Konten dari Pengguna

kesejahteraan Karyawan Dapat Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Riva Rivanti
Saya adalah seorang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung Prodi Administrasi Publik.
25 Oktober 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riva Rivanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/photos/people-business-meeting-1979261/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/photos/people-business-meeting-1979261/
ADVERTISEMENT
Kesejahteraan karyawan adalah istilah yang paling sering digunakan dalam HR konteks, biasanya mengacu pada beragam tunjangan atau fasilitas perusahaan tawarkan ke karyawan, yang berkontrol ke kesejahteraan pegawai ini luas, yang berbagai tunjangan jabatan, asuransi kesehatan, biaya lembur.
ADVERTISEMENT
Manfaat dari adanya program kesejahteraan pegawai antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas
Indikasi kebahagiaan ataupun kesejahteraan pegawai tidak melulu diukur dari gaji atau pendapatan.Perusahaan mesti jeli pada bentuk kesejahteraan yang secara tidak langsung memberi kenyamanan bagi pegawai. Bahkan, kemungkinan besar karyawan tersebut menjadi lebih produktif dalam bekerja.Semangat dan fokus dalam bekerja juga lebih meningkat pada Produktivitas kerja karyawan yang naik pada potensi untuk memperoleh kenaikan dan keuntungan yang cukup signifikan.
2. Menurunkan turnover perusahaan
Selain produktivitas yang meningkat, loyalitas karyawan pun akan mengikuti.Pada akhirnya, kebutuhan karyawan yang terpenuhi juga turut membantu perusahaan menurunkan turnover. Perusahaan pun menjadi lebih bisa fokus mengembangkan karyawan-karyawan terbaik yang sudah ada dari pada berulang kali merekrut karyawan baru.
ADVERTISEMENT
3. Membangun citra Perusahaan
Sebuah perusahaan yang memberikan kepedulian akan kesejahteraan pegawai tentunya akan dipandang baik oleh masyarakat.Tak hanya itu, hubungan kerja sama dengan para mitra dan klien pun juga makin kuat ketika citra perusahaan kian baik.Para pencari kerja tentu akan tertarik bekerja di perusahaan dengan kultur yang sehat dan baik.
4. Memperkuat kebersamaan karyawan
Karyawan yang sejahtera biasanya berhubungan erat juga dengan relasi antar rekan kerja. Alhasil, lingkungan kerja pun menjadi harmonis karena kebersamaan karyawan terjalin erat.Ingat, skill kerja sama dan komunikasi antar pegawai menjadi kunci penting untuk membangun kinerja positif.
Teori Kesejahteraan karyawan
Kesejahteraan karyawan merupakan suatu bentuk imbalan selain gaji atau upah yang diserahkan untuk karyawan dalam bentuk pemberian yang tidak dikaitkan langsung dengan prestasi kerja, hal ini diberikan agar bisa mendorong dan bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi dan tidak melanggar peraturan pemerintah (Purba, 2019).Salah satu faktor penting di dalam mewujudkan kualitas kehidupan kerja karyawan yaitudengan adanya program kesejahteraan, maka dari itu kepuasan dan kesetiaan seorang karyawan terhadap perusahaan dapat terjaga dengan baik (Sriwidodo & Haryanto, 2010).
ADVERTISEMENT
Produktivitas kerja
Sukardi (2021) dalam mengacukan produktivitas kerja adalah individu keberhasilan dalam mengerjakan tugasnya, yang bisa dilihat dari segi dimensi keterikatan, keahlian merencanakan, daya usaha dalam pekerjaan dan produktivitas kerjawan secara keseluruhan.
Contoh Kasus
Dinas pendidikan dan kebudayaan kota padang panjang masih belum optimal karena nilai capaian kegiatan kerja masih ada yang belum mencapai target yang telah ditetapkan. Pada indikator APK SD/MI/Paket A untuk ditahun 2020 Rata-rata capaian nya yaitu sebesar 96,16%. Sedangkan pada tahun 2021 Rasio capaian sebesar 95,87%. Selanjutnya pada tahun 2022 Rasio capaian mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 91,77%. Pada Indikator Kinerja kedua yaitu APM SD/MI/Paket A tahun 2020 Rasio capaian yaitu sebesar 98,96%. Sedangkan pada tahun 2021 Rasio capaian mengalami peningkatan yaitu sebesar 101,08 %. Kemudian pada tahun 2022 Rasio capaian nya yaitu sebesar 99,62%. Pada Indikator Kinerja ketiga yaitu APK SMP/MTS/Paket B pada tahun 2020 Rasio capaian yaitu sebesar 103,79%. Sedangkan pada tahun 2021 Rasio capaian yaitu sebesar 98,07%. Selanjutnya pada tahun 2022 Rasio capaian mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 90,62%. Pada Indikator Kinerja Keempat yaitu APM SMP/MTS/Paket B pada tahun 2020 Rasio capaian yaitu sebesar 97,19%. Sedangkan pada tahun 2021 Rasio capaian yaitu sebesar 94,72%. Selanjutnya pada tahun 2022 Rasio capaian yaitu sebesar 92,49%. Pada Indikator Kinerja kelima yaitu Pelaku budaya berperan aktif dalam melestarikan kebudayaan di lembaga, pada tahun 2020 Rasio capaian yaitu sebesar 1720. Rasio capaian yaitu sebesar 100 persen. Selanjutnya pada tahun 2022 Rasio capaian yaituIndikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat DaerahTarget Renstra Perangkat DaerahRealisasi Capaian Rasio yaitu sebesar 207,20 persen.
ADVERTISEMENT
Studi ini berfokus pada dampak kinerja karyawan terhadap produktivitas karyawan. Hal ini mengungkapkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi secara positif oleh disiplin kerja mereka, sedangkan kinerja karyawan dipengaruhi secara negatif oleh disiplin kerja mereka. Studi ini juga menemukan bahwa jika kinerja karyawan dan disiplin kerja meningkat, produktivitas akan meningkat, dan sebaliknya. Oleh karena itu, jika kinerja karyawan dan disiplin kerja menurun, produktivitas akan menurun, begitu pula sebaliknya. Hal ini menyoroti pentingnya kinerja karyawan dalam meningkatkan produktivitas karyawan.jadi Solusi nya dalam Perusahaan harus ada tunjangan karyawan,gajih dan upah,jenjang karir yang pasti,keamanan social dan lingkungan yang sesuai agar karyawan lebih semangat dalam meningkatkan produktivitas kerjanya.