Belajar Kebaikan dari Atasan

RISNAWATI RIDWAN
Bekerja sebagai ASN Pada Pemerintah Kota Banda Aceh dan berperan juga sebagai ibu dengan 2 orang anak membutuhkan energi ekstra. Melalui menulis bisa menyalurkan kepenatan yang ada dalam pikiran
Konten dari Pengguna
19 September 2021 21:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari RISNAWATI RIDWAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi meeting. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meeting. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bekerja di kantor pemerintah membuat saya harus beradaptasi dengan lingkungan yang sangat berbeda di tempat saya bekerja dulu. Jika dulu saya terbiasa dengan aktivitas yang membutuhkan kreativitas dan inovasi dalam melaksanakan jobdesc masing-masing, lain halnya bekerja di kantor pemerintah. Sedangkan di kantor ini saya harus bekerja menurut perintah atasan, sekalipun banyak pekerjaan diluar jobdesc saya.
ADVERTISEMENT
Bisa dibilang saya beruntung di tempatkan di bidang sosial ini. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa di bidang saya bukanlah bidang basah tetapi saya tidak mengeluh karenanya. Bidang saya bekerja adalah pelayanan publik yang berhubungan dengan masyarakat marjinal. Seperti keluarga miskin, anak telantar, kelompok disabilitas, korban bencana bahkan korban perdagangan orang. Banyak peluang untuk berbuat kebaikan kepada orang lain. Bekerja sekaligus berbuat kebaikan. Mendapatkan kebaikan finansial juga mendapatkan kebahagiaan karenanya.
Saya pernah mendapatkan atasan yang sangat baik. Tentu saja baik versi saya. Beliau mengajarkan kepada saya tentang bagaimana harus berperilaku dengan segala jenis orang, bagaimana harus bertindak jika menghadapi pejabat atau atasan yang lebih tinggi, dan yang paling berkesan adalah bagaimana menyayangi orang di bawah kita. Orang di bawah kita adalah orang-orang yang membutuhkan bantuan kita, dan sekaligus kita juga membutuhkan bantuan mereka.
ADVERTISEMENT
Atasan saya juga selalu memberi contoh dan memberi pemahaman kepada saya bagaimana cara meminta tolong kepada mereka yang berperan sebagai pegawai rendahan, membantu orang lain bukan karena kita mampu tetapi karena kita mau, atau memberi yang bukan kepunyaan kita tetapi melalui kita. Banyak hal baik yang dibagi oleh beliau kepada saya, mengajari berbuat baik untuk hal-hal yang diminta.
Sekarang beliau telah purnatugas dan menjalani kehidupan pensiunnya bersama anak dan cucunya. Dan kadang kala masih juga memberikan nasihat kebaikan yang bisa saya terapkan dalam dunia kerja yang semakin lama semakin rumit dibandingkan pada masa beliau masih bertugas. Tetapi nasihat kebaikannya masih berlaku sampai sekarang dan saya menerapkan kebaikan tersebut kepada orang-orang yang berhubungan dengan saya. Saya yakin, bahwa dengan kebaikanlah maka dunia ini masih ada, maka teruslah berbuat baik, karena kebaikan itu menular. Tidak ada kerusakan di muka bumi ini yang dapat ditutupi kecuali kebaikan apalagi kebaikan yang selalu menular. (RbR)
ADVERTISEMENT