Konten dari Pengguna

Seni Dalam Melawan Kegelisahan

Gufinda Risman
Media Analyst di Indonesia Indicator
25 September 2024 16:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gufinda Risman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pixabay
ADVERTISEMENT
Hidup seseorang akan dihiasi dengan penuh ekspresi, seperti senang, sedih, histeris, gelisah dan masih banyak lagi ekspresi-ekspresi lainnya. Ekspresi hidup seseorang akan muncul ketika sedang mengalami suatu peristiwa, kejadian, atau fenomena tertentu. Acapkali ekspresi itu ditimbulkan atas efek yang terjadi pada diri sendiri atau kejadian orang lain yang akhirnya membawa ke ekspresi dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Ekspresi seseorang biasanya ditimbulkan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kondisi emosional. Kesehatan fisik, hormon, dan kelelahan bisa memengaruhi suasana hati seseorang. Misalnya, kurang tidur bisa membuat seseorang merasa mudah marah atau lesu. Selain itu, kenangan atau trauma masa lalu dapat membentuk pola perasaan yang muncul ketika seseorang menghadapi situasi yang serupa dengan pengalaman sebelumnya.
Adapula ekspresi yang mengandung prinsip, nilai, dan keyakinan pribadi bisa mempengaruhi cara seseorang merasa terhadap sesuatu, misalnya merasa bangga atau bersalah berdasarkan pandangan moral mereka. Berbagai macam ekspresi muncul dengan menghasilkan ekspresi yang kompleks dan bervariasi pada tiap individu. Dalam hal ini, ekspresi gelisah menjadi salahsatu ekspresi yang akan muncul ketika seseorang mengalami kegelisahan.
ADVERTISEMENT
Gelisah merupakan rasa yang tidak tentram dihati atau selalu merasa khawatir, tidak sabar, cemas dan lain-lain. Di masa modern yang penuh dengan ketidakpastian, harapan seseorang diselimuti dengan penuh kegelisahan. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis dan egoisme. Dalam sudut pandang budaya, kegelisahan muncul akibat adanya hasrat seseorang mencari kesempurnaan. Namun demikian alasan utama timbulnya kegelisahan adalah karena manusia punya hati dan perasaan.
Kegelisahan biasanya bersifat menular, tetapi mudah hilang oleh hilangnya faktor yang menggelisahkan. Dasar timbulnya kegelisahan adalah rasa kurang siap menghadapi atau pengaruh pengalaman masa lalu dengan hasil yang buruk. Terdapat beberapa bentuk kegelisahan dalam diri seseorang, antara lain:
Kecemasan Umum (Generalized Anxiety) yaitu rasa khawatir atau tegang yang berlebihan mengenai berbagai hal, tanpa penyebab spesifik yang jelas. Adapula Fobia Sosial dan Fobia Spesifik yaitu ketakutan yang intens dan tidak rasional terhadap situasi atau objek tertentu. Serangan Panik (Panic Attacks) yaitu kegelisahan dengan rasa takut yang intens, sering disertai gejala fisik seperti jantung berdebar, sesak napas, pusing, dan rasa kehilangan kendali.
ADVERTISEMENT
Kecemasan Sosial (Social Anxiety) yaitu kegelisahan yang muncul dalam situasi sosial, terutama yang melibatkan interaksi dengan orang lain, karena takut dinilai atau dipermalukan. Selain itu, Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD) yaitu kegelisahan yang muncul setelah mengalami atau menyaksikan kejadian traumatis. Ada juga Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) yaitu kegelisahan yang muncul akibat pikiran obsesif yang berulang (obsesi).
Kecemasan Kinerja (Performance Anxiety) juga disebut sebagai bentuk kegelisahan yang timbul ketika harus tampil di depan umum atau menyelesaikan tugas tertentu, seperti berbicara di depan umum, mengikuti ujian, atau bertanding. Selain itu, Kecemasan Antisipatif (Anticipatory Anxiety) yaitu rasa gelisah yang muncul saat membayangkan atau mengantisipasi situasi yang menakutkan atau tidak nyaman di masa depan. Dan, adapula kegelisahan yang disebabkan oleh insomnia atau gangguan tidur akibat pikiran yang gelisah dan berulang.
ADVERTISEMENT
Bentuk-bentuk kegelisahan ini bisa bervariasi tingkat keparahannya dan memengaruhi kehidupan seseorang secara berbeda-beda. Kegelisahan yang muncul secara berlebihan akan berdampak buruk bagi kehidupan seseorang. Selain itu, kegelisahan yang berlebihan akan membuat seseorang selalu ketakutan, sulit konsentrasi dan merasa mual muntah.
Kegelisahan bisa diatasi dengan berbagai cara yang paling umum dilakukan adalah dengan mengendalikan ritme napas agar tubuh lebih rileks dan terkendali, sehingga kegelisahan akan semakin berkurang. Seseorang perlu berfikiran positif atau tidak memikirkan hal-hal yang perlu dikhawatirkan. Selain itu, lingkungan juga dapat mempengaruhi kehidupan seseorang, maka diharapkan untuk segera mencari tempat atau situasi yang lebih tenang.
Menceritakan hal yang sedang dialami kepada orang terdekat dan yang membuatmu nyaman juga bisa menjadi salah satu cara menghilangkan rasa gelisah dan cemas. Bercerita atau mengutarakan apa yang kita rasakan dan pikirkan, dapat mengurangi rasa cemas dan gelisah. Namun demikian, apabila masih sulit menghilangkan rasa gelisah dan cemas berlebihan, segera minta bantuan tenaga profesional seperti psikolog. Dengan demikian, psikolog mungkin akan membantumu untuk mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya.
ADVERTISEMENT