Konten dari Pengguna

Pengabmas UMY: Peningkatan Pengetahuan Kader tentang PMT Melalui Self Help Group

Riska Putri
Asisten Dosen dan Asisten Penelitian di Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
27 Agustus 2022 8:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riska Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Keperawatan UMY. Foto: dokumen tim pengabdian masyarakat.
zoom-in-whitePerbesar
Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Keperawatan UMY. Foto: dokumen tim pengabdian masyarakat.
Proses pelaksanaan kegiatan Self Help Group oleh tim pengabdian masyarakat bersama dengan kader posyandu dari Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Foto: dokumen tim pengabdian masyarakat
Proses pelaksanaan penyuluhan tentang Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang tepat dan sesuai dalam rangka pencegahan stunting. Foto: dokumen tim pengabdian masyarakat
Tim pengabdian masyarakat melakukan pengukuran tinggi bada balita di Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Foto: dokumen tim pengabdian masyarakat.
STUNTING masih menjadi permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh bangsa ini. Angka kejadian stunting di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 30.8%. WHO menyebutkan bahwa angka stunting yang berada di atas >20% tergolong kronis dan harus mendapatkan perhatian khusus. Stunting merupakan kondisi yang terjadi ketika balita mengalami kekurangan gizi kronis, terutama pada usia seribu hari pertama kehidupan, yang ditandai dengan berat badan dan tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya.
ADVERTISEMENT
Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik saja, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan otak serta masa depan anak. Proses perkembangan otak yang tidak didukung oleh pemenuhan gizi yang baik akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi anak di sekolah serta produktivitas dan kreativitasnya di masa kerja. Oleh karena itu, pencegahan stunting merupakan hal penting yang harus dilakukan.
Beberapa waktu lalu tim pengabdian masyarakat dari Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan kegiatan penyuluhan dan diskusi kelompok melalui self help group dalam rangka pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Ibu Sutantri, S.Kep., Ns., M.Sc., PhD ini dilakukan di Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada bulan November tahun 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Pengabdian ini dilakukan karena data stunting di Kelurahan Sendangsari cukup tinggi yaitu 11.8%. Selain itu, pengetahuan kader posyandu tentang pengolahan makanan PMT yang tepat juga masih kurang. Tim pengabdian masyarakat yang beranggotakan Dr. Titih Huriah, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kom., Angelia Friska Tendean, S.Kep., Ns., Muhammad Chaidar, S.Kep., Ns., dan Zikri Alhalawi, S.Kep., Ns ini memberikan penyuluhan dan kegiatan self help group kepada kader tentang pentingnya pemberian makanan tambahan (PMT) yang baik dan benar. Program PMT merupakan salah satu upaya yang digencarkan oleh pemerintah untuk menanggulangi stunting.
Hasil analisis data menununjukkan bahwa kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan kader tentang PMT. Hal ini didukung oleh hasil pretest dan posttest yang menunjukkan bahwa semakin banyak kader yang memiliki pengetahuan PMT dengan baik. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini juga sudah dipublikasikan dalam jurnal nasional.
ADVERTISEMENT
Peran aktif kader posyandu sangat berpengaruh pada penanggulangan stunting. Kader diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting melalui pemenuhan PMT yang bergizi baik dan sesuai. Oleh karena itu, pembekalan dan peningkatan pengetahuan kader merupakan hal penting yang harus dilakukan. Tenaga kesehatan dan tenaga pendidik dapat berperan dalam meningkatkan pengetahuan kader, salah satunya melalui kegiatan pengabdian masyarakat.