Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Otak Laki-Laki dan Perempuan; Bagaimana Mereka Bekerja
10 Mei 2018 14:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari risma miswara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi otak laki-laki dan perempuan (Sumber: mappingignorance.org)
Laki laki dan perempuan itu otaknya berbeda. Secara fisiologis, karena saya seorang biolog ya, pada otak perempuan ada semacam jembatan neuron antara lobus kanan dan kiri otak besar, sedangkan pada laki-laki tidak ada. Kedua lobus otak kita kan ditakdirkan untuk memikirkan hal dengan cara berbeda; satu secara logika dan satu secara estetika. Jadi kalau perempuan memang cenderung akan selalu menghubungkan satu hal dengan yang lainnya, sementara laki-laki tidak.
Infografik Lobus Otak Kanan dan Kiri (Sumber: shaunynews.com)
ADVERTISEMENT
Penjelasannya agak berat? Ya. Memang. Ada yang lebih sederhana, saya pernah baca tulisan seseorang mengenai perumpamaan sempurna mengenai otak laki-laki dan perempuan. Saya lupa aslinya dimana, dan yang menulis siapa, but it written in english dan saya akan coba tulis ulang dalam bahasa.
Begini, otak laki-laki itu seperti ruangan arsip besar dengan kotak-kotak yang tersusun rapi. Diberi label. Ada kotak mobil. Ada kotak rumah. Ada kotak tabungan. Ada kotak sepakbola. Ada kotak pekerjaan. Semua hal ada kotaknya. Jika mereka sedang memikirkan soal touring motor, mereka akan membuka kotak touring motor, sibuk dengan isinya tanpa menyentuh kotak lainnya. Begitu cara mereka berpikir, fokus dan tersekat pada kotak mereka. Mereka tidak bisa dan tidak suka jika harus membuka lebih dari satu kotak pada satu waktu yang sama. Kalau dipaksa, kotak-kotak mereka akan berantakan, dan mereka akan malas merapikannya lagi. Kalau sudah terlampau kacau, lemot deh jadinya karena mereka akan sulit menemukan kotak yang diinginkan nantinya.
Ilustrasi ruang arsip (Sumber: www.mecalux.com.ar)
ADVERTISEMENT
Uniknya, ada satu kotak yang istimewa di kepala semua laki-laki. Kenapa istimewa? Karena tidak ada isinya. Namanya Nothing Box, Kotak Kosong. Ini adalah kotak favorit mereka. Tempat pelarian jika sedang runyam. Inilah yang menyebabkan laki-laki bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk tidak melakukan apa-apa, dan ajaibnya tetap hidup, bahkan cenderung menikmatinya. Seperti merokok dan minum kopi, doang. Memancing, tanpa mendapatkan ikan. Main game, yang sudah tamat diulang. Tidur-tidur ayam, sampai seharian. Atau apapun lah bentuk kegiatan sia-sia lainnya.
Beda dengan otak perempuan. Otak mereka seperti sebuah ruangan server, dengan kabel warna warni yang saling bergumul kusut tak karuan. Bukan tidak bisa rapi, tapi memang begitu adanya. Sebuah jaringan yang luar biasa berantakan bekerja dengan cepat dan hampir semuanya aktif dalam waktu yang bersamaan menghasilkan kerlap kerlip rumit yang cantik dari kejauhan. Ada kabel anak. Ada kabel investasi. Ada kabel tagihan listrik. Ada kabel tetangga. Ada kabel lebaran. Ada kabel cucian. Ada kabel baju. Ada kabel dapur. Bahkan ada kabel-kabel yang lebih kecil; seperti kabel sepatu savatore ferragamo yang lagi diskon, kabel halaman 12 dari buku "tentang cinta"-nya tere liye, atau kabel status instagram story si mantan. Dan, begitulah kabel-kabel itu bekerja; saling berhubungan satu sama lain. Amazing ya.
Ilustrasi Kabel di ruang Server (Sumber: ringandping.com)
ADVERTISEMENT
Jadi saat seorang suami membicarakan tentang kotak touring motor mereka, istrinya akan merespon dengan seluruh jaringan. Dikaitkan dengan tagihan kartu kredit yang belum dibayar. Dengan jadwal karate anak yang akan terganggu. Dengan cucian yang akan bertambah. Dengan berita jalanan macet. Dengan angka servis motor bulan terakhir. Bahkan dengan timelime whatsapp grup, akan ada berapa perempuan yang ikut touring juga. Mereka tidak akan bisa menerima bahwa itu hanyalah SEKEDAR touring motor.
Lebih bisa dimengerti ya dengan perumpamaan begitu? Dan anda, seorang laki-laki ataupun seorang perempuan, harus mengakui memang begitu isi kepala kita. Dan itulah yang menjadi permasalahan mengenai sulitnya laki-laki dan perempuan untuk bisa mengerti pemikiran satu sama lain. Karena laki-laki tidak bisa berpikir seperti perempuan, begitu juga sebaliknya. Struktur dan sistem otaknya memang diciptakan Allah berbeda.
Ilustrasi Laki-laki dan Perempuan (Sumber: Freepik.com)
ADVERTISEMENT
Jadi.. mari mencoba menerima pola pikir pasangan kita. Terimalah suami kita dengan kotak-kotak mereka. Dan terimalah istri kita dengan jaringan mereka. Jangan sampai lemari arsip berantakan, jangan juga membuat jaringan kabel korslet. Meski sulit, kita harus membuat kotak dan kabel berdampingan, dan saling mengisi sesuai kebutuhan. Win win solution. Seperti kata pa ustadz evie effendi, logika butuh rasa, dan rasa juga butuh logika.