Konten dari Pengguna

Ibu-ibu PKK Bandungrejo Semangat Buat Sabun dari Minyak Jelantah

Riska Dwi Amalia
Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro
18 Agustus 2024 18:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riska Dwi Amalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rabu, 07 Agustus 2024 — Bertempat di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, suasana tampak begitu semangat di balai desa. Ibu-ibu PKK setempat berkumpul mengikuti Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring dari Limbah Minyak Jelantah, sebuah inisiatif yang digelar oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemberdayaan masyarakat dalam mengolah limbah minyak jelantah. Tak bisa dipungkiri, minyak jelantah seringkali dianggap limbah rumah tangga yang tak lagi berguna, padahal pembuangan sembarangan minyak ini bisa merusak lingkungan. Dampaknya bukan main: mulai dari pencemaran tanah hingga mengganggu ekosistem air dan kehidupan makhluk air. Oleh sebab itu, pengelolaan limbah minyak jelantah yang lebih baik sangat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan lingkungan.
Dengan target utama Ibu-ibu PKK, pelatihan ini diharapkan mampu membekali mereka dengan keterampilan untuk memanfaatkan kembali minyak jelantah. Di sinilah mahasiswa KKN Undip memberikan edukasi seputar bahaya penggunaan minyak goreng berulang kali dan dampak buruk minyak jelantah terhadap lingkungan.
Ibu-Ibu PKK berfoto bersama setelah mengikuti kegiatan Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring dari Limbah Minyak Jelantah
Suasana pelatihan semakin menarik ketika para peserta diajak mempraktikkan langsung pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah. Ibu-ibu tampak antusias mendengarkan setiap langkah yang dijelaskan oleh para mahasiswa. Selain pelatihan, diskusi kelompok kecil juga diadakan, membahas pengalaman para peserta dalam mengelola minyak jelantah, serta mencari solusi bersama untuk menghadapi tantangan yang ada.
ADVERTISEMENT
Selain edukasi, peserta juga diberikan brosur panduan pembuatan sabun serta pendampingan lebih lanjut. Materi yang disampaikan tidak hanya bermanfaat, tetapi juga membuka ruang dialog yang produktif. Peserta tampak aktif berbagi pengalaman dan bertanya seputar penggunaan minyak dan pengelolaan limbah di rumah tangga mereka.
"Harapan kami, ibu-ibu di sini bisa menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan ini. Selain menjaga lingkungan, kegiatan ini juga bisa menjadi peluang ekonomi baru," ungkap salah satu mahasiswa KKN.
Dengan semangat yang terpancar dari para peserta, pelatihan ini diharapkan tidak hanya selesai sebagai kegiatan satu kali, tetapi dapat menjadi awal dari gerakan masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan melalui pengelolaan limbah minyak jelantah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT