Membangun Sikap Peduli dan keluar dari Sikap Apatis

Rival Laosa
Political Science Universitas Muhammadiyah Jakarta
Konten dari Pengguna
17 Juni 2021 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rival Laosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peduli adalah keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi disekitar kita . Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya.
Peduli akan sosial sangat membantu dalam arti saling membutuhkan. Rival Laosa Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ, Kader IMM FISIP UMJ. Sumber Photo : Desaign Original by Rival Laosa
Setiap manusia pada dasarnya diberikan yang namanya emosi dan perasaan di mana mereka hakikatnya bisa merasakan hal-hal yang terjadi di sekelilingnya. Kita semua tau bahwa peduli adalah suatu emosi dan perasaan. Bagaimana jika ada manusia yang tidak memiliki rasa peduli? Ya di dunia ini hal itu pasti ada.
ADVERTISEMENT
kita ketahui di zaman sekarang khususnya era modern ini banyak manusia atau individu-individu yang lebih memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan sekitarnya atau dalam arti lain kurangnya interaksi sosial.
kurangnya interaksi sosial jelas membawa dampak buruk yang dikarenakan sikap apatis, maka dari itu kita harus bisa membangun sikap peduli kita entah dalam lingkup kecil ataupun cangkupan luas. sikap peduli sangat dibutuhkan dalam kurangnya interaksi sosial karena rasa dan sikap peduli lah yang bisa membuat kita saling membutuhkan dan akhirnya menimbulkan interaksi kemudian menjadi sebuah perubahan.
Pada dasarnya pula manusia yang apatis sangat memungkinkan bahwa dia berada dalam kesendirian, kesendirian yang di maksud adalah dia tidak mempedulikan hal-hal disekitarnya melainkan hanya mempedulikan dirinya sendiri, sungguh egois bukan? Ya walapun kita tahu tidak semua peduli itu baik dan tidak semua itu apatis buruk. Hal ini pasti ada kelebihan dan kekurangannya dalam situasi tertentu, disini kita berbicara hal yang kurang baiknya di mana apatis bisa sangat berdampak buruk kepada diri kita sendiri ataupun orang lain.
ADVERTISEMENT
Contoh dari dampak apatis itu sendiri ialah kurangnya kontrol sosial karena orang apatis tidak perduli atau tidak berminat pada berbagai hal dan jelas hal ini merugikan bagi diri sendiri dan memungkinkan untuk merugikan orang lain. Orang apatis dan orang-orang di sekitarnya cenderung sulit untuk berkembang menjadi lebih baik karena kurangnya kesadaran atau kepedulian terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya maka dengan ini sangat merugikan kita sebagai makhluk sosial.
Memang tidak bisa kita paksakan kepribadian seseorang tapi lebih baiknya kita untuk saling mengingatkan pentingnya kepedulian sesama dengan membangun sikap peduli dan keluar dari zona apatis. Dengan membangunkan sikap kepedulian kita maka kita akan keluar dari zona apatis itu sendiri, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membangun sikap peduli dalam diri kita yaitu dengan lebih merasakan dan memahami tentang hakikat manusia yang pada dasarnya saling membutuhkan satu sama lain. lebih peka diri terhadap lingkungan sekitar sangat membantu kita untuk membangkitkan rasa peduli dalam diri kita, lebih terbuka dalam bersosial juga dapat membantu rasa peduli untuk hadir dalam diri kita.
ADVERTISEMENT
Mudah bukan untuk membangun ras peduli di dalam diri kita? walaupun terlihat sangat mudah tapi ini bisa menjadi suatu hal yang sulit untuk dilakukan jika kita tidak sadar akan kekurangan kita sendiri dalam bersosial. Perlu banyak pemahaman yang lebih dan juga kepekaan yang banyak untuk bisa membangun rasa peduli dalam diri kita apalagi yang paling penting kita tidak boleh untuk menyerah dengan keadaan disekitar kita dan apalagi jika sudah sampai pada titik Bodoamat.
Dengan ini kita bisa mengetahui bukan dan bisa kita simpulkan? Bahwa rasa peduli sangat dibutuhkan di dalam diri kita. Adakalanya apatis diperlukan tapi jangan sampai kita terlarut dalam zona keapatisan itu sendiri, jika kepedulian sudah diberlakukan secara seimbang dalam kehidupan kita maka akan terasa bahwa kedamaian dalam kebutuhan bersama sangat menyenangkan. Ya maka dari itu mari kita sadarkan diri kita untuk saling peduli satu sama lain agar arti kebersamaan terlaksana dengan sebenar-benarnya dan interaksi sosial berjalan dengan semestinya.
ADVERTISEMENT
Oleh : Rival Laosa
Mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta
Kader IMM FISIP UMJ