Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Kawula Muda dalam Menghadapi Perkembangan Zaman
16 Mei 2021 21:32 WIB
Tulisan dari Rival Laosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika berbicara tentang Kawula muda atau dalam arti lain pemuda adalah aset suatu negara, aset yang di maksud adalah bahwa kaum muda sebagai Generasi Penerus Bangsa atau pun penduduk dari suatu negara yang akan meneruskan dan mewujudkan cita-cita suatu negara di masa depan, dan terlepas dari mewujudkan hal itu masih ada beberapa kendala dalam mencapai cita-cita tersebut. Ada banyak hal yang bisa kita jadikan dasar untuk membicarakan kaum muda dari hal nya permasalahan ataupun dinamika perkembangan zaman dalam suatu Negara.
ADVERTISEMENT
Suatu negara pasti mempunyai yang namanya Ideologi atau dasar pemikiran contoh misalnya Indonesia dasar pemikirannya adalah Ideologi Pancasila dan ada beberapa Ideologi lain yang berkembang di dunia ini misalkan secara garis besar Ideologi dunia seperti kapitalisme, sosialisme, dan komunisme dari ideologi ini kemudian di kembangkan oleh masing-masing negara yang menganut salah satu Ideologi yang di sebutkan tadi.
Kawula Muda sebagai ''aset negara'' untuk perkembangan di masa depan sangat lah penting untuk di jaga dan di kembangkan progretivitasnya dalam Bernegara, mengambil permasalahan yang ada di negara Indonesia dalam lingkup kawula muda atau kaum muda bisa kita temukan beberapa dinamika permasalahan dalam perkembangannya yang mengikuti perkembangan atau kemajuan Zaman.
Masuk ke permasalahan yang ada pada kawula muda, jika kita melihat di Indonesia masih banyak permasalahan yang ada pada kawula muda atau kaum muda dan bisa di ambil contoh misalnya dalam ke negaraan ialah masih adanya kaum muda yang kurang memahami tentang moral Pancasila, kaum muda yang terjerumus ke pergaulan bebas, kurangnya jiwa Patriotisme dan Nasionalisme, kurang memahami arti bela negara, kurangnya pemahaman soal Sejarah yang ada serta kurangnya pemahaman tentang Akidah dan Akhlak.
ADVERTISEMENT
Jika di telaah satu persatu permasalahan yang ada pada kaum muda masih banyak hal lainnya yang bersangkutan dengan negara di luar yang di sebutkan tadi, masuk ke permasalahan yang umum pada kaum muda yaitu kurang nya pemahaman Moral Pancasila yang di mana banyak kaum muda masih belum memahami makna atau pesan moral dari Pancasila itu sendiri.
Permasalahan yang ada dari sudut moral misal kan masih banyak terjadi '' Bullying '' di antara kaum muda yang di mana penampilan dalam bentuk fisik ataupun materi masih menjadi omongan negatif di dalam Circle mereka sendiri, bullying bukan lagi rahasia yang menjadi tabu jika di bahas.
Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang di lakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
ADVERTISEMENT
Masalah bullying masih banyak di temukan dalam lingkup pendidikan yang di mana masih ada siswa-siswi sekolahan melakukan penindasan antara sesama mereka, hal ini bisa menjadi dampak yang buruk ke depannya jika masih terjadi bullying secara terus menerus, dengan kesimpulan jika Bullying masih terjadi maka kualitas kaum muda ke depannya akan menurun karena kurangnya kepercayaan diri akibat trauma yang mendalam.
Bullying masih menjadi PR bagi kita semua masyarakat Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan yang masih berlanjut ini, jadi di perlukan kesadaran untuk memahami moral Pancasila dalam kehidupan bernegara. Hal ini bukan hanya PR bagi kaum muda itu sendiri melainkan juga menjadi tugas kaum dewasa seperti orang tua dan Guru untuk lebih memberikan pengajaran akan pemahaman moral Pancasila itu sendiri kepada kaum muda agar kualitas anak Bangsa tetap terjaga dan membawa perubahan positif dalam kemajuan Zaman.
ADVERTISEMENT
Selepas dari masalah kaum muda akan paham moral Pancasila masih ada lagi permasalahan dalam kaum muda itu sendiri yaitu permasalahan tentang ''pergaulan'' di mana masih banyak pergaulan bebas yang menjerumuskan kaum muda ke hal negatif dan berdampak buruk.
Pergaulan bebas bukan hal yang tabu juga selepas dari moral Pancasila melainkan pergaulan bebas ini yang membuat moral suatu kaum muda menjadi buruk, contoh dari pergaulan bebas ini misal kan tawuran, pencurian, menggunakan obat terlarang dan masih banyak contoh lainnya.
Pergaulan tak terlepas dari pertemanan antara kaum muda, halnya teman pasti bisa membawa dampak bagi individu yang berinteraksi dengan individu lainnya dan dari dampak interaksi pertemanan ini bukan hanya dampak baik melainkan ada juga dampak buruknya.
ADVERTISEMENT
Pergaulan atau pertemanan bisa mengubah suatu individu jadi jika suatu individu sering melakukan interaksi dengan teman yang membawa dampak positif maka individu tersebut akan mendapatkan dampak positif pula tetapi jika dalam konteks pertemanan ini ada interaksi yang membawa ke arah negatif misalkan mabuk-mabukan maka individu tersebut akan terbawa ke arah yang buruk.
Jika seorang berteman dengan seorang pemabuk maka dia akan terbawa menjadi seorang pemabuk juga dan ini pasti akan menjadi penyebab masalah lainnya seperti tawuran, pencurian dan tindak kejahatan lainnya. Jadi bisa di simpulkan bahwa pergaulan atau pertemanan bisa membawa dampak yang besar bagi pelakunya maka hal ini perlu menjadi perhatian semua individu halnya pemuda dan juga orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Jika pergaulan bebas ini tetap berlangsung maka bisa di pastikan negara Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau, Bahasa suku dan budaya akan hancur di masa depan karena tidak sanggup menghadapi perkembangan zaman yang di akibatkan oleh kemunduran kualitas berpikir seorang pemuda jika sudah terjerumus ke pergaulan bebas yang membawa dampak buruk.
Hal ini juga masih menjadi PR bagi kita Rakyat Indonesia khususnya kaum muda untuk bisa lebih baik lagi dalam menghadapi masalah masalah negatif dalam perkembangan zaman dan lebih selektif dalam memilih pergaulan, dan tidak terlepas juga perhatian dari kaum dewasa khususnya orang tua untuk bisa lebih mengawasi dan mengarahkan kaum muda atau anaknya untuk bisa lebih selektif dalam memilih pergaulannya.
ADVERTISEMENT
Permasalahan kawula muda tidak hanya sampai di situ saja melainkan masih ada lagi permasalahan yang merusak kualitas kaum muda dalam menjalani kemajuan zaman, misalnya permasalahan kurangnya jiwa Patriotisme dan Nasionalisme, kurang memahami arti Bela negara, kurangnya pemahaman soal Sejarah yang ada di Indonesia ini.
Jika kaum muda tidak memiliki jiwa Patriotisme dan tidak memahami apa itu Nasionalisme maka Indonesia dalam bahaya dikarenakan kaum penerusnya yang tidak bertanggung jawab akan dirinya dan juga melupakan tugasnya sebagai penerus Bangsa.
Jika jiwa Patriotisme tidak di miliki suatu kaum muda maka jiwa yang bertanggung jawab tidak akan ada di dalam dirinya dan hal ini akan membuat jiwa nasionalisme atau bela negara akan tiada juga kemudian kaum muda akan kehilangan segalanya yang bersangkutan dengan masa depan dirinya dan masa depan bangsanya pula dan jelas ini menjadi dampak buruk untuk masa depan bangsa Indonesia sendiri.
ADVERTISEMENT
Kurang pahamnya jiwa Nasionalisme dan lupa akan sejarah yang ada bisa membawa dampak buruk bagi kaum muda itu sendiri dikarenakan jiwa-jiwa Patriotisme dan Nasionalisme pejuang kemerdekaan yang menyatukan Indonesia pada zaman dahulu tidak ada di dalam kaum muda dan menyebabkan adanya perpecahan dari segi Nasionalisme dan tindakan pengecut dalam menghadapi kerasnya kemajuan zaman.
Hal ini yang sangat berpengaruh untuk nasib negara Indonesia ke depannya di mana paham Nasionalisme dan Patriotisme yang menjadi penyatu Negara Kesatuan Republik Indonesia ini di lupakan dan tidak di pahami oleh kaum muda yang seharusnya menjaga Kesatuan Indonesia itu tersebut di masa depan yang akan datang.
Perkembangan zaman pasti akan membawa dampak baik dan buruk karena perkembangan zaman bukan hanya dalam lingkup teknologi melainkan juga dengan pemikiran manusia di masa yang akan datang, hal ini harus di antisipasi dari sekarang agar keutuhan NKRI bisa terjamin di masa depan.
ADVERTISEMENT
Permasalahan ini harus bisa di antisipasi dari sekarang dengan memahami apa itu jiwa patriotisme dan nasionalisme dan juga budi negara dengan tidak terlepas akan pengetahuan sejarah di kaum muda itu sendiri. Pemahaman ini harus bisa juga di ajarkan oleh kaum dewasa halnya orang tua untuk memberi arahan dan pengetahuan serta contoh yang baik kepada kaum muda untuk memahami jiwa Patriotisme, nasionalisme dan juga abdi negara tanpa melupakan sejarah.
Selepas dari memahami masalah-masalah tentang moral Pancasila pergaulan bebas, jiwa Patriotisme, Nasionalisme, dan kurangnya pemahaman soal sejarah masih ada permasalahan yang menjadi kesimpulan dari permasalahan yang sudah di jelaskan.
Kurangnya akidah dan akhlak ialah permasalahan dasar dari kaum muda itu sendiri, bisa diketahui bahwa akidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sedangkan akhlak sebagai sistem etika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapai agama.
ADVERTISEMENT
akidah sebagai sistem kepercayaan merupakan dasar dari panutan jiwa seseorang terutama kaum muda, jika seseorang memahami apa itu akidah yang baik maka hidupnya di masa yang akan mendatang pasti akan baik pula dikarenakan dia menjadikan akhlak yang baik menjadi sistem perjalanan hidupnya.
Jika akidah sudah baik maka dengan sendirinya akhlak pun akan baik pula, banyak permasalahan dalam kaum muda diakibatkan oleh kurangnya pemahaman soal agama dalam bertuhan dan mengakibatkan akhlaknya pun rusak karena tidak ada pedoman hidup yang di pahami.
Di dalam Islam ada Al-Quran yang bisa di jadikan pedoman akidah dan Akhlak kaum muslim, Al-kitab atau Bibble untuk umat Kristen, Kitab suci Veda/Weda untuk umat agama Hindu, Tripitaka untuk agama Buddha dan Shishu Wujing kitab suci umat Khonghucu.
ADVERTISEMENT
Jika suatu kaum muda memahami apa yang di ajarkan oleh Kitab dari Kepercayaannya maka mereka akan terbawa dalam lingkup positifdikarenakan tidak ada agama yang mengajarkan hal-hal negatif melainkan semua agama mengajarkan hal-hal kebaikan, dan jika keyakinan sudah di pahami maka akidah dan akhlak yang menjadi dasar perbuatan seseorang akan membawa kebaikan dan kaum muda itu sendiri akan terhindar dari keburukan yang membawa dampak buruk bagi dirinya, agama dan negaranya.
Dengan mengambil kesimpulan bisa kita katakan bahwa permasalahan yang ada di kawula muda tidak terlepas dari tanggung jawab kita sebagai kaum muda itu sendiri dan juga kaum dewasa yang menjadi panutan kaum muda, semua permasalahan di atas masih menjadi PR bagi kita semua untuk menyelesaikannya agar bangsa Indonesia bisa menghadapi kemajuan zaman di masa depan tanpa adanya masalah.
ADVERTISEMENT
Oleh : Rival Laosa
Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ
Kader IMM FISIP UMJ