Konten dari Pengguna

Generasi Emas 2045: Kekhawatiran dan Upaya Membentuk Masa Depan Indonesia

Rival Laosa
Political Science Muhammadiyah University of Jakarta
21 April 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rival Laosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber photo: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber photo: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai suatu negara yang kaya akan potensi dan keberagaman, telah menetapkan visi yang ambisius untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045 atau sering dikatakan sebagai tahun keemasan. Di balik mimpi gemilang ini, terletak serangkaian tantangan yang perlu diatasi oleh calon generasi emas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang perlu diselesaikan sebagai permasalahan yang ada. Seperti salah satu kekhawatiran utama yaitu pendidikan. Meskipun telah ada peningkatan aksesibilitas terhadap pendidikan di seluruh negeri, kesenjangan kualitas antara pendidikan di perkotaan dan pedesaan masih menjadi masalah serius, halnya pendidikan sebagaimana pengetahuan yang melahirkan berbagai ilmu yang diperlukan kedepannya, serta pendidikan dalam aspek moralitas yang akan membentuk karakteristik generasi masa depan. Dengan Kurangnya sumber daya, infrastruktur yang tidak memadai, dan kurikulum yang belum relevan dan masih sering berubah-ubah dengan tuntutan masa depan adalah beberapa dari banyak hal yang harus diatasi.
Tidak hanya itu, tantangan teknologi juga menjadi fokus perhatian. Meskipun perkembangan teknologi memberikan peluang besar, masih ada kesenjangan akses digital antara mereka yang memiliki akses dan yang tidak. Selain itu, tantangan privasi dan keamanan data juga menjadi perhatian dan menambah kompleksitas dalam mempersiapkan generasi emas untuk menghadapi era digital. Perkembangan teknologi yang pesat memerlukan pemahaman yang mendalam dan keterampilan yang relevan dari generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, isu-isu lingkungan juga mengemuka. Indonesia menghadapi berbagai tantangan lingkungan, termasuk deforestasi, pencemaran udara dan air, serta perubahan iklim. Ketidakpedulian terhadap lingkungan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pelestarian alam menjadi ancaman serius bagi masa depan. Sebagaimana Perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan keberlanjutan sumber daya alam menjadi ancaman yang nyata terhadap masa depan Indonesia. Generasi emas harus dilengkapi dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya pelestarian.
Maka dari beberapa poin diatas, seperti permasalahan Pendidikan yang diperlukan Solusi penyelesaiannya dengan perlu dilakukannya reformasi pendidikan yang menyeluruh untuk memastikan kesetaraan akses dan kualitas pendidikan di seluruh negeri. Hal ini mencakup peningkatan sumber daya, peningkatan infrastruktur, dan penyusunan kurikulum yang relevan dengan tuntutan masa depan.
ADVERTISEMENT
Kemudian Akses dan Literasi Digital dimana Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk meningkatkan aksesibilitas teknologi dan meningkatkan literasi digital di seluruh lapisan masyarakat. Program-program pelatihan dan subsidi untuk akses internet dapat membantu mengurangi divisi digital.
Tidak terlepas pula juga masalahan Pelestarian Lingkungan, Pemerintah perlu memperketat regulasi terkait lingkungan dan memberlakukan hukuman yang tegas bagi pelanggar. Selain itu, edukasi lingkungan harus dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam.
sumber photo: Pixabay.com
Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini melalui upaya bersama dari pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan individu, calon generasi emas Indonesia dapat dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan pada tahun 2045 dan di luar itu. Ini bukan hanya tentang mencapai kemakmuran ekonomi, tetapi juga tentang memastikan keberlanjutan sosial, lingkungan, dan kesejahteraan bagi semua orang di Indonesia. Dengan perkembangan informasi dan pengetahuan yang begitu cepat, generasi mendatang perlu memiliki kemampuan untuk memilah, menganalisis, dan mensintesis informasi dengan bijak. Penguasaan pengetahuan yang mendalam dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu pengetahuan alam, ilmu sosial, humaniora, dan teknologi, akan memberikan pondasi yang kuat bagi kemajuan Indonesia di masa depan.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun, untuk mengatasi kekhawatiran ini, upaya kolaboratif dari pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan individu adalah kunci. Pendidikan yang berkualitas, investasi dalam teknologi dan inovasi, serta komitmen terhadap pelestarian lingkungan akan membentuk landasan kuat bagi calon generasi emas Indonesia. Dalam menghadapi tantangan ini, kita tidak boleh melupakan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan inklusivitas. Hanya dengan menerapkan pendekatan yang holistik dan inklusif, kita dapat membentuk calon generasi emas yang tidak hanya unggul dalam hal pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan kesadaran akan tantangan global.
Dengan memahami dan mengatasi kekhawatiran ini, para calon generasi emas Indonesia akan menjadi kekuatan yang mampu menghadapi dan membentuk masa depan yang lebih cerah bagi bangsa dan negara ini pada tahun 2045 dan di luar itu.
ADVERTISEMENT