Transaksi Elektronik

Sumber gambar: https://images.unsplash.com/photo-1600147131759-880e94a6185f?ixlib=rb-1.2.1&ixid=MnwxMjA3fDB8MHxwaG90by1wYWdlfHx8fGVufDB8fHx8&auto=format&fit=crop&w=676&q=80

Pada masa pandemi ini banyak masyarakat yang beralih metode transaksi menggunakan alat pembayaran elektronik. Alat Pembayaran elektronik adalah metode pembayaran yang disimpan secara elektronik pada suatu media aplikasi atau kartu. Sebenarnya transaksi menggunakan metode elektronik sudah ada sebelum pandemi, akan tetapi Karena adanya pandemi alat transaksi elektronik semakin diminati oleh masyarakat terutama dikalangan anak muda.

Di Indonesia kini terdapat banyak uang elektronik. Uang elektronik ada 2 macam yaitu Aplikasi dan kartu. Menurut saya orang-orang lebih banyak memilih menggunakan uang elektronik bentuk aplikasi karena dinilai lebih efisien. Cara bertransaksi dengan uang elektronik berbasis aplikasi biasanya bisa dengan cara digesek. Contoh uang elektronik server yang dapat kita gunakan di Indonesia antara lain ovo, gopay, shopeepay. Sedangkan uang elektronik chip yang dapat digunakan di Indonesia contohnya e-money.

Bertransaksi dengan uang elektronik saat pandemi memiliki banyak kelebihan. Kelebihan yang dapat kita rasakan saat bertransaksi menggunakan uang elektronik adalah tidak usah membawa terlalu banyak uang yang berisiko hilang. Contoh lain kelebihan uang elektronik adalah lebih praktis, terhindar dari uang palsu, transaksi berjalan lebih cepat. Dengan menggunakan uang elektronik pada masa pandemi dapat mengurangi penyebaran virus, berbeda dengan kita yang bertransaksi langsung secara tunai uangnya sudah dipegang oleh banyak orang yang dapat menyebabkan perpindahan virus.

Uang elektronik cenderung lebih bersih karena tidak tersentuh oleh banyak orang. Tetapi dari banyaknya kelebihan yang terdapat pada uang elektronik terdapat beberapa kekurangan contohnya uang elektronik sangat bergantung pada sinyal, jika keadaan sinyal internet sedang buruk tentu saja transaksi menggunakan uang digital tidak dapat berlangsung. Lalu kekurangan uang elektronik yang lain adalah tidak dapat digunakan bertransaksi di semua tempat, ada tempat yang masih belum menggunakan uang elektronik seperti pasar tradisional dan pedagang kaki lima.

sebaiknya saat masa pandemi ini kita lebih memprioritaskan bertransaksi menggunakan uang elektronik. Dengan banyaknya dampak positif yang bisa didapatkan dengan bertransaksi menggunakan uang elektronik seperti contohnya yang sudah dibahas diatas kita dapat terhindar dari terpaparnya virus karena dengan menggunakan uang elektronik dapat menghindari kontak secara langsung . Selain itu transaksi juga lebih terperinci karena dengan menggunakan uang elektronik kita dapat melihat bukti transaksi yang sudah terjadi. Bahkan dengan bertransaksi menggunakan uang digital dapat membuat perputaran uang semakin cepat yang berdampak baik pada perkembangan perekonomian.

Dari hasil pembahasan diatas, maka kesimpulan yang dapat ditarik yaitu dengan bertransaksi menggunakan uang elektronik kita bisa mendapatkan banyak keuntungan. Tidak hanya terhindar dari serangan virus, dengan bertransaksi menggunakan uang elektronik kita lebih mudah mengecek pengeluaran yang terjadi. Saran dari saya sebaiknya bertransaksi menggunakan uang elektronik aplikasi seperti contohnya Gopay, Ovo, Shopeepay. Sebenarnya manfaat antara uang elektronik aplikasi dan kartu sama baiknya. Tetapi terdapat satu keunggulan uang elektronik aplikasi yaitu tidak adanya kontak dengan orang lain karena cara bertransaksinya hanya dengan cara memindai kode yang tersedia.

Berbeda dengan uang elektronik kartu yang biasanya kita berikan terlebih dahulu kepada kasir, sehingga dampak baik yang didapatkan untuk mengurangi penyebaran virus kurang dapat dirasakan. Tetapi masih ada solusi untuk uang elektronik kartu karena material yang terbuat dari plastik sehingga dapat dibersihkan dengan cara menyemprotkan disinfektan. Pemerintah juga sebaiknya membuat aturan baru untuk kedepannya sebaiknya mewajibkan penggunaan uang digital disetiap transaksi.