Cerpen Persahabatan

rismaya dwi saputri
mahasiswa universitas pamulang
Konten dari Pengguna
24 Desember 2021 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari rismaya dwi saputri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sahabat kecilku, dahulu waktu aku duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) aku mempunyai empat orang sahabat yang selalu setia bersamaku, mereka adalah teman dari kecilku Mereka adalah Haikal, Nana, Dimas dan Mahen. Banyak sekali kenangan yang tidak terhitung bersama sahabatku, dan sekarang mulai di sibukkan dengan urusannya masing-masing. Aku hanya ingin semoga mereka bahagia selalu dan sehat selalu.
Ilustrasi persahabatan. Sumber: https://www.freepik.com/
Pada suatu saat di sekolah waktu kami sudah memasuki SMP, salah seorang temanku ribut di dalam kelas dan saat itu aku (Rismaya) yang bertindak sebagai ketua kelas memberitahu kepada temanku, dan kata mereka "Dimas jangan kamu terlalu ribut nanti kita di marahi pak guru" tapi anehnya di bilangin seperti itu dia tambah ribut. Mungkin dia sengaja untuk membuat saya emosi, pikirku seperti itu kepada mereka tapi saya tidak ambil hati karena saya berpikir mereka adalah teman dekatku. Setelah saya sudah capek kasih tau mereka, saya keluar tinggalkan mereka di dalam kelas akan tetapi mereka ikut juga bersama saya tinggalkan kelas. Beberapa jam kemudian seorang teman ku cewek melaporkan kami yang keluar tinggalkan ruangan kelas dan akhirnya kami dipanggil untuk ke kantor guru.
ADVERTISEMENT
Setelah kami sampai di kantor ternyata kami dihukum oleh bu guru, dan setelah keluar dari kantor temanku tertawa lantaran mereka yang berbuat salah saya (Rismaya) yang terkena imbasnya, tapi tak apa lah mereka kan temanku, kataku dalam hati. Beberapa tahun kami bersama menghabiskan waktu yang tak akan pernah terlupakan sejak dari SD - SMP akhirnya kami berpisah karena, kami melanjutkan sekolah kami di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Setelah kami berpisah aku dan temanku tidak bisa lagi berkomunikasi lantaran waktu dan jarak yang memisahkan kami. Beberapa bulan kemudian aku mendengar kabar bahwa diantara temanku ada yang putus sekolah mereka adalah Haikal, Mahen, katanya sih lantaran pergaulan disana. Kini tinggallah aku (Rismaya), Nana, Dimas, akan tetapi sayangnya kami berbeda tempat dan aku juga tidak tahu kabar temanku yang dua orang ini bagaimana sekarang. Beberapa tahun kemudian barulah aku mendengar kabar mereka tetapi diantara temanku ini ternyata satu temanku tersiksa di tempat tinggalnya dan dia sempat cerita dengan saya kalau dia tidak tahan lagi tinggal di rumah itu, saya juga tidak tahu apa alasannya.
ADVERTISEMENT
Beberapa bulan kemudian dia kabur dari rumah tempat tinggalnya tanpa sepengetahuan yang punya rumah dan orang tua-nya, setelah dia tahu kabar dari rumah bapaknya sempat mencarinya tetapi tidak ada. Ternyata selama ini temanku bersembunyi di masjid dan tidur di tempat tersebut. Singkat cerita aku masih bisa juga berkomunikasi dengannya setelah itu temanku yang jauh meskipun hanya melalui telepon saja. Aku juga tidak lupa dengan temanku yang putus sekolah meskipun kami jarang sekali berkomunikasi, tetapi aku selalu ingat karena mereka adalah sahabat kecilku.
Pesanku terhadap pembaca jangan sia-siakan SAHABAT mu karena, sahabat lebih berharga daripada kekasih, SAHABAT! yang paling mengerti saat kita sedih ataupun senang.