Konten dari Pengguna

Strawberry Parents: Memahami Pola Asuh Permisif dan Dampaknya

Risnawati
Dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
17 Januari 2025 14:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Risnawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam era modern, istilah strawberry parents semakin dikenal sebagai gambaran pola asuh orang tua yang terlalu permisif. Meski dilandasi kasih sayang, pola asuh ini sering ditandai oleh kurangnya aturan yang tegas dan keinginan untuk terus menyenangkan anak. Namun, pendekatan ini dapat membawa dampak negatif bagi perkembangan anak jika tidak dikelola dengan bijak.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Pola Asuh Strawberry Parents?
Pola asuh strawberry parents memiliki beberapa ciri khas yang dapat dikenali:
1. Minimnya Batasan
Anak tidak diberi aturan atau konsekuensi yang jelas, menciptakan lingkungan tanpa struktur yang dapat membingungkan mereka. Sebuah studi dari Journal of Child Psychology and Psychiatry (2020) menyebutkan bahwa anak-anak membutuhkan kerangka aturan yang konsisten untuk mengembangkan rasa aman dan tanggung jawab.
2. Keinginan Berlebihan untuk Menyenangkan Anak
Orang tua sering menghindari konflik dengan mengesampingkan nilai atau prinsip mereka sendiri demi memenuhi keinginan anak. Peneliti parenting, Diana Baumrind, dalam teorinya tentang gaya pengasuhan, mengingatkan bahwa pola asuh permisif dapat menurunkan kemampuan anak dalam menghadapi frustrasi di masa depan.
3. Tidak Ada Konsekuensi Tegas
ADVERTISEMENT
Saat anak melakukan kesalahan, orang tua cenderung mengabaikannya atau memberikan respons yang longgar, sehingga anak tidak belajar memahami dampak dari tindakannya. Hal ini diperkuat oleh temuan dari American Academy of Pediatrics (2022), yang menunjukkan bahwa pemberian konsekuensi logis membantu anak belajar pengendalian diri.
4. Terlalu Protektif
Ketakutan berlebihan terhadap keselamatan anak membuat orang tua melarang aktivitas penting bagi perkembangan fisik dan mental anak. Padahal, kegiatan eksploratif memiliki peran penting dalam membangun kemandirian, menurut penelitian Harvard Graduate School of Education.
Dampak Pola Asuh Permisif pada Anak
Pola asuh ini mungkin berangkat dari niat baik, tetapi dapat menimbulkan beberapa konsekuensi negatif, antara lain:
1. Kurangnya Disiplin
Anak kesulitan mengikuti aturan, baik di rumah maupun di lingkungan sosial, seperti sekolah.
ADVERTISEMENT
2. Minimnya Tanggung Jawab
Anak cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka karena tidak terbiasa menghadapi konsekuensi.
3. Empati yang Rendah
Kurangnya pengajaran tentang konsekuensi membuat anak kurang peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.
4. Kurangnya Kepercayaan Diri
Proteksi berlebihan membuat anak merasa tidak mampu menghadapi tantangan atau mengambil keputusan secara mandiri.
Menurut sebuah artikel di Psychology Today, anak-anak yang diasuh secara permisif berisiko memiliki masalah dalam pengendalian emosi dan hubungan interpersonal.
Langkah-Langkah Mengatasi Pola Asuh Strawberry
Untuk membantu orang tua memperbaiki pola asuh ini, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
1. Tetapkan Batasan yang Jelas
Buat aturan sederhana yang mudah dipahami anak, dan pastikan konsistensi dalam menerapkannya. Penelitian oleh Stanford University menunjukkan bahwa aturan yang konsisten membantu anak merasa aman.
ADVERTISEMENT
2. Berikan Konsekuensi yang Adil
Saat aturan dilanggar, berikan konsekuensi logis agar anak memahami pentingnya tanggung jawab. Misalnya, jika mereka tidak merapikan mainan, mintalah mereka melakukannya sebelum bermain lagi.
3. Ajarkan Tanggung Jawab Sejak Dini
Libatkan anak dalam kegiatan seperti menyelesaikan tugas rumah tangga, sehingga mereka belajar mengelola kewajiban. Sebuah laporan dari UNICEF (2023) menunjukkan bahwa anak yang diberi tanggung jawab sejak dini memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik.
4. Dorong Kemandirian Anak
Biarkan anak mencoba hal-hal baru, mengambil keputusan, dan belajar dari kesalahan mereka. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan diri.
Source: Freepik
Mengapa Pola Asuh yang Seimbang Itu Penting?
Pola asuh yang terlalu permisif mungkin dimulai dari kasih sayang yang tulus, tetapi tanpa batasan yang jelas, hal ini justru bisa merugikan perkembangan anak dalam jangka panjang. Dengan menyeimbangkan kasih sayang dan pembentukan karakter, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki empati yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diungkapkan oleh ahli parenting, Dr. Laura Markham, “Mengasuh anak bukan hanya tentang mencintai mereka, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di masa depan.”
Sebagai orang tua, tugas Kita adalah menyiapkan anak menghadapi tantangan hidup, bukan hanya melindungi mereka dari semua kesulitan. Dengan pola asuh yang seimbang, Kita memberikan anak kemampuan untuk tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan siap menjalani masa depan dengan penuh optimisme.