Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengembangan SDM Sebagai Upaya Mengikis Angka Pengangguran
24 Oktober 2024 13:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Riva Rivanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sering kali pemanfaatan sdm di Indonesia kurang maksimal pemanfaatannya  mengapa demikian melihat dari banyak nya sdm indonesia yang memilih menjadi TKW/TKI di bandingkan bekerja di Indonesia, mengapa demikian karena ada beberapa faktor utama yang membuat para pekerja di Indonesia memilih meninggalkan pekerjaannya untuk kemudian merantau ke luar negeri. Dua faktor itu adalah kebahagiaan dan ekspektasi tunjangan yang lebih baik. Hal ini membuat Indonesia dapat kehilangan potensi sdmnya maka demikian pemanfaatan sdm harus gencar dilakukan dimulai dari perencanaan, proses rekruitmen dan seleksi, pengembangan sdm, manajemen kinerja, konpensasi dan remunerasi. Namun kasus di Indonesia pemanfaatan sdm ini kurang maksimal terbukti dari banyaknya pengangguran dan yang memilih bekerja di luar negri padahal Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan lapangan kerja yang memadai bagi penduduknya. Pada tahun 2024 ini, usia produktif mencapai 196,56 juta jiwa (Permana, 2024). Sementara, pada bulan Februari 2024 saja, terdapat tren penurunan penciptaan lapangan kerja di sektor formal (Priyombodo, 2024). Maka dari itu untuk menekan angka pengangguran ini diperlukannya pengembangan sdm ini entah dari segi Pendidikan maupun keterampilan dan peran pemerintah sangat berpengaruh terhadap pengembangan sdm agar lebih kondusif dan terarah.Pengembangan sdm dapat di mulai dari pelatihan kompetensi program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai seperti kemampuan manajerial teknis atau pelayan public serta pembinaan dan pengembangan karier seperti perencanaan jalur karir dan promosi untuk meningkatkan motivasi pegawai dan efisiensi organisasi, seperti yang dijelaskan oleh Notoatmojo (1998:21) pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga kerja yang diperlukan oleh sebuah organisasi atau instansi, sedangkan pelatihan berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan karyawan yang sudah menduduki suatu jabatan. Flippo (1979:53) menyatakan Pendidikan dihubungkan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman akan seluruh lingkungan disekitar kita, sedangkan pelatihan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam pekerjaan yang biasa dilakukan sehari- hari.Tujuan pengembangan organisasi  atau  perusahaan  akan  dapat tercapai  dengan  baik  apabila  karyawan  dapat  menjalankan  tugasnya  dengan  efektif  dan efisien.  Sehingga  untuk  itu  usaha  pengembangan  sumber  daya  manusia  dalam organisasi/perusahaan  yang  bersangkutan sangatlah diperlukan. Dengan demikian dapat ditarik  kesimpulan,  bahwa  tujuan  pengembangan  sumber  daya  manusia  termaksud adalah  untuk  memperbaiki  efektivitas  dan  efisiensi  kerja  mereka  dalam  melaksanakan dan  mencapai  sasaran  program-program  kerja  yang  telah  ditetapkan.  Perbaikan efektivitas  dan  efisiensi  karyawan  dapat  dicapai  dengan meningkatkanpengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan terhadap tugas- tugasnya. Menurut   Tubagus   (2015:85) Tujuan diselenggarakan pelatihan dan Pengembangan diarahkan untuk membekali, meningkatkan,dan   mengembangkankompetensi  kerja  guna  meningkatkan  kemampuan,  produktivitasdan  kesejahteraan. Adapun tujuannya sebagai berikut: 1. Meningkatkan mutu dan produktivitas kerja 2. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM3. Meningkatkan semangat kerja4. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja5. Menunjang pertumbuhan pribadi (personal growth)Maka Teknik yang diterapkannya yaitu dengan Program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan  prestasi  kerja,  mengurangi  absensidan  perputaran,  serta  memperbaiki kepuasan kerja. Terdapat dua katagori pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen  (decenzo  &  robbins:1999:230),  yaitu  (1)metode  praktis  (on  the  job training), (2)teknik-teknik presentasi  informasi dan  metode-metode simulasi (of the job training.  Pelatihan dan pengembangan (training dan development) memang memerlukan biaya yang cukup besar, namun investasi di bidang manusia tersebut (human investment) akhirnya akan menyumbangkan produktivitas yang sangat tinggi bagi organisasi atau perusahaan. Untuk itu organisasi atau perusahaan tentunya akan memetik laba yang berlipat ganda di waktu yang akan datang. Oleh karena itu pentingnya pemanfaatan sdm untuk mengoptimalkan potensi dan kontribusi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien sejajar dengan upah yang setara.
ADVERTISEMENT