Mencicipi Pakkat, Lalapan Khas Sumatera Utara yang Diburu saat Ramadan

Relasiparadigma
Berita anak millenial Tapanuli Bagian Selatan (TABAGSEL) Mitra: www.relasiparadigma.com
Konten dari Pengguna
15 Mei 2019 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Relasiparadigma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Relasiparadigma.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Relasiparadigma.com
ADVERTISEMENT
Di setiap bulan Ramadan, pakkat atau pucuk rotan tidak pernah absen sebagai menu makanan sebagian masyarakat Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Pedagang pakkat yang sudah dibakar sangat mudah ditemukan di pinggir jalan lintas pusat kota ini.
ADVERTISEMENT
Para pedagang pakkat yang rutin berjualan akan menjajakan dagangannya di pinggir-pinggir jalan. Ada yang berjualan di Alaman Bolak, seputaran Jalan Thamrin, maupun di titik-titik jalan tertentu di Kota Padangsidimpuan.
Untuk ukuran pakkat bakar yang dijual kurang lebih satu meter sebelum dijual. Bila pembeli memesan pedagang mengupas kulit pakkat tersebut dan memotongi kecil-kecil ukuran 3-5 sentimeter dengan membuang bagian kerasnya.
Sumber: Relasiparadigma.com
Bagi para pedagang pakkat, bulan Ramadan adalah lahan rezeki bagi mereka untuk memenuhi keperluan lebaran nanti. Untuk satu batang pakkat, mereka menjualnya seharga Rp 5.000 per batang. Mereka biasanya membawa dari rumah sebanyak 150-200 batang, setiap hari mereka jual pada bulan Ramadan.
Sebelumnya, pakkat yang dijual biasanya diperoleh mereka dari pencari pakkat di Simarpinggan, Kecamatan Angkola Selatan, Tapanuli Selatan (Tapsel). Ada dua jenis pakkat yang dijual, yaitu pakkat raja atau rotan muda dari jenis maldo atau bahan baku yang dijadikan sebagai tiang kursi rotan. Sedangkan pakkat yang kecil-kecil itu diperoleh dari batang muda rotan biasa.
ADVERTISEMENT
Bagi anda yang kurang selera makan, maka makan pakkat adalah solusi yang tepat. Jadi tidak heran bila di bulan Ramadan seperti sekarang ini banyak pakkat diminati warga masyarakat Kota Padangsidimpuan.
Sumber: Relasiparadigma.com