Mengembalikan Kedigdayaan Kecakapan Literasi Anak Indonesia

Riski Riski
Saya Adalah seorang guru sekolah dasar juga seorang yang berfokus pada peningkatan literasi bagi anak usia sekolah dasar. Saya juga narasumber dan fasilitator nasional untuk peningkaankeprofesian berkelanjutan.
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2023 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riski Riski tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ditulis oleh:
Riski
Guru SD Negeri Sidotopo I/48 Surabaya
Gerakan masif sedang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di seluruh provinsi di Indonesia. Mulai Dari Aceh sampai Papua, mereka sedang menggelorakan semangat literasi dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Penguatan Literasi. Kegiatan yang digawangi oleh PDM-10 ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam hal, strategi benahi literasi melalui Pembelajaran dan Asesmen; Strategi benahi literasi melalui Lingkungan Belajar; Menyusun rencana tindak lanjut untuk penguatan komunitas belajar.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang dilatarbelakangi oleh beberapa hal, yakni: Krisis pembelajaran di Indonesia, berbagai pengukuran capaian hasil belajar peserta didik dalam 10 tahun terakhir (PISA, AKSI, dll) menunjukkan masih relatif rendahnya kualitas belajar di Indonesia; Berdasarkan data capaian AN 2022, khususnya yang terkait dengan kompetensi literasi, masih dijumpai sekolah dengan capaian dibawah kompetensi minimal.
Kegiatan yang diawali dengan pembuatan buku saku yang berkaitan dengan penguatan literasi ini difokuskan kepada beberapa materi, yakni Teks Multimodal, Penumbuhan minat baca, Penguatan Literasi dalam Pembelajaran dan Asesmen.
Dalam pengenalan teks multimodal, diharapkan guru-guru di Indonesa menggunakan berbagai bentuk modal dalam pembelajarannya sehingga bisa terlepas dari belenggu penggunaan buku teks pelajaran saja. Penggunaan buku non teks pembelajara, modal audio, visual, taktil, dan lain sebagainya sangat diperlukan untuk memperkaya kemampuan peserta didik menggunakan keterampilan berpikirnya.
ADVERTISEMENT
Dalam materi penumbuhan minat baca, Guru diharapkan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan membaca yang dapat menimbulkan kesenangan bagi mereka, seperti baca nyaring (Read Aloud). Dalam bimtek ini juga dimodelkan bagaimana baca nyaring yang baik sehingga bisa memantik keterampilan berpikir anak.
Pemodelan Baca Nyaring oleh peserta BIMTEK
Dalam materi Penguatan Literasi melalui Pembelajaran dan Asesmen, para guru dibina bagaimana menggunakan buku non teks pembelajaran yang memiliki keterikatan dengan tujuan pembelajaran. Diawali dengan menganalisis capaian pembelajaran lalu menelaah buku non teks pembelajaran, guru mulai menyusun langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari pra membaca, saat membaca, dan sesudah membaca.
Banyak sekali buku digital yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang terangkum dalam tautan di samping. Buku cerita anak
Dalam materi ini, para fasilitator melakukan pemodelan bagaimana pembelajaran dapat menguatkan literasi baik menggunakan buku cetak maupun buku digital.
Pemodelan Pembelajaran yang Menguatkan Literasi
Selain itu disampaikan juga tentang asesmen yang dapat digunakan untuk mengetahui kecakapan literasi anak. Mulai dari asesmen awal pembelajaran sampai asesmen sumatif.
ADVERTISEMENT
Tanggapan para pesertapun sangat bervariasi. Sebagian besar dari mereka menyatakan puas terhadap bimbingan ini dan akan segera melakukan pengimbasan di daerah masing-masing. Saat hal ini ditulis proses pengembalian kedigdayaan kecakapan literasi anak Indonesia sedang bergelora.
"Banyak jalan meningkatkan kecakapan literasi anak, salah satunya dengan Bimtek ini diharapkan percepatan intervensi pemulihan dan transformasi pembelajaran segera terjadi", Ungkap Ibu Sulastri Selaku PIC PDM-10 KemendikbudRistek.