Artificial Intelligence (AI): Manusia dan Kehidupan Masa Depan

Rival Laosa
Political Science Universitas Muhammadiyah Jakarta
Konten dari Pengguna
15 Agustus 2022 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rival Laosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Photo: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Photo: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Artificial Intelligence (AI) atau dalam Bahasa Indonesia adalah kecerdasan buatan. Pada masa modern ini kecerdasan buatan atau AI sudah bukan lagi hal baru dalam kehidupan manusia, dengan masa modern ini manusia Sudah banyak terbantu dengan adanya IA dalam berbagai kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing dengan AI terutama dalam hal yang menyangkut kebutuhan sekunder, ya dalam kehidupan manusia telepon genggam sudah bagaikan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sebagaimana pengertian dari Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bagian dari revolusi industry 4.0 atau bisa dikatakan sebagai teknologi yang semestinya akan mencapai tingkat mutakhir.
AI sebagai teknologi kecerdasan seperti yang dikatakan oleh Yann LeCun ilmuan komputer yang berasal dari prancis dan juga sebagai kepala Ilmuwan AI META bahwa “ Kecerdasan kita adalah apa yang menjadikan kita manusa, dan AI adalah perpanjangan dari kualitas itu. Tentu banyak permaknaan dari apa yang sudah dikatakan Yann LeCun.
Dari sistem ponsel yang sudah tidak asing lagi di zaman modern saat ini seperti Google Assistant dan juga SIRI sebagai contohnya. Komputer dan teknologi lainnya yang terbuat dari suatu algoritma yang dapat seperti berpikir bagaikan manusia.
ADVERTISEMENT
Google Assistant yang bisa membantu penggunanya untuk mencari sesuatu seperti kontak seseorang dalam ponselnya secara mandiri. Hal ini jelas seperti manusia yang dapat melakukannya dengan cara berpikir mandiri dalam menyelesaikan suatu masalah. Ya dan jelas ini semua awal dari satu perkembangan manusia kedepannya.
Jika kita melihat dari sudut pandang berbeda tentang masa depan manusia dan kehidupannya jika sudah didominasi oleh AI atau komputer yang bisa melakukan sesuatu seperti manusia pada umumnya.
Di era modern saat ini. Robot menjadi salah satu bagian dari AI itu sendiri, seperti yang sudah ramai dibicarakan sejak 2016 dari Perusahan Hanson Robotics, robot humanoid canggih yang sudah layaknya seperti manusia diciptakan dan diluncurkan pertama kali pada 2016.
ADVERTISEMENT
Sophia sebagai salah satu dari robot humanoid yang sudah diciptakan, dengan digambarkan seperti robot berwajahkan manusia yang dapat berkomunikasi, bersosialisasi dan bahkan menjawab pertanyaan manusia yang sulit dijawab untuk suatu teknologi buatan, ya walaupun itu semua bukan hal mustahil untuk masa modern saat ini dan kedepannya.
Kita melihat dari dampak sosial kedepannya, manusia akan dibantu ataupun ditopang oleh AI pada masa depan dan AI akan mendominasikan semuanya entah dalam bentuk sosialisasi kehidupan, Kesehatan, Pendidikan dan pekerjaan lainnya. Jelas dari ini hal itu jadi satu kebaikan untuk manusia kedepannya. Namun apakah dari ini manusia nanti akan mendapatkan situasi dan waktu yang di mana manusia sudah tidak diperlukan lagi dalam semua bentuk kehidupan sosial dari bekerja dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Jelas ini semua mempunyai kelebihan dan kelemahannya, manusia tetap menjaga hakikatnya sebagai ciptaan Tuhan yang menjadi pemimpin dimuka bumi ini. Dan tetap menjalankan kehidupan sebagaimana zaman berlalu. Jika kita melihat saat ini dalam kehidupan masyarakat Indonesia seperti mahasiswa, sistem AI sudah banyak dapat membantu dalam menyelesaikan masalah dalam hal itu, belajar dengan sistem E-learning adalah sebagian dari AI itu pula.
Maka dari itu semua pasti akan menemukan titik kelebihan dan kekurangannya, berkemajuan sangat diperlukan dalam kehidupan namun semua mempunyai batasnya, apakah kita dapat menjaga itu semua agar manusia tidak melampaui batasnya?
Ketika kita menarik dari sudut pandang agama, Seperti yang dikatakan dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 87, Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
ADVERTISEMENT
Dalam masa modern saat ini teknologi sangat membantu, dalam hal Pendidikan dan lain-lainnya, namun dari segi lainnya pula bisa kita bersamai dalam memikirkan masa depan umat manusia agar tidak keluar dari hakikatnya. Manusia sebagai manusia dan Tuhan sebagaimana pencipta dari itu semua. Baik buruknya suatu zaman akan menjadi pengalaman untuk kedepannya. Waktu dan situasi saat ini belum tentu akan terjadi lagi di masa depan nanti, namun jelas waktu dan situasi saat ini akan mempengaruhi masa depan.
Oleh : Rival Laosa
Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ