keluargaku.
Sungkeman
Mitoni diawali dengan sungkeman yang dilakukan calon ibu kepada calon ayah. Lalu calon Ibu dan Ayah melakukan sungkeman kepada orang tuanya. Sungkeman ini bertujuan untuk meminta doa restu agar kehamilan lancar sampai persalinan dan bayi yang dikandung sehat.
ADVERTISEMENT
Siraman
Calon Ibu melakukan siraman menggunakan air yang dicampur dengan 7 macam bunga. Siraman dilakukan oleh tujuh orang yang dituakan di keluarga. Tahapan ini bertujuan untuk membersihkan dan menyucikan calon Ibu sebelum persalinan.
Ganti 7 Kain
Pada tahapan ini, calon Ibu harus bergantian menggunakan 7 kain batik yang berbeda. Tujuh kain tersebut mengandung harapan untuk bayi yang dikandung. Pihak keluarga dan kerabat yang menyaksikan akan menilai kain yang cocok dengan berkata “Cocok’’ atau ‘’Tidak Cocok’’ kepada sang calon Ibu. Satu dari tujuh kain yang dipilih, itulah harapan yang terbaik untuk calon bayi.
Telur Ayam
Setelah berganti kain ke tujuh, calon Ibu harus melapisi kain lagi yang nantinya calon Ayah akan menerjunkan telur ayam lewat sela-sela kain tersebut. Tahapan ini bertujuan agar meminta kemudahan saat persalinan.
ADVERTISEMENT
Mengambil Kelapa
Kelapa harus diambil dengan mata tertutup, lalu nanti akan ditempatkan di area siraman yang nantinya akan dipecahkan. Tahapan mengambil kelapa ini dilakukan oleh calon Ayah, dengan tujuan untuk memprediksi jenis kelamin anak yang dikandung.
Rujak Berisi 7 Buah
Pihak keluarga harus menyediakan rujak yang berisi 7 macam buah. Tahapan ini bertujuan agar anak yang dikandung dilimpahkan banyak rezeki.
Menyediakan 7 Jenis Kue
Menyediakan 7 jenis kue jajanan pasar sebenarnya hanya bagian untuk melengkapi rangkaian acara tujuh bulanan saja, tapi sebaiknya tetap dilakukan oleh calon Ibu.
Mitoni memang bukan acara yang wajib diadakan. Melainkan hanya sebuah tradisi yang sudah berkembang sejak lama terutama di Jawa Tengah. Namun, banyak sisi positif yang bisa diambil dari diadakannya Mitoni bagi keluarga dan calon kedua orang tua. Maka dari itu penting untuk menghargai tradisi yang sudah berkembang sejak dulu, selain karena warisan leluhur juga sebagai karakteristik setiap daerah.
ADVERTISEMENT
(Risa Maharani Putri/Politeknik Negeri Jakarta)