Konten dari Pengguna

ATLAS: Peranannya dalam Siklus Audit Berbasis Risiko di KAP

Risa Tsikma Dina
Mahasiswa UIN WALISONGO Semarang, Akuntansi Syariah
3 Februari 2025 10:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Risa Tsikma Dina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tampilan Content dalam Atlas. Foto: Risa Tsikma Dina.
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan Content dalam Atlas. Foto: Risa Tsikma Dina.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia akuntansi dan audit, harus memiliki suatu sistem yang efisien dan efektif untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, Salah satu inovasi yang ada berupa ATLAS (Audit Technology and Logistics Application) yang diluncurkan oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan pada tahun 2018. ATLAS merupakan sebuah platform di mana auditor bisa menggunakannya untuk mencatat progres dalam proses audit agar lebih efisien.
ADVERTISEMENT
ATLAS – Perantara Audit Nasional dan Internasional
ATLAS dirancang guna mengatasi perbedaan antara praktik audit nasional dan internasional. Penggunaan ATLAS memberi auditor akses ke berbagai standar dan pedoman terkait audit yang dapat diterapkan secara lokal maupun global, seperti International Standards on Auditing (ISA). ATLAS Tingkat Nasional lebih terfokus pada konteks lokal dan regulasi spesifik suatu negara, sedangkan ATLAS Tingkat Internasional berupaya untuk menciptakan keseragaman dan kolaborasi di antara negara-negara dalam praktik audit.
Hal ini akan memungkinkan auditor untuk menilai secara menyeluruh, meminimalisir kesalahan, dan meningkatkan kualitas laporan audit. Sistem ini juga memberikan kesempatan bagi auditor dari negara lain untuk bertukar pengalaman dan wawasan. Oleh karena itu, ATLAS lebih dari sekedar alat, tetapi juga komunitas yang mendukung informasi yang akurat dan praktik terbaik dalam audit. Ini juga penting dalam konteks globalisasi yang meningkat, di mana perusahaan seringkali beroperasi di banyak negara dengan peraturan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Siklus Audit Berbasis Risiko Secara Umum
Siklus audit berbasis risiko merupakan teknik pendekatan yang digunakan oleh auditor untuk mengidentifikasi, mengukur atau menilai, dan menganalisis risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan entitas. Pendekatan ini mencakup beberapa fase utama, antara lain perencanaan audit, pengumpulan bukti, penilaian risiko, dan pelaporan bukti. Pada tahap perencanaan, auditor melakukan analisis risiko guna menentukan area yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Hal ini meningkatkan kesadaran risiko bawaan (inheren) dan risiko pengendalian. Auditor kemudian mengumpulkan bukti yang relevan guna mendukung temuan mereka. Selama proses ini, auditor harus terus memperbarui penilaian mereka tentang risiko yang muncul dan memodifikasi pendekatan mereka sesuai kebutuhan.
Siklus Audit Berbasis Risiko dalam Konteks ATLAS
Dalam konteks ATLAS, siklus audit berbasis risiko juga menjadi proses yang lebih terstruktur dan sistematis. Rangkaian ATLAS menyediakan alat dan fasilitas untuk semua fase siklus audit. Misalnya, dalam tahap perencanaan, ATLAS dapat membantu auditor mengidentifikasi risiko yang relevan berdasarkan data historis dan analisis tren. Dengan menggunakan algoritma canggih, rekomendasi dapat dibuat untuk area-area yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Selama pengumpulan bukti, ATLAS memberikan auditor akses ke database informasi terkini mengenai praktik audit dan peraturan yang berlaku. Ini membantu auditor untuk mengumpulkan bukti dengan lebih akurat dan relevan. Selain itu, ATLAS menyediakan platform kolaboratif bagi peninjau untuk membagikan hasil dan mendapatkan umpan balik dari rekan-rekan mereka. Integrasi siklus audit berbasis risiko ke dalam ATLAS sangat penting untuk memastikan bahwa audit dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Manfaat ATLAS bagi KAP
ATLAS tentunya memberikan manfaat bagi para auditor, diantaranya: pertama, sistem terintegrasi dapat meningkatkan operasi KAP, membuat proses audit lebih cepat dan akurat. Kedua, ATLAS memberikan manfaat untuk KAP dalam meningkatkan kualitas laporan. Karena auditor memiliki standar internasional dan praktik terbaik, mereka mampu menghasilkan laporan yang lebih baik, lebih lengkap, dan lebih akurat. Ini meningkatkan reputasi KAP sekaligus mendapatkan kepercayaan di antara klien dan pemangku kepentingan lainnya. Ketiga, ATLAS juga memudahkan auditor untuk belajar mandiri. Modul-modul untuk pembelajaran dan penelitian memungkinkan auditor untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, sehingga meningkatkan kualitas audit yang dilakukan.
Selain itu, penggunaan Atlas memberikan banyak manfaat bagi KAP, mulai dari peningkatan kualitas audit hingga pengembangan kapasitas dan reputasi. Dengan memanfaatkan informasi dan pedoman yang ada, KAP dapat lebih efektif dalam menjalankan tugasnya dan berkontribusi pada transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan.
Penggunaan ATLAS di Salah Satu KAP. Foto: Risa Tsikma Dina.
Penggunaan ATLAS sangat penting untuk siklus audit berbasis risiko di KAP. Berfungsi sebagai perantara antara audit nasional dan internasional, ATLAS menyediakan platform yang memungkinkan auditor untuk melaksanakan pekerjaan mereka dengan mengidentifikasi dan memitigasi risiko. Mulai dari efisiensi dan peningkatan kualitas pelaporan audit hingga pelatihan auditor, ATLAS akan sangat membantu KAP dalam mengatasi semua masalah terkait audit di era globalisasi saat ini. Pada akhirnya, hal ini akan meningkatkan integritas dan transparansi pelaporan keuangan, yang akan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja KAP.
ADVERTISEMENT