5 Fakta Unik Rumah Makan Padang. !!

Relasiparadigma
Berita anak millenial Tapanuli Bagian Selatan (TABAGSEL) Mitra: www.relasiparadigma.com
Konten dari Pengguna
16 Juli 2019 23:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Relasiparadigma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Fakta Unik Rumah Makan Padang. !!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Orang Indonesia begitu menggemari nasi padang. Siapa yang tidak suka nasi padang, kalangan artis pun akrab dengan rumah makan sumatera barat ini. Bagaimana tidak, rumah makan padang ada di mana-mana. Hidangan di setiap rumah makan padang tak jauh berbeda. Apalagi harga satu porsi yang terjangkau membuat nasi padang sangat digemari.
ADVERTISEMENT
Bahkan, bule asal Norwegia yang jatuh cinta pada masakan khas Minang tersebut pun pernah membuat lagu "Nasi Padang". Lagu itu ia unggah di Youtube dan menjadi viral.
Sebagai penggemar nasi padang, tahukah Anda 5 fakta unik di balik rumah makan padang? :)
1.Porsi nasi padang kalau dibungkus lebih banyak
Jika membeli nasi padang, bisa dipastikan porsi take away akan lebih banyak dibanding makan di tempat. Ternyata ada alasan di balik hal tersebut. Jangan heran jika Anda membawa pulang sebungkus nasi padang dan menemukan porsi yang super besar untuk dimakan.
Hal ini merupakan kebiasaan warga Minang dan dilakukan oleh seluruh restoran Padang di Nusantara. Menurut Uni Reno penulis buku ''Rendang Traveler, hal ini didasari beberapa alasan. Pertama, semua orang Minang menyadari bahwa mereka yang nasinya dibawa pulang tidak akan makan sendirian. "Kalau dibawa ke rumah, pasti untuk lebih dari satu orang,"
ADVERTISEMENT
2.Pelayan begitu ahli membawa banyak piring
Rumah makan padang yang dimiliki keturunan Minang asli punya tradisi sendiri saat menghidangkan makanan. Piring-piring lauk ditumpuk di lengan kiri, disajikan dalam waktu singkat. Anda pasti kerap menjumpai pelayan restoran padang sedang "bermanuver" dengan piring-piring di lengannya. Inilah tradisi menyajikan masakan di restoran otentik khas Sumatera Barat, sekaligus skill yang wajib dimiliki para pelayannya.
Hal itu diungkapkan salah satu pemilik rumah makan padang "Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama. Rumah makan padang kan pada dasarnya restoran cepat saji khas Indonesia," tuturnya, dari
Dengan konsep seperti itu, pelayan restoran dituntut menyajikan banyak jenis masakan dalam waktu cepat. "Jadi untuk mengantarkan makanan agar tidak bolak-balik, harus dalam satu waktu. Oleh karena itu tradisinya piring ditumpuk di lengan kiri, dengan tangan kanan untuk menyajikan.
ADVERTISEMENT
3.Tidak ada rumah makan padang di Sumbar
Rumah makan khas Sumatera Barat mungkin bisa kita lewati di setiap jalanan hampir diseluruh kota di Indonesia. Dari mulai yang bentuknya sederhana sampai rumah makan padang yang mewah sekali. Namun bagaimana di Padangnya sendiri? Di Sumatera Barat sendiri, Anda tidak akan menemukan rumah makan yang seperti ada di sini yang menyajikan berbagai macam masakan padang. Mengapa demikian?
"Karena kalau di luar daerah, mereka perlu penamaan, mereka itu makanan Padang. Tapi kalau yang sudah di dalam Sumatera Baratnya, mereka udah gak perlu penamaan, cukup merek saja," Sumber dari penulis buku 'Rendang Traveler', :)
4.Foto kakek di rumah makan padang
Jika melihat foto seorang kakek berkopiah hitam di rumah makan padang, dia adalah Ungku Saliah. Adanya foto Ungku Saliah menandakan rumah makan tersebut adalah asli Pariaman. Semua foto Ungku Saliah selalu sama: kepala berkopiah hitam yang sedikit miring ke kanan, berjenggot agak panjang, serta mengenakan kain sarung kotak-kotak yang dikalungkan di leher. Semua fotonya pun sudah pasti hitam putih. Siapa dia dan mengapa fotonya dipajang?
ADVERTISEMENT
"Ungku Saliah adalah ulama, tokoh agama asli Pariaman yang dikeramatkan," Adanya foto Ungku Saliah konon bisa mendatangkan rezeki. Semacam simbol yang menunjukkan bahwa mereka masih menghormati sang tokoh agama tersebut.
Nama aslinya adalah Syech Kiramatulla Ungku Saliah, lahir pada 1887 di Pariaman. Semasa hidupnya, konon Ungku Saliah diberikan kekuatan khusus untuk menyembuhkan penyakit. Makamnya yang berada di Sungai Sariak, Pariaman, hingga kini masih penuh peziarah terutama di bulan Ramadan.
"Selain Ungku Saliah, biasanya orang Pariaman juga memajang foto keluarga atau kerabat yang berpakaian militer,". Hal itu, menurut salah satu sumber pemilik rumah makan padang menjelaskan adalah untuk "menakut-nakuti" pengunjung agar tidak "main-main" dengan rumah makan tersebut. Baik foto Ungku Saliah maupun foto kerabat berpakaian militer biasa dipajang di belakang kasir.
ADVERTISEMENT
5.Mengapa rendang begitu istimewa?
Berbicara nasi padang pasti tak lepas dari rendang. Salah satu tradisi Minang yang melibatkan rendang adalah 'Makan Bajamba'. Makan Bajamba merupakan tradisi makan yang dilakukan bersama-sama. Dalam tradisi ini biasanya akan ada satu makanan utama, gulai kepala kambing misalnya sebagai makanan pembuka. Nantinya rendang akan menjadi salah satu komponen di Makan Bajamba tersebut.
"Jadi karena adanya rendang dalam makanan adat, rendang jadi tergolong istimewa," apabila di suatu rumah memasak rendang, rendang menjadi hidangan yang paling istimewa. Keistimewaannya terletak pada proses memasaknya yang membutuhkan waktu lama dan kesabaran.
Rendang merupakan proses memasak yang dimulai dari gulai lalu diproses menjadi kalio dan barulah terbentuk rendang. Namun selain itu rendang menjadi istimewa karena bagian dari makanan adat. "Kemungkinan dulu itu rendang pertama kali dikenal menggunakan daging kerbau," dikutip dari buku Reno Andam Suri, penulis buku ''Rendang Traveler,
ADVERTISEMENT
Sumber: Relasiparadigmacom