RiTX Ajak Pemuda Tani HKTI Berinovasi

Pemuda Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) di SME Tower Smesco Indonesia Jakarta kemarin, Rabu (28/3).

Acara yang dibuka oleh Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Eko Putro Sendjoyo., dihadiri pula oleh 2 Menteri lainnya. Yaitu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi dan Menteri Koperasi UMKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Acara yang dikomandokan Ketua Umum HKTI Jenderal Purnawirawan Dr. Moeloko ini dihadiri oleh para pelaku sektor pertanian. Baik akademisi, petani, investor maupun perusahan rintisan teknologi digital yang menggeluti bidang ini.

Salah satunya, RiTX Indonesia yang diinisiasi oleh UMG Idelab. Sebuah hasil karya putera/puteri akademisi UGM yang aplikasinya telah dimanfaatkan oleh ribuan petani di Jawa dan NTT.

Di awali dengan paparan dari Jenderal Purnawirawan Dr.Moeldoko selaku Keynote speaker pada lawatan besar HKTI tersebut. Kemudian, disusul dengan beberapa narasumber dari berbagai instasi maupun perusahan besar.

Tak tertinggal, paparan RiTX Indonesia yang disampaikan oleh Head of Investment RiTX, Abi Pratiwa pada sore harinya. Ia mengatakan, pentingnya inovasi dalam bidang pertanian, khususnya dalam perkembangan teknologi.

"Kami bersyukur, saat ini RiTX memiliki mitra petani lebih dari 2500-an di Jawa dam Kupang, NTT," ungkapnya.

Dengan memanfaatkan fitur IoT dan AI , ia melanjutkan, memberikan kemudahan untuh untuk petani. Disamping, dihadirkannya informasi edukasi tanya jawab permasalahan pertanian serta prakiraan cuaca dalam masa cocok tana

Abi menyebutkan, peran pemuda dalam inovasi sektor pertanian ini sangat diperhitungkan. Melihat, kondisi saat ini yang tidak mudah menemukan generasi muda bergeliat di bidang ini. Baik pada sektor pertanian di lahan langsung maupun di dalam perkembangan teknologi ini.

"Oleh karenanya, saya mengajak pemuda HKTI untuk terjun langsung membuat Inovasi di pertanian," ujar alumni Master Bidang ekonomi Pertanian, UGM tersebut.

Saat ini, ia menjelaskan, RiTX tengah mengembankan aplikasi versi terbaru yaitu 2.0. setelah bergerak mengembangkan inovasi teknologi digital ini selama kurang lebih 6 bulan. Selain RiTX, hadir pula inovasi teknologi digital Crowde yang akan mempertemukan petani dengan investor dengan model inovasi crowdfunding.

"Sehingga ke depannya petani tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan investasi langsung dalam mengembangkan usaha pertaniannya ke masyarakat yang lebih luas," tutupnya.