Konten dari Pengguna

Pernikahan Dini, serta Faktor dan Akibatnya

Rismawati
Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
8 Desember 2021 14:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rismawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pernikahan (sumber: unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pernikahan (sumber: unsplash)
ADVERTISEMENT
Kalian pernah mendengar apa itu pernikahan dini? pasti pernah ya. Menurut saya pernikahan dini bukan suatu hal yang asing lagi dalam kalangan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini sudah sangat sering kita temui di kalangan masyarakat pedesaan yang menganggap pendidikan bukan suatu hal yang penting lagi sehingga lebih memilih untuk menikahkan putra-putrinya pada usia yang tergolong sangat muda.
Namun bukan hanya pendidikan yang menjadi faktor terjadinya pernikahan dini, melainkan beberapa faktor yang akan saya bahas. Pernikahan dini (early mariage) merupakan suatu pernikahan normal atau tidak formal yang dilakukan di bawah usia 18 tahun. Usia tersebut termasuk golongan usia yang masih sangat muda untuk melakukan suatu pernikahan.
Pernikahan dini ini pernikahan yang sesuai rukun dan syariat, namun salah satu mempelai ataupun keduanya belum cukup umur. Banyak sekali permasalahan yang akan terjadi akibat pernikahan dini. Pernikahan dini merupakan suatu permasalahan yang harus di selesaikan, karena dengan adanya pernikahan dini banyak masalah yang akan di terima oleh kedua pasangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya pernikahan dini, di antaranya faktor ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan pergaulan bebas.
Faktor ekonomi, kebanyakan faktor ini dikarenakan orang tua yang tidak sanggup membiayai anaknya untuk bersekolah lagi, sehingga menjodohkan anaknya dengan seseorang yang telah mapan untuk memperbaiki ekonomi dan mengurangi beban keluarga sehingga anak menjadi korban dari faktor ekonomi ini.
Faktor pendidikan, faktor ini sangat berpengaruh untuk terjadinya pernikahan dini. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menunjang masa depan yang cerah. Kebanyakan dari masyarakat yang menyetujui adanya pernikahan dini, karena pengetahuan yang sangat minim tentang dampak yang di timbulkan dari permasalahan ini. Karena tidak semua orang tua mempunyai pengetahuan yang luas, sehingga memberikan edukasi kepada anaknya secara terbatas.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan merupakan salah satu faktor terjadinya masalah ini. Banyak masyarakat yang salah mengartikan adat dan kebudayaan yang ada sehingga terbentuknya nilai, atau pandangan yang berlebihan. Contohnya, perempuan yang berusia 23-25 tahun di anggap sebagai perawan tua sehingga para orang tua ataupun keluarga besar mendorong anak perempuannya untuk menikah pada usia muda ataupun remaja.
Pergaulan bebas adalah tindakan atau sikap yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tidak terkontrol dan tidak dibatasi oleh aturan-aturan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Faktor ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya pernikahan dini.
Banyak orang tua yang terlalu takut bahwa anak perempuannya terjerat pergaulan bebas sehingga memilih menikahkan anak perempuannya pada usia dini. Ataupun anak-anak yang telah terjerat pergaulan bebas yang mengakibatkan pasangan perempuannya menjadi hamil di luar nikah yang mengharuskan mereka untuk menikah pada usia dini.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, pernikahan dini terjadi bukan sepenuhnya karena keinginan semata, tetapi karena keadaan yang mendesak sebagaimana faktor di atas. Sebenarnya jika masyarakat percaya bahwa adanya Tuhan yang mengatur semua kehidupan yang ada di seluruh alam semesta, misalnya pada faktor ekonomi, pasti tidak akan takut kekurangan sesuatu apa pun, karena rezeki seseorang semuanya telah di atur oleh Tuhan yang Maha Kuasa.
Pernikahan dini melibatkan salah satu pasangan atau keduanya dengan umur yang masih tergolong sangat muda, ini akan mengakibatkan beberapa masalah yang akan terjadi akibat pernikahan dini.

• Gangguan Kesehatan

Kehamilan pada usia dini mengakibatkan perempuan terkena penyakit osteoporosis, yaitu keropos pada tulang. Penyakit ini mengakibatkan bungkuk pada tubuh dan rapuhnya tulang sehingga berisiko besar patah tulang.
ADVERTISEMENT

• Risiko Kematian Ibu dan Bayi

Pernikahan dini menyebabkan risiko kematian ibu dan bayi pada saat proses melahirkan. Ini dikarenakan pinggul ibu yang sempit karena usianya yang masih muda sehingga pinggul belum berkembang secara sempurna. Kehamilan di bawah usia 20 tahun juga meningkatkan potensi preeklamsia, yaitu meningkatnya tekanan darah hingga kejang saat persalinan. Kondisi ini bisa menyebabkan kematian pada ibu.

• Pernikahan tidak Harmonis

Ketidakharmonisan rumah tangga di sebabkan oleh pasangan yang belum siap mental untuk menjalani rumah tangga sehingga banyak perceraian yang terjadi akibat pernikahan dini.
Nah, maka dari itu kita sebagai remaja yang berpendidikan, kejarlah dan wujudkan mimpi terlebih dahulu sehingga dapat membanggakan orang-orang yang telah berjuang untuk keberhasilan kita.
ADVERTISEMENT
Menikah bukan hanya soal mencintai pasangan, tetapi mempertahankan, saling melindungi, mengasihi, berkorban satu sama lain, dan lain sebagainya. Semoga dengan artikel ini kita lebih berpikir ke depan sebelum bertindak dan tidak melakukan hal yang dapat kita sesali ke depannya.
Daftar Pustaka
Septiyana, Tiyas. 2021. “Begini Damapak Buruk Dari Pernikahan Dini Jangan Terpengaruh”, https://lifestyle.kontan.co.id/news/begini-dampak-buruk-dari-pernikahan-dini-jangan-gampang-terpengaruh-1 . (Di akses pada 24 November 2021 pukul 20:30).
Astuti, Novi Fuji. 2021. “Pengertian Pergaulan Bebas, Berikut Dampak dan Cara Menanggulanginya”, https://www.merdeka.com/jabar/pengertian-pergaulan-bebas-berikut-dampak-dan-cara-menanggulanginya-kln.html . (Diakses pada 20 November 2021 pukul 15:25).
Indanah dkk. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pernikahan Dini. Jurnal ilmu keperawatan dan kebidanan, 11(2), 280-290. (Diakses pada 20 November 2021 pukul 13:20). https://ejr.stikesmuhkudus.ac.id/index.php/jikk/article/view/796
Pranita, Ellyvon. 2021. “Faktor Meningkatnya Angka Perkawinan Anak di Indonesia”. (Diakses pada 25 November 2021 pukul 19:15). https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/28/200200723/9-faktor-meningkatnya-angka-perkawinan-anak-di-indonesia?page=all.
ADVERTISEMENT