Social Distancing untuk Melawan COVID-19

Konten dari Pengguna
18 Maret 2020 16:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Risa Sutrisno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi: freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Social distancing menjadi kata kunci yang sering kita temui akhir-akhir ini dalam upaya memerangi virus COVID-19 yang sedang mewabah. Praktik ini dipandang penting, terutama untuk kota-kota besar yang padat penduduk seperti Jakarta. Hingga artikel ini ditulis (18 Maret 2020), tercatat sebanyak 227 kasus positif Corona di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia memandang opsi social distancing sebagai pilihan yang lebih efisien dibandingkan opsi lockdown seperti yang dilakukan oleh China, Italia, Irlandia, Spanyol, Denmark, Prancis, dan yang terbaru negara tetangga kita Malaysia.
Mulai minggu ini sebagian besar perusahaan serta kantor pemerintahan telah mencanangkan Work from Home sebagai upaya untuk meminimalisir kontak sosial demi pencegahan penularan virus COVID-19. Namun sebenarnya apa sih yang harus dan tidak boleh kita lakukan dalam melakukan social distancing ini?

Apa itu social distancing?

Sebagaimana dilansir dari the guardian, social distancing adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi interaksi sosial dalam periode waktu tertentu. Hal ini bukan berarti kita hidup dalam isolasi total, tetapi setiap orang diharapkan dapat menyeleksi interaksi mana yang benar-benar harus dilakukan dan mana yang bisa ditunda atau dilakukan melalui medium tanpa kontak langsung.
ilustrasi: Kurva perbadingan penyebaran virus dengan tenaga kesehatan yang tersedia (sumber: vox.com)
Ilustrasi di atas menggambarkan pentingnya mengontrol laju penyebaran wabah agar sarana kesehatan yang tersedia tetap dapat mengimbangi jumlah lonjakan pasien yang terkena virus. Digambarkan bahwa akan tiba masa di mana wabah berhenti dengan sendirinya, namun saat yang paling kritis yang perlu diantisipasi adalah ketika terdapat lonjakan jumlah orang yang terkena wabah. Pada saat lonjakan tajam tersebut, riskan banyak berjatuhan korban jiwa terutama mereka yang memiliki kesulitan terhadap akses kesehatan.
ADVERTISEMENT
Penerapan social distancing oleh masyarakat diharapkan dapat memperlambat penyebaran virus, sehingga jumlah pasien yang terkena virus masih berbanding lurus dengan fasilitas kesehatan. Sehingga korban jiwa akibat kurangnya perawatan dapat ditekan seminimal mungkin.
Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa social distancing itu penting bukan hanya untuk menjaga kesehatan diri sendiri, namun juga orang lain (yang lebih rentan terhadap virus) dan bahkan demi kemaslahatan serta keselamatan umat manusia.

Panduan untuk Social Distancing?

Saat ini imbauan untuk melakukan social distancing telah dikeluarkan oleh Pemerintah, antara lain dengan meminta sekolah dan perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan pokok sehari-hari seperti secara jarak jauh, baik melalui jaringan internet atau saluran lain yang tidak memerlukan tatap muka langsung. Pemuka agama juga sudah mengeluarkan imbauan agar umatnya mengurangi ibadah-ibadah yang bersifat komunal atau dilakukan secara bersama-sama, salah satunya ibadah salat Jumat bagi umat muslim.
ilustrasi: umat beragama dihimbau untuk menghentikan sementara ibadah komunal (foto: sumber pexels.com)
Selain beberapa imbauan tersebut, agar social distancing efektif, diperlukan juga kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Berikut lima langkah untuk menerapkan social distancing dalam kehidupan sehari-hari:
ADVERTISEMENT

Kurangi kumpul-kumpul bersama teman dan keluarga besar.

Selama periode social distancing kita diminta untuk menjaga jarak minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain. Sekiranya tidak perlu, kurangi atau bahkan hindari pertemuan dengan keluarga besar atau teman-teman. Ingat bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan daya tahan yang sama. Bisa saja seseorang yang tidak menampakan gejala apa pun ternyata menjadi carrier atau pembawa virus, dan menularkannya pada orang lain yang kondisi tubuhnya lebih rentan. Bila kita benar-benar sayang kepada mereka, maka menunda pertemuan akan menjai pilihan bijak untuk sementara waktu.

Hindari kegiatan yang ramai

Salah satu hal yang sangat disayangkan dalam masa mewabahnya virus COVID-19 ini adalah banyaknya kegiatan berkumpul yang dibatalkan. Tentu kita dapat membayangkan perasaan calon pengantin yang sudah merancang hari bahagianya jauh-jauh hari, atau panitia pelaksanaan seminar/ konferensi yang sudah melakukan persiapan atau membayar biaya sewa. Atau mungkin kita sendiri yang sudah antusias ingin menonton konser idola kita. Namun apa boleh buat, dalam keadaan genting seperti ini, lebih baik kita melakukan upaya pencegahan penyebaran daripada nanti harus menanggung konsekuensinya.
ADVERTISEMENT

Lebih efektif dalam berbelanja

Sekiranya memungkinkan, sebaiknya kita melakukan belanja dari rumah. Sekarang ini kan sudah banyak kanal-kanal berbelanja, yang memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun sekiranya barang yang kita perlukan tidak tersedia online atau dibutuhkan saat itu juga, maka sebaiknya kita melakukan belanja dengan seefektif mungkin. Daftar barang yang akan dicari sejak dari rumah, dan hindari berputar-putar di pusat perbelanjaan dan memegang barang-barang display, karena kita tidak tahu siapa saja yang sudah bersinggungan dengan barang tersebut)

Pilih opsi take away daripada dine in

Sebisa mungkin persiapkan makanan kita sendiri. Selain lebih bisa memilih bahan-bahan yang sehat, proses memasaknya pun dapat kita pastikan agar selalu bersih. Namun sekiranya kita memang harus membeli makanan yang sudah jadi, lebih baik membawa pulang makanan dan makan di rumah daripada makan di restoran. Selain meminimalisir interaksi sosial, tentu peralatan makanan yang kita milki di rumah pun lebih terjaga kebersihannya.
ADVERTISEMENT

Hindari mengunjungi objek wisata

Meskipun mungkin lebih banyak memiliki waktu luang karena bekerja dan sekolah dari rumah, namun periode social distancing tidak semestinya digunakan untuk liburan. Pergunakan waktu sebaik mungkin untuk melakukan kewajiban pekerjaan dan sekolah dari rumah. Sekiranya ada waktu luang, lebih baik digunakan untuk beristirahat sehingga kondisi tubuh pun terjaga prima.
Pada periode social distancing ini, tanggung jawab kitalah untuk memutus rantai kontak virus agar tidak menulari golongan rentan yang memiliki imunitas rendah. Namun demikian, tidak usah terlalu panik. Jalani kehidupan seperti biasa, dan tetap produktif. Sambil menjaga vitalitas tubuh dengan makan makanan bergizi, cukup istirahat dan olahraga. Yakinlah bahwa keadaan ini bukan untuk selamanya, dan bersama-sama kita pasti bisa melaluinya. Tetap semangat!!!
ADVERTISEMENT