Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Petani Bandungrejo Antusias Kurangi Pestisida Kimia dengan Bahan Organik
19 Agustus 2024 8:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Riska Dwi Amalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jumat, 09 Agustus 2024 — Para anggota Gabungan Kelompok Tani Sido Lestari Desa Bandungrejo berkumpul di balai desa dengan antusias yang terpancar di wajah mereka. Pada hari itu, mereka mengikuti Penyuluhan Penggunaan Bahan Organik Untuk Mengurangi Penggunaan Pestisida, sebuah program yang diinisiasi oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penggunaan pestisida kimia dalam jangka panjang dan mengenalkan bahan-bahan organik sebagai alternatif pengendalian hama.
ADVERTISEMENT
Desa Bandungrejo, yang terletak di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, terkenal dengan pertanian hortikulturanya. Namun, penggunaan pestisida kimia yang tak terkendali telah membawa dampak buruk bagi lingkungan, termasuk tanah dan ekosistem alami. Pestisida kimia memang efektif membunuh hama, tetapi juga menghancurkan organisme berguna di tanah dan meninggalkan residu berbahaya pada tanaman yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Dalam penyuluhan ini, para petani diajak untuk mengenal lebih jauh bahan organik yang bisa menjadi solusi efektif dan ramah lingkungan. Beberapa bahan organik seperti kompos, pupuk kandang, minyak neem, hingga larutan cabai dan bawang putih diperkenalkan sebagai pengganti pestisida kimia. Penggunaan bahan-bahan ini diyakini tidak hanya mampu mengendalikan hama tetapi juga menyuburkan tanah dan menjaga keberlangsungan ekosistem. Dengan demikian, pertanian di Desa Bandungrejo bisa lebih sehat dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Peserta tampak serius menyimak saat mahasiswa KKN memaparkan dampak jangka panjang dari penggunaan pestisida kimia. Kemudian, suasana semakin hidup ketika petani diajak langsung mempraktikkan pembuatan pestisida alami dari bahan cabai dan bawang putih. Diskusi kelompok kecil yang digelar setelahnya semakin memperkaya pengetahuan para petani. Mereka saling berbagi pengalaman, berdiskusi tentang tantangan yang dihadapi, dan mencari solusi bersama untuk mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia.
Selain edukasi langsung, peserta juga diberikan brosur panduan serta pendampingan lebih lanjut dari tim KKN untuk memastikan penerapan ilmu yang mereka dapatkan berjalan efektif di lapangan.
Harapan besar disematkan pada penyuluhan ini. Tim KKN Undip berharap agar petani-petani Desa Bandungrejo dapat terus mempraktikkan penggunaan bahan organik ini sehingga pertanian di desa tersebut bisa lebih sehat dan berkelanjutan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
ADVERTISEMENT