Konten dari Pengguna

Tahapan Pementasan Drama

rismaya dwi saputri
mahasiswa universitas pamulang
21 Oktober 2022 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari rismaya dwi saputri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/foto/fotografi-siluet-orang-orang-di-teater-1714361/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/foto/fotografi-siluet-orang-orang-di-teater-1714361/
ADVERTISEMENT
Drama atau yang biasa disebut dengan teatrikal penyajian, menyajikan cerita secara maksimal baik dari segi ekspresi, gerak tubuh, suara, dan aspek-aspek lain yang mendukung pementasan. Sama seperti film, drama yang disutradarai membutuhkan banyak aspek, termasuk persiapan naskah, pemilihan karakter, pengembangan karakter, dan desain set.
ADVERTISEMENT
Pementasan dramatis sebenarnya menyimpan pelajaran berbeda yang bisa digunakan pemain. Anda akan mengembangkan ekspresif yang fleksibel, ketekunan untuk menghidupkan peran yang diberikan, kepekaan untuk interaksi antar pemain, dan ketekunan untuk menyelesaikan naskah drama. Tentunya semua hal tersebut membutuhkan proses yang singkat dan memakan waktu tidak lebih dari beberapa bulan.
Akting adalah kerja keras bagi kebanyakan orang, tapi itu bukan lelucon. Semuanya harus dimulai dari awal agar proses produksi pementasan berjalan lancar. Tahap pertama dimulai dengan pemain membuat tanah liat dan berlatih. Keduanya adalah aspek kunci dari kesuksesan drama. Padahal, penulis naskah membutuhkan vokal yang cukup keras agar bisa didengar oleh orang-orang di barisan belakang. Pernapasan perut juga digunakan sebagai dasar nyanyian agar terdengar bulat.
ADVERTISEMENT
Suara ini biasanya dibuat oleh pemain sebelum memulai pertunjukan. Pada saat yang sama, pemain tidak boleh terlalu mengandalkan pernapasan dada untuk membiasakan diri dengan pernapasan perut. Anda juga perlu berlatih melafalkan vokal dengan sempurna agar dialog Anda dapat didengar dengan jelas oleh audiens Anda. Latihan ini juga dapat diselingi dengan permainan berbisik berpasangan untuk mempererat hubungan yang kuat antar pemain.
Kebebasan berekspresi sangat penting ketika suara dilatih. Keduanya harus saling melengkapi untuk menciptakan adegan demi adegan yang bisa menarik perhatian penonton. Aplikasi pertama yang bisa dilakukan biasanya untuk mengendurkan otot leher, tangan dan kaki. Bentuk lain yang bisa digunakan adalah pemain berlari di sejumlah lokasi tertentu.
Aspek penting berikutnya adalah pemeran. Aspek ini berjalan seiring dengan sikap pemain dalam peran kinerja tertentu. Sikap ini tercermin dalam kepekaan untuk melatih ingatan pemain terhadap dialog yang disampaikan. Kepekaan ini tidak hanya terletak pada kemampuan pelaku untuk menghafal setiap kata dalam dialog, tetapi juga pada makna kata-kata yang disampaikan dalam pertunjukan. Lebih baik lagi, pemain dapat menjaga peran mereka sejauh mungkin dari identitas asli mereka.
ADVERTISEMENT
Elemen terakhir yang melengkapi pertunjukan teater adalah keterampilan mengarahkan panggung dan para aktor. Konsep panggung yang ingin dihadirkan oleh seorang produser merupakan bagian dari seni desain panggung. Konsep ini dapat disesuaikan dengan pesan yang ingin Anda sampaikan kepada audiens Anda.
Konsep desain panggung adalah realistis, sugestif, surealis dan formal, konsep yang realistis dan konkrit dapat disampaikan dalam bentuk setting yang sesuai dengan aslinya. Seperti pementasan yang pernah dipentaskan di Teater Satulampung, itu dalam setting kuburan. Jenis penyajian lainnya adalah bentuk sugestif. Artinya, tampilkan latar belakang yang seolah-olah menyarankan penonton dengan latar belakang yang dramatis.
Bentuk pertunjukan panggung yang surealis terdiri dari lampu-lampu penerangan yang menghasilkan efek tertentu. Secara umum representasi visual panggung adalah bentuk formal dengan latar tari yang memiliki tahapan untuk setiap tingkatannya.
ADVERTISEMENT
Artinya, dalam sebuah sandiwara panggung yang mirip dengan fenomena gunung es. Pertunjukan satu atau dua jam sangat mudah bagi penonton untuk menonton. Bahkan, harus melalui beberapa tahapan produksi sebelum pertunjukan selesai. Semua pihak yang bekerja sama memainkan peran yang sama pentingnya dalam mendukung kinerja.