Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Dugaan Kerusakan Mesin Mobil: Apakah Penyebab Kerusakan Mesin Akibat Pertamax?
12 Januari 2025 14:50 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Risca Amilya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Viral sebuah video di platform media sosial TikTok yang menjadi penyebab rusak mesin sebuah mobil dengan keadaan tangki yang sudah tidak lagi layak pakai. Hal itu diduga karena pengisian bahan bakar pertamax pertamina di wilayah Cibinong, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Terlihat dalam sebuah video di bengkel pemilik mobil itu kecewa hasil dari kerutinannya untuk mengisi bahan bakar pertamax dari pertamina menjadi penyebab kerusakan mesin pada mobilnya. Banyak netizen berkomentar dengan berspekulasi kendaraannya mudah rusak akibat hal yang sama yaitu mengisi bahan bakar pertamax namun, beberapa netizen menjelaskan kerusakan tersebut berakibat dari kurangnya pengecekan atau perawatan secara berkala terhadap kendaraan tersebut.
Video tersebut pun viral hingga akhirnya terdengar sampai pihak Pertamina Patra Niaga. Pertamina Patra Niaga sendiri merupakan anak Perusahaan dari PT Pertamina (Persero), mendengar issue yang ramai dibicarakan di media sosial dengan cepat Pertamina Patra Niaga menanggapi langsung dengan melakukan penyidikan terkait dugaan atau laporan mengenai kerusakan mesin pada beberapa kendaraan konsumen.
ADVERTISEMENT
Heppy Wulansari selaku Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, segera melakukan pengujian terhadap kandungan pertamax dengan Lemigas yaitu Lembaga di bawah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hasil dari pengujian pertamax tersebut menunjukkan bahwa pertamax di SPBU wilayah Cibinong memiliki kualitas yang sesuai dengan standar yang diterapkan.
Tidak tinggal diam Heppy juga melakukan kerjasama dengan Lembaga Afiliasi dan Industri (LAPI) dari ITB untuk melakukan proses penyelidikan dan pengujian mesin kendaraan pada tanggal 24 Desember 2024 lalu. Selama proses penyelidikan LAPI ITB memeriksa kualitas pertamax dari pengambilan endapan di SPBU tempat kendaraan tersebut mengisi bahan bakar.
Jika Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga tidak segera melakukan kerjasama dengan Lembaga Afiliasi dan Industri (LAPI) maka akan berpotensi merusak reputasi Pertamina yang selama ini sebagai perusahaan energi, disisi lainnya Pertamina juga dikenal memiliki standar kualitas yang terbaik oleh para konsumen. Sehingga diperlukan tanggapan yang cepat dalam melakukan pemeriksaan dan perlu memperhatikan beberapa hal untuk meningkatkan efektivitas saat pemeriksaan dilakukan supaya para konsumen tidak hilang kepercayaan dengan Pertamina.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu saat pemeriksaan berlangsung perlu dilakukan secara transparan dalam menyampaikan kepada konsumen. Informasi harus dijelaskan secara jelas, akurat, dan mudah dipahami oleh para konsumen. Hal lain yang dapat dilakukan untuk membangun kembali kepercayaan terhadap konsumen dengan melakukan pemeriksaan langsung oleh seseorang yang ahli dalam bidang energi
Tri Yuswidjajanto sebagai ahli konversi energi ITB, mengungkapkan hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa material antikorosi menjadi penyebab dari endapan tersebut berupa bahan bakar logam yang biasa digunakan sebagai pelapis tangki. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua kendaraan yang mengisi bahan bakar pertamax akan mengalami kendala melainkan beberapa kendaraan dengan merek dan tipe tertentu saja yang mengalami masalah mesin akibat mesin kurang dilakukan pengecekan secara berkala.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Heppy menjelaskan akan terus memantau dan bertanggung jawab atas kualitas BBM yang di distribusikan di berbagai wilayah SPBU sebagai bentuk komitmen untuk meberikan kualitas terbaik bagi para konsumen. Beliau juga menambahkan untuk terus melakukan evaluasi jika diperlukan, meminta masyarakat untuk terus memberikan masukan dengan menghubungi Call Center di nomor 135.
Dalam hal ini pertamina harus lebih proaktif kepada konsumen yang terdampak tidak hanya melalui call senter namun, para konsumen juga dapat berkomunikasi melalui beberapa saluran seperti media sosial Pertamina maupun website. Dari beberapa hal tersebut juga menunjukkan perusahaan Pertamina memiliki empati terhadap konsumen yang mengalami kerugian akibat kerusakan mesin. Maka penting untuk memahami manajemen isu sebagai bagian dari perencanaan strategis serta hubungan masyarakat dan cenderung identik dengan hubungan masyarakat strategis (Gruning dan Repper 1992).
ADVERTISEMENT
Selaras dengan perkataan beliau untuk terus melakukan pengecekan dan perawatan secara berkala di bengkel resmi. Memang sudah menjadi keharusan kendaraan dilakukan pengecekan secara keseluruhan untuk menghindari kerusakan mesin atau bahkan permasalahan lainnya akibat kendaraan kotor karena kurangnya perawatan. Selain perawatan, diperlukan untuk menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan kendaraan agar performa yang dihasilkan tetap optimal.
Namun, hingga saat ini PT Pertamina masi terus melakukan proses investigasi untuk memastikan kualitas produk dengan melakukan pelacakan terhadap kendaraan yang mengalami masalah mesin untuk terjalin komunikasi baik dengan para konsumen. Selain itu dilakukannya pelacakan diharapkan dapat dengan cepat memberikan solusi terhadap setiap kendala yang dihadapi oleh konsumen.
Terjadinya isu saat ini diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap proses produksi dan disribusi bahan bakar untuk menghindari kejadian yang serupa di masa yang akan datang. Lebih lanjut Pertamina memerlukan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait. Dalam hal ini Pertamina dapat melakukan kerjasama dengan pemerintah untuk meyakinkan bahwa pertamina masih menjadi bahan energi yang memiliki kualitas tinggi hingga saat ini. tidak hanya itu diperlukan juga kerjasama dengan lembaga yang terkait, dan asosiasi kepada konsumen untuk mencari solusi bersama.
ADVERTISEMENT